8 - Nakal -

1K 75 2
                                    

.
.
.
.

👨‍❤️‍👨
😋😔🙏

.
.
.
.

Brak!

Suara keras itu memenuhi ruangan kelas, orang-orang yang berada disana pun terlonjak kaget. Itu adalah suara pintu yang dibuka secara kasar, dan pelakunya tentu saja Kenzie.

Dengan santainya Kenzie berjalan melewati berbagai macam tatapan yang menatap dirinya. Mulai dari yang kaget, sinis, dan tidak percaya atas apa yang telah ia lakukan, dan juga penampilan barunya tentu saja.

Sruk

Kenzie duduk asal saja dan menaruh tasnya dengan sembarangan yang membuat kelas menjadi terganggu dan risih. Brak! "MULAI BERANI LO HA?! INI KURSI GW! MINGGIR LO BANGSAT" ujar salah seorang lelaki menghampiri Kenzie. Kenzie tidak bergeming, dia hanya menatap tajam dan dingin kearah lelaki itu yang membuat ia risih dan merasa ditantang. "SIALAN, APA LO LIAT-LIAT?! MAU GW COLOK MATA LO?" ujar lelaki itu menarik kerah Kenzie dan sudah mempersiapkan ancang-ancang memukul. Kenzie melihat sekeliling, tidak ada yang membantu, malah mereka manatap remeh Kenzie. Menjijikan. Betapa memuakkan dan menjijikkannya orang-orang ini.

"Jadi lo bukan ketuanya ya" lelaki itu bergidik. Entah kenapa aura Kenzie menjadi sangat berbeda, dan ia juga agak menakutkan. "Hey, keluar lo pengecut. Setakut itu lo sama gw~?" ujar Kenzie. "BANGSAT! MAKSUD LO AP-" baru saja akan memukul, ucapkan lelaki itu terpotong. "Berhenti" ujar seorang pemuda yang sedari tadi diam menatap dengan tajam.

Kenzie menyeringai, "Jadi lo~?" ujarnya dengan seringai yang terkesan manis dimata pemuda itu. Pemuda itu tersenyum, lebih tepatnya menyeringai. Memperlihatkan ketampanannya yang dapat membuat kaum Hawa terbuai. "Udah mulai berani, hm?" ujar pemuda itu mendekati Kenzie. "Minggir" ujar pemuda itu kepada lelaki tadi yang langsung pergi menjauh ketakutan.

Mereka saling bertatap, hening menghampiri untuk beberapa saat. Mereka semakin memperdalam tatapan mereka sampai wajah mereka sangat dekat. Kenzie tersenyum manis lalu menyentuh hidung mancung pemuda itu dengan telunjuknya, "Awas, nanti terpesona loh" ujarnya. Pemuda itu terkekeh, "Gak kebalik?" balasnya.

"EKHEM!" terlihat seorang guru wanita yang sedang memperhatikan mereka dengan tatapan tajamnya. "Kayaknya gak bisa sekarang nih. Kecewa ya?" ujar Kenzie dengan wajah sedih yang dibuat-buat. "Sedikit" ujar pemuda itu dengan senyuman yang masih terukir diwajah tampannya. "KALIAN BERKELAHI HAH?! INI MASIH PAGI, JANGAN BUAT RIBUT!" bentak guru wanita itu. "Tidak bu, kami hanya bermain-main saja" ujar Kenzie dengan senyum hangatnya yang tentu saja palsu, tidak cocok dengan penampilannya sekarang.

"Sigh... Baiklah, segera duduk ketempat masing-masing. Pelajaran akan segera dimulai" ujar guru itu tegas. Kenzie segera duduk ketempatnya semula dan menatap lelaki yang tadi ingin menghajarnya tengah menatapnya tajam. Kenzie tersenyum manis kepada lelaki itu yang membuat lelaki memalingkan wajahnya.

Sementara itu, Kenzie sadar jika ia sedari tadi telah ditatap dengan sangat tajam dan intens yang ia yakini didapat dari Geraldno Putra Dmentius. Putra sulung keluarga Dmentius a.k.a pembully 'utama' Kenzie/Al. Dia adalah orang pertama yang masuk kedalam list balas dendam Kenzie. Kenzie menulis sesuatu disebuah kertas, tentu saja gerak-geriknya telah terekam jelas dimata Gerald yang sedari tadi hanya fokus menatap Kenzie.

Tuk

Kenzie melempar kertas itu kearah Gerald yang duduk dibelakang dirinya. Gerald terkejut, ia pun segera membuka isi 'surat cinta' itu.

''Jangan ngeliatin gw terus, nanti kalo jatuh cinta repot lohh‘‘

Itulah isi suratnya, Gerald terkekeh, "Pengen main-main, hm?" ujarnya pelan yang hanya bisa didengar okeh Kenzie karena bangku mereka sangat dekat. Sedangkan Kenzie hanya tersenyum 'nakal' sembari melirik Gerald yang menatapnya.

*note: ini senyumnya bukan senyum 'nakal' yang itu yh😭

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bel telah berbunyi, menandakan waktu istirahat telah tiba. Kantin telah penuh dengan siswa siswi yang berdatangan untuk menuntaskan hasrat akan lapar mereka. Untung saja Kenzie datang pertama, jadi ia bisa membeli cilok kesukaannya tanpa harus berdesakan dengan murid lain. Kini ia tengah terduduk manis sembari memakan cilok dan susu coklat yang berada di mejanya dengan tenang.

Terdengar suara berisik yang terdengar dari kerumunan para perempuan, dan itu membuat Kenzie risih. "Apaansih tuh? Ganggu banget anyink" ujar Kenzie kesal karena acara makannya yang damai Nan tentram menjadi terganggu karena teriakan perempuan-perempuan itu. Ia pun sedikit mendongakkan kepalanya untuk melihat ada apa, tapi setelah itu dia kembali makan dengan cepat. Itu adalah Wild Beast, sekumpulan pria tampan yang sedang berjalan kearahnya. Tunggu..., kearahnya?!

"K-kakak.." ujar Kenzie gugup. Bukan karena apa, tapi kini semua pasang mata mengalihkan atensi mereka kepada dirinya dan itu membuatnya risih. Mereka pun duduk dimeja Kenzie. Ugh, rasanya Kenzie sangat ingin kabur karena pasang mata yang terus menerus menatap ya sedari tadi. Dan sekarang, ditambah pula dengan geng kakaknya ini yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan yang... Aneh?

"OHOQ OHOQ BRRRRTRR EHEQ EHEGQ OHOG" batuk Kenzie dengan tidak elitnya untuk membuyarkan lamunan mereka. "Batuknya biasa aja napa" ujar Zian hendak memberikan minum kepada Kenzie tetapi sayangnya sudah keduluan oleh Dileo. "Minum" ujarnya menyodorkan minum yang langsung diterima oleh Kenzie yang agak bingung dengan sikap Dileo. "Hati-hati" ujar Aska khawatir. "Iya iya. Eh btw, kalian belom ngenalin diri nih ke gw. Gak adil lah gw doang yang ngenalin diri" ujar Kenzie kepada mereka.

"Gw Alendra, lo bisa manggil gw Alen atau Lendra. Pake kak juga boleh" ujar Lendra memperkenalkan diri. "Gw Zian. Btw, kita seangkatan jadi santai aja" sambung Zian. "Gw Elang yang paling ganteng sedunia, nays tu mit yu bebikh~" ujar Elang sambil cengengesan. "Noah" ujar si pemuda kutub utara singkat. Dan terakhir, seorang lelaki yang belum pernah ia lihat. Lelaki tampan yang tengah memandanginya itu membuat ia kikuk, "Ehm... Lo siapa ya? Temennya kak Aska juga kah? Oh, atau lo ketua Wild Beast itu ya?" tanya Kenzie bingung. Lelaki itu tersenyum Dan mengangguk lalu mendekatkan wajahnya kearah Kenzie,

"Argara Denantyo Genandra, your cousin dear"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Chp ini agak rada² yh mwehehehwhehwhᕙ⁠(͡⁠°⁠‿⁠ ͡⁠°⁠)⁠ᕗ

Srry kl aneh atau kesannya gmn gitu, soalnya gw gak pinter bikin adegan flirting nganu²༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ
Dan gw jg gamau ini jd kek terkesan bl, karena ini tuh emng pure bromance sm brothership aja udh

Kalian lbh pengen adegan² nganu mkstny flirtingny diperbanyak atau jngn?
Kasih saran pelizs🙏

Maap yh, gw mlh jd ngebacot😔🙏
Kpn² aqx dabel ap kalo voteny sampe .... 😋

𝐊𝐄𝐑𝐎𝐍𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang