Chapter: 5

535 58 3
                                    





Setelah puas berkeliling Tokyo, Yagami dan Ichigo berpisah.

Yagami punya urusan dengan salah satu gang di Ota, dan Ichigo punya urusan dengan junior nya.

Ichigo masuk kedalam toko kue, membeli cheesecake sebagai buah tangan untuk adik dari juniornya.

Kedua adik junior nya itu lucu lucu, tapi kenapa juniornya tidak lucu?

Mungkin ibu mereka ngidam buldoser dan aspal saat mengandungnya, jadi junior nya selalu emosi setiap saat menghilangkan gen imut keluarganya.

Ichigo berdiri didepan pintu, menekan bel disampingnya. Suara dari dalam menyahuti tidak jelas, dan kemudian seorang gadis membukakan pintunya.

"Loh? Kak Ichigo?" Ichigo melambai sambil menunjukkan bungkusan kue yang ia bawa, gadis tadi tersenyum sumringah dan membiarkan dirinya masuk.

"Silahkan masuk! Kakak sudah lama tidak berkunjung." Ichigo mendudukkan dirinya di sofa depan televisi, sementara gadis itu pergi kebelakang membuatkannya teh.

(Rumah mereka punya ruang tamu dan dapur tanpa skat.)

"Omong-omong simpan kuenya untuk Hakkai juga." Gadis itu —Shiba Yuzuha mengangguk, menaruh kue yang dibawa Ichigo ke lemari es.

"Dimana si Taiju itu?" Tanya Ichigo.

"Taiju masih belum pulang, aku pikir dia tidak tau kalau kakak datang?" Yuzuha tampak menimbang, jika kakaknya tau Ichigo ada disini ia yakin dia akan pulang lebih awal.

Ichigo mengangguk, dia memang tidak memberitahu junior nya sih.

"Baiklah aku akan menelponnya." Ichigo mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor orang yang bersangkutan.

"Taiju, kau dimana?" Setelah sambungan terhubung, tanpa ba bi bu Ichigo langsung menanyakan maksud dirinya menelpon.

"Hah? Kenapa?" Mendengar suara ramai di seberang sana, sepertinya Taiju dan Black Dragon masih melakukan rutinitas mereka.

"Hais, aku dirumah mu."

"Kenapa kau tidak bilang!? Aku akan segera pulang!" Taiju memutuskan sambungan sepihak, suaranya terdengar panik.

Yuzuha yang sedari tadi mendengar percakapan mereka berdua merasa sedikit iri, kakaknya tidak akan bertindak seperti itu jika dia yang menelpon.

"Kakak makan malam disini ya?" Mendengar suara lirih nyerempet gumaman, Ichigo agak tidak enak menolak ajakan Yuzuha.

Ya lihat saja wajah termangu nya itu! Siapa yang tega untuk menolak coba!?

Tangan Ichigo bergerak mengusap kepala Yuzuha, ia tersenyum. "Tentu saja."

"Hubungi Hakkai jika kita akan makan malam bersama atau dia akan keasikan dengan gang nya." Sambung Ichigo yang ditanggapi anggukan mantap Yuzuha.

Adek orang disayang, adek sendiri dibuang. ☝️☝️☝️

Ichigo dan Yuzuha bercengkrama dalam waktu yang lama sambil menunggu kehadiran seseorang yang berkata "Aku akan segera pulang."

Sampai akhirnya pintu masuk di dobrak kasar oleh Taiju.

"Woy!" Kaget Ichigo.

Ngerusak aja si buldoser satu ini, coba kalo dia salam gitu, udah pasti langsung kita bukain!

Di depan Ichigo dan Yuzuha berdirilah Taiju dengan keadaan yang tidak cukup baik.

Tidak cukup baik disini bukan berarti Taiju terluka parah atau gimana, hanya saja pakaiannya sangat berantakan.

"Kau habis terkena badai, or something?" Ichigo menatap Taiju dari atas kepala sampai ujung kaki.

Taiju memutar bola matanya malas. "Aku habis terjun bebas dari gedung."

Ichigo mendengus sebal, mencoba tidak mengindahkan candaan garing Taiju. "Pergi mandi sana, penampilan mu merusak syaraf mataku."

Taiju pergi tanpa mengatakan sepatah katapun, sementara itu Ichigo membantu Yuzuha menyiapkan makan malam.

Tidak terasa memang, tapi Ichigo telah menunggu kedatangan Taiju dari langit masih jingga sampai langit sudah menggelap.

Untung ada Yuzuha, kalo enggak
—Ichigo sangat yakin dia akan mendatangi dan membakar markas Black Dragon saat itu juga.

"Yuzuha, hubungi Hakkai." Yuzuha mengangguk segera melakukan perintah Ichigo.





Meanwhile Hakkai:

Dirinya sekarang sedang duduk menunggu makan malam sambil bermain dengan kedua adik kaptennya.

Ditengah acara bermainnya, ponsel genggamnya bergetar menampilkan nama kakak perempuannya.

'Tidak biasanya Yuzuha menelpon.' mengangkat telpon tersebut kemudian mendekatkan ponselnya ke telinga.

Suara ramah terdengar diseberang.

"Hakkai, kapan kau pulang kak Ichigo berada disini!" Serunya, samar samar ia juga mendengar suara yang dikenalinya tertawa.

Hakkai membelalakkan matanya kaget, dia senang sih orang favoritnya berada di sana mengunjungi mereka, tapi ia juga sedikit bimbang.

Waktunya agak tidak pas!

Melirik pemuda berambut ungu yang telah menyiapkan sup untuk dirinya, ia jadi merasa tidak enak.

Bagaimana ini!

Dengan berat hati ia menghela nafas, mengatakan pada Yuzuha ia tidak bisa ikut makan malam bersama kali ini.

Yuzuha tidak menjawab, tapi suara familiar lainnya kembali menginterupsi kali ini jauh lebih jelas.

"Jadi kau lebih memilih gang mu itu?" Ucapnya dengan nada geli.

"Maaf kak." Telpon dimatikan sepihak oleh Ichigo.

Hakkai menunduk lesu setelah mendapati perlakuan tidak mengenakan dari orang 'favoritnya'.

Kaptennya —Takashi Mitsuya yang menyadari gerak gerik aneh teman didepannya ini, sontak bertanya.

"Siapa yang menelpon?" Ucapnya, sambil menata makanan yang baru saja ia masak.

"Ini dari rumah." Mitsuya yang sedikit mengerti tentang keluarga Hakkai hanya mengangguk tidak ingin melanjutkan pembicaraan.





n: maaf ilang, abis pts baru selesai kemarenn😇

Blanc || Tokyo Revengers x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang