Chapter: 3

632 66 1
                                    






Ichigo mengamati Takemichi, semenjak dirinya dihukum Takemichi seperti berubah menjadi orang lain saja.

'Apa memang tidak makan malam, se-berpengaruh itu?' Pikir Ichigo tidak tenang, bukan berarti Ichigo mengkhawatirkan Takemichi loh.

Cuma heran aja, belakangan ini adiknya memang jadi agak sedikit berani dan sekarang sifat pengecutnya kembali lagi.

"lagi puber?" Monolog Ichigo.

Oh ya, ngomong-ngomong dia sedang melajukan motornya menuju selatan Meguro, katanya ada gang dari Ota yang mengusik Blanc baru baru ini.

Mereka harus bersyukur karena dalam hidupnya mereka bisa ditangani secara langsung oleh ketua Blanc yang cukup sibuk ini, haha.

Enma bilang ada sekitar 100 orang dari gang itu. Yah, itu lumayan besar.

Ichigo menghentikan motornya tepat disebuah gedung terbengkalai diperbatasan.

Motor motor berjejer rapih di halamannya, sepertinya mereka sudah siap full member menyerbu Blanc, ya?

Hehe, Blanc udah dateng nih~

Ichigo berjalan mendekat, didepan sudah ada sekitar...

20 orang mungkin?

"Hei, siapa kau?" Seseorang dengan gaya rambut model jamet kembang menatap nyalang Ichigo.

"Jahatnya~ kalian mendirikan markas disini tanpa tau siapa tuan tanahnya? Kalian harus bayar sewa, loh."

Ichigo melesat ke depan, melayangkan tendangan dengan pisau kaki mengincar bagian mata kebawah si sialan Ota itu.

Melihat temannya dihajar sampai pingsan, yang lainnya secara reflek marah dan berusaha menyerang Ichigo.

Ichigo menghindari setiap serangan yang datang dengan lincah, ia kemudian melompat dan melayangkan tendangan udara dua sisi, saat hendak mendarat ia menginjak punggung salah satu dari mereka sebagai tumpuan dan membuatnya terjungkal ke depan.

Ichigo mulai melancarkan berbagai serangan, tidak ada seringai tengil di bibirnya, dia benar benar akan membabat habis seluruh gang di Ota setelah ini.

Satu persatu orang tumbang, tidak mampu menahan serangan Ichigo.

'Kalau begini terus, kita akan habis!'

Salah satu anggota dibelakang sana tampak menyadari situasi, ia kemudian segera berlari memasuki gedung.

Tidak sampai 5 menit keadaan di sana berbalik, Ichigo sudah selesai dengan yang didepan.

Hendak melangkah, namun suara tepuk tangan nyaring menginterupsi dari arah belakang. Ia berbalik, mendapati seseorang berjalan kearahnya memimpin gerombolan orang dibelakangnya.

"Khekhe, keberanian yang fantastis. Tapi apa kau yakin ingin menghadapi kami sendirian? Hah!?" Pria itu merentangkan tangannya, mencoba menunjukkan jumlah orang orang yang ia bawa.

Dibelakang sana semua orang menyeringai kesetanan menatap Ichigo, tidak sabar meremukkan tulangnya.

"Aku lebih dari cukup." Jawaban Ichigo membuat seringai pria itu luntur.

Oh, orang didepannya ini meremehkan mereka.

"Kita lihat saja, ne Ichigo-chan?" Mendapat sinyal dari ketuanya, semua orang mulai berlari menyerbu Ichigo secara bersamaan.

"Segerombolan lalat seperti kalian tidak akan mampu mengalahkan ku." Ichigo menyambut orang orang yang ingin menyerangnya dengan senang hati.

Pertempuran berat sebelah tidak terelakkan. Hehe, tentunya pihak Ichigo yang lebih berat.

Blanc || Tokyo Revengers x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang