01. Perkenalkan

221 23 6
                                    

Seorang pemuda dengan perawakan tinggi terlihat berjalan dengan lunglai, entah apa yang ada dipikirannya sampai-sampai menabrak halte. Pemuda itu segera kembali kepada kesadarannya dan membungkuk sebagai tanda minta maaf pada orang-orang sekitar yang terlihat sangat lesu di hari senin pagi dingin ini.

"Nak, apa kau baik-baik saja?" ucap seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak di genggamannya.

"Ah, iya saya tidak apa-apa, terima kasih." Pemuda itu kembali membungkuk sebagai tanda permintaan maaf.

"Lain kali tolong perhatikan jalan ya, bagaimana jika yang kau tabrak bukan halte? Hati-hati." ucap ibu itu dengan lembut.

"Baik, terima kasih, akan saya ingat!" ucap pemuda itu dengan senyuman lebar.

Pemuda dengan name tag Samudera Adyan P. P untuk 'Padantya' itu kembali menghela nafas panjang entah untuk yang keberapa kalinya saat melihat bus yang biasa Ia naiki datang.

Sam hanya melamun di dalam bus itu untuk berfikir bahwa 'kenapa harus kelas pagi di hari Senin?' sungguh bapak dosen yang terhormat, Ia sangat lelah.

Sam melihat sekitar dan menemukan seorang wanita hamil yang berdiri alih-alih mengambil duduk. Sam mengedarkan pandangannya ke penjuru bus dan menemukan fakta bahwa tidak ada lagi tempat duduk yang tersisa. Ia memandang seorang pria dengan perut buncit yang tidak punya malu menelpon dengan suara kencang disaat jelas-jelas ada wanita hamil tua di depannya.

Sam mendatangi pria itu dan menepuk pundaknya dan pria itu menoleh dengan sangat tidak menyenangkan pada Sam.

"Mohon maaf, bisakah Anda berdiri dan memberikan kursi Anda untuk ibu ini?" ucap Sam dengan lembut.

"Apa masalahmu?! Kenapa aku harus?"

"Karena Ibu hamil diprioritaskan di dalam angkutan umum." ucap Sam masih dengan senyumnya.

"Orang hamil seharusnya diam di rumah dan tidak keluar!" bentak pria itu.

"Bukankah Anda harus mengaca? Berapa bulan bayi di perut Anda? Apakah itu hamil tua? Seharusnya Anda dirumah saja." ucap Sam tetap dengan senyumnya.

Terlihat tatapan malu bercampur tidak suka dari pria buncit itu saat seluruh penumpang bus menertawakan ucapan Sam.

Pria itu segera beranjak dari tempatnya saat tiba di halte setelahnya. Dan sekali lagi melirik tidak suka pada Samudera.

"Silahkan bu," ucap Sam sembari menawarkan kursi kosong di depannya.

"Ah, terima kasih banyak, kamu sangat baik, padahal tidak usah tidak apa-apa.." wanita itu membungkuk sebagai ucapan terima kasih.

"Tidak apa-apa bu, saya dengan senang hati membantu." Sam menggeleng cepat dan meminta wanita di depannya agar tidak membungkuk padanya. Senyuman tulus jelas terpatri pada wajah cantik wanita itu saat duduk di kursi yang kosong tadi.

"Pemuda tampan yang baik, semoga hidup dan resekimu dipermudah oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.." ucap wanita itu lagi dengan memegang tangan Samudera.

Sam tersenyum dan berkata, "Aamiin Aamiin ya rabbal 'alamin.."

Disaat Sam mengatakan itu, bus berhenti di halte tujuannya, dan pemuda itu berpamitan dengan wanita hamil di bus tadi. Semua mata penumpang bus mengikuti langkah Sam yang turun dari bus. Seorang kakek-kakek berkata padanya, "Hati-hati.."

Sam mendengarnya dan berbalik saat kakinya sudah menapak tanah dan pintu ditutup lalu membungkuk sebagai ucapan terima kasih sebelum berjalan pergi.

"Eyy, Samudera Adyan!" seorang pemuda seumurannya datang berlari dan merangkul pundak Sam dengan senyuman khasnya. "Kenapa kudu kelas pagi di hari senin?"

IRONI dari SEMESTA | ATEEZ ffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang