Sekarang Kenzie sedang berada diruang makan bersama 'Keluarga baru' nya. Dia hanya memandang malas kepada keluarganya yang daritadi terus menerus menatapnya. "Makanannya tuh disitu, ngapain pada ngeliatin gw?" ujar Kenzie jengah. Mereka yang menyadari daritadi menatap Kenzie pun membuang muka. 'Gw tau gw cakep, tapi kalo misalnya diliatin gini gaenak juga anyink' batin Kenzie.
Semua makanan telah ter-tata dimeja makan, "Sudah, cepat makan" ujar sang kepala keluarga. Kenzie menjadi orang pertama yang mengambil lauk disana, mana ngambilnya banyak banget lagi. "Hey, banyak orang yang ingin makan juga. Jangan rakus seperti babi begitu" ujar Aska sinis. "Dih sirik bet lo tai, keknya dari tadi lo punya dendam kesumat ya ama gw? Mau ngajak gelud lo?! Sini baku hantam kita anjing" ujar Kenzie sudah menahan emosi sedari tadi. Aska hanya menatap Kenzie, tetapi bagi Kenzie itu adalah tatapan meremehkan dia. "APA LO LIAT-LIAT ANJING?! WAH, NGAJAK GELUD BENERAN LO TAI! SINI MAJU LO LAWAN GW!" ujar Kenzie yang sudah tidak bisa menahan emosinya. "Berhenti, disini adalah meja makan. Dan kamu, Kenzie Alvaro Genandra. Kamu tidak pantas berbicara seperti itu kepada kakakmu" ujar Jendra dengan menekan setiap kalimat yang ia ucapkan. "Gw gak pantes bicara kek gitu ke dia..? HAH! JANGAN PIKIR WALAUPUN GW AMNESIA GW GATAU PERLAKUAN APA YANG KALIAN BERIKAN KE GW! KALIAN YANG SELALU MENCACI MAKI GW DENGAN KATA-KATA YANG SEMESTINYA GW DENGER DARI KELUARGA GW SENDIRI. GW YANG SELALU DIBULLY SETIAP HARI, DIPUKULIN, DICACI MAKI, BAHKAN DISALAHIN ATAS MASALAH YANG BAHKAN GAK GW PERBUAT. DAN LO BILANG GW GAK PANTES NGOMONG KAYAK GITU?! KALIAN MASIH PUNYA HATI NURANI APA GAK SIH? PERNAH GAK KALIAN TUH NGANGGEP GW SEBAGAI BAGIAN DARI KELUARGA INI? ENGGAK KAN?! JADI KALIAN ITU GAK PANTES UNTUK BILANG KALO GW GA PANTES UNTUK NGOMONG KAYAK GITU. NGACA TOLOL, NGACA! SIAPA YANG GAK PANTES DISINI!" Kenzie benar-benar marah, entah mengapa dia marah seperti ini, yang pasti dia benar-benar kesal dan marah sekarang. Semua orang tertegun, mereka tidak tahu jika selama ini Kenzie merasa seperti itu. Tolol bukan?
"Agh, dahlah! Gak selera lagi gw anjing" ujar Kenzie lalu pergi meninggalkan mereka yang diam. Mereka masih tertegun dengan perkataan Kenzie tadi. Apakah mereka memperlakukan Kenzie terlalu keras? Kini mereka merasa bersalah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."K*ontol, anjing banget gila. Kesel banget gw tai. Mereka tuh tolol banget si. Mau gw bunuh anjing rasanya, sabar sabar, demi duit zie.. semangat!" ujar Kenzie menyemangati dirinya sendiri. Kini Kenzie berada dikamarnya. Dia meninggalkan keluarganya diruang makan dan menyenangkan dirinya dimkamar. "Kalo bukan karena duit, males gw harus tinggal ama mereka. Tapi ntar kalo gw kabur, jadi gelandangan gw. Males banget" ujar Kenzie ngomong sendiri.
"Laper.." ujar Kenzie cemberut. Dia tadi belum sempat makan karena kejadian tadi, padahal makanannya enak:(
"Apa gw keluar aja ya? Cari nasgor aja deh" ujar Kenzie bersiap-siap. "Sip, sekarang tinggal keluar aja" ujar Kenzie berjalan keluar, dia pun melihat kebawah untuk memastikan apakah keluarganya masih ada. Dan nihil, mereka tidak ada. Mungkin sudah tidur pikir Kenzie. "Untung aja mereka gak ada, waktunya mangann" ujar Kenzie sambil cekikikan.
Kenzie pun pergi ke garasi untuk melihat-lihat motor yang bisa ia pakai. Dan ada satu motor yang menarik atensinya. "Ini aja deh, cakep juga ni motor" ujar Kenzie menatap motor itu. "Aduh kamu malu yah aku tatap gitu? Cakep banget si kamu" goda Kenzie pada motor itu udah kayak orang gila. "Nah, ayo kita senang-senang sayank~" Kenzie itu emang suka sekali dengan motor, suka sekali.
"Tuan muda, mau kemana malam-malam begini? Dan kenapa tuan muda pakai motornya tuan Aska?" tanya pak Yanto, security mansion itu. "Eh, ini, saya mau nyari makan pak. Boleh tolong bukain gerbangnya gak?" ujar Kenzie kepada pak Yanto. "Waduh, maaf tuan muda, saya gak berani. Takut dimarahin tuan besar" tolak pak Yanto. "Tenang aja pak, saya udah ngomong kok sama ayah. Boleh katanya" ujar Kenzie yang tentu saja adalah kebohongan.
"Owalah, yaudah saya bukain kalau begitu" ujar pak Yanto sambil membukakan gerbang. "Makasih pak, saya pergi dulu yah" pamit Kenzie. "Hati-hati tuan muda!" ujar pak Yanto agak keras karena motor yang dikendarai Kenzie telah melaju.
Kini Kenzie telah berada di tempat nasi goreng. "Bang nasi goreng pake telor ceplok satu, sama es teh manis satu" ujar Kenzie sambari duduk. "Sip" ujar tukang nasi goreng tersebut. Tiba-tiba, seorang lelaki menghampiri Kenzie, "Widih, tumben-tumbenan lu disini" ujar lelaki itu merangkul Kenzie. 'Dih, sape ni orang? Sokab bet' batin Kenzie tidak suka.
"Apaan sih lu? Sokab banget, kenal aja gak" ujar Kenzie sinis. "Hah! Berani lo ama gw?! Gak usah sok lo, mah gw gebukin kayak kemaren lagi lo?!" ujar lelaki itu. 'Ohh, jadi ni orang yang ngebully si Al ya? Tapi keknya dia cuman disuruh doang' batin Kenzie. 'Perasaan dari tadi gw pengen makan susah amat' batin Kenzie. "Diem lo sekarang? Haha! Lagian mana berani lo ama gw, gak usah belagak jadi jagoan" ujar lelaki itu dengan nada bicara yang meremehkan. Kenzie sudah tidak bisa membendung amarahnya lagi, ia pun memelintir tangan lelaki itu. "A-aakk sakit bangsat! Lepasin!!" ujar lelaki itu kesakitan. "Kan udah gw bilang, gak usah sokab" ujar Kenzie penuh penakanan. "L-lepas! Lepasin, gw gak akan ganggu lo" ujar lelaki itu kesakitan. Dia tidak tahu jika kekuatan Kenzie sebesar ini.
Kenzie pun melepas pelintirannya, "Sialan.. Awas lo anjing! Liat aja nanti disekolah, gw bales lo!" ujar lelaki itu lalu pergi melarikan diri. Kenzie hanya menatap kepergian lelaki itu, "Padahal gw gak keras banget nyengkremnya.." gumam Kenzie. "M-mas gapapa..? J-jangan sakitin saya mas, saya masih punya anak istri dirumah" ujar pedagang nasi goreng itu ketakutan. "Hah? Eh, enggak lah bang. Ngapain saya nyakitin abang? Tenang aja bang, saya cuman pengen makan nasgor" ujar Kenzie agak bingung. "I-ini mas nasi gorengnya.." penjual nasi goreng itu pun memberikannya dengan takut-takut. Gimana gak takut coba? Orang tadi Kenzie nyeremin banget.
"Makasih bang, ni duitnya sekalian aja" ujar Kenzie lalu memberikan uang d langsung makan. Jujur saja, moodnya benar-benar berantakan. Mulai dari drama keluarga, sampai sekarang pun saat dia hanya ingin makan saja susah karena kedatangan pengganggu. Kenapa dia sangat sial?
"Yaudahlah, yang penting gw bisa makan. Anjir, ni nasgor enak amat. Padahal rasanya mah sama aja kek nasgor biasa" ujar Kenzie senang. Setidaknya, tidak ada yang mengganggunya sekarang. Hanya untuk sekarang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kini Kenzie sedang berada disebuah taman yang sepi, meratapi nasib hidupnya. "Anjing banget si idup gw, udahlah isekai mana isekainya idup sengsara. Mau makan aja ribet, sigh.. K*ontol amat.." gumam Kenzie bicara sendiri dengan suara yang amat kecil. "Mamah aku takut" lalu Kenzie pun menangis. "Hiks.. anjing... Masa cowok hiks.. kek gw nangis hiks.. tai.." tangis Kenzie. "Bangsattttt hiks... Mamaaahhh Kenzie kangenn hikss.." tangis Kenzie agak kencang.
"Apa gw bundir aja yah? Terus nanti pasti gw balik lagi... hiks iyakan..?" Kenzie tidak bisa membendung air matanya. Entah kenapa dia jadi sangat emosional dan cengeng padahal ditubuh aslinya dia sangat anti dengan yang namanya nangis. "Tapi kalo yang ada gw malah mati beneran gimana? Belum mau mati huaaaa" tangis Kenzie.
Plak!
Kenzie menampar dirinya sendiri, "Sadar tolol, cowok gak boleh nangis hiks.., ayo, inget duit! Lo pasti bisa zie" ujar Kenzie menyemangati dirinya sendiri. "Dahlah, berasa sed boy bener gw kek gini. Mending balik" ujar Kenzie lalu bangun dan langsung menaiki motornya lalu melaju dengan cepat. Yang tanpa is sadari, jika daritadi dia telah diperhatikan oleh seseorang.
"Manis" seringai orang itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC
Sape tuu~(͡°‿ ͡°)
Makin hari, makin gaje ancrit😥
Up kl votenya sampe 17😋Pencet bintang inih dongg(・∀・)
⬇️⬇️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐄𝐑𝐎𝐍𝐀
Random[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝘿𝙐𝙇𝙐 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 𝙔𝘼 𝙎𝘼𝙔𝘼𝙉𝙆😋] Kenzie Nathaniel Rahmanto itulah namanya, lelaki tampan yang memiliki sifat tidak tahu aturan, pembangkang, bar-bar, kasar, dan bermulut pedas tetapi sangat menyayangi ibunya...