6 - Olahraga

5.9K 178 9
                                    

Kelas 12 IPA 1 akan melakukan kegiatan olahraga. Para lelaki mulai mengganti bajunya di dalam kelas.

"Lu semua jangan pada liatt ke Delvin!!" ucap Gerald.

Takut asetnya dilihat orang.

Semua pria di kelas 12 IPA 1 hanya dapat memutar matanya malas, dan membelakangi mereka.

Selalu saja seperti itu. Padahal tenang saja, tohh mereka semua straight.

Pakaian olahraga di sini yaitu celana dan bajunya berlengan pendek.

.

.

.

.

.

Ketika siswa siswi 12 IPA 1 telah berada di Lapangan, mereka mendapat kabar dari KM bahwa guru olahraga ternyata tidak akan datang.

Alhasil semua siswa siswi dibebaskan, tapi harus tetap melakukan olahraga.

Para lelaki bermain sepak bola di Lapangan. Kecuali Delvin... Dia duduk di pinggir lapang bersama anak-anak perempuan akibat tidak bisa.

Kek author juga gak bisa main bola hiks. Skip.

Awalnya semua berjalan lancar. Hingga...

"Anjirrr, Delvin!! Itu pacar lu bikin salfokk"

"Iya njirr. Amankan tolong!!"

Delvin menatap Gerald, dan ohh... Ia mengerti.

Sesuatu di balik celana Gerald nampak menonjol dengan gagah. Setiap dirinya berlari, jendolan itu ikut bergerak lincah.

Membuat setiap mata manusia ingin melihat ke dalamnya.

Melihat apa?

Batang gede milik Gerald.

Gemass sekalii, karena sedikit lagi batang Gerald yang besar bisa saja meluncur ke luar melalui sela sela celananya.

Untung Gerald sering kali menggaruk-garuk batangnya sambil menarik celananya turun.

Sehingga kemungkinan orang dapat melihat bentukan batang Gerald secara langsung lewat celana pun sangat kecill.

Tapi tetap saja Delvin agak was was. Ketika ia amati sekitar, benar saja!!

Beberapa siswa siswi yang sedang melewat atau bermain di luar kelas akibat jam kosong... Semuanya mencuri-curi pandang ke selangkangan Gerald.

Anak perempuan 12 IPA 1 sii sudah tahu kelakuan Gerald dan segala macam sifatnya.

Jadi boro-boro nafsu. Udah muak mereka. Alhasil, hal yang dapat dilakukan adalah melaporkannya pada sang pawang alias Delvin.

"Gerald!!! Sinii!!!" Teriak Delvin.

Gerald tak menyahut. Terlalu fokus bermain.

"Bantu teriakin lahh" ucap Delvin pada teman teman perempuannya.

"Ayooo" ucap mereka.

"Satu... Dua... Tiga..."

"GERALDD!!!"

Yang dipanggil pun langsung menoleh.

"DIPANGGIL DELVIN" teriak mereka lagi.

Sambil menunjuk-nunjuk Delvin. Yang duduk manis menatap ke arahnya.

Gerald mengangkat alisnya, menunjukkan ekspresi bertanya pada doii.

"Siniii" ucap Delvin pelan.

Gerald mengangguk.

"Istirahat dulu yooo" ucap Gerald pada teman temannya.

Mereka pun beristirahat.

.

.

.

.

.

*Toilet Sekolah.

"Kenapa kamu bawa aku ke sini?" Tanya Gerald.

"Itu keringetnya lap dulu" ucap Delvin.

Gerald pun mendekatkan diri, dan langsung memeluk Delvin. Ia membagikan keringat di wajahnya ke pipi Delvin. Baik kanan dan kiri.

"Ihhh jorokkk"

"Hehehehe" Gerald melepaskan pelukannya.

"Jadi kenapa?" Tanya nya.

"Kamu gak sadar?" Tanya Delvin balik.

"Apa?"

"Iniii..." Delvin meremas kejantanan Gerald dari luar celana.

"Ngejendolll gede"

"Kenapa gak pake celana dalem sihh?"

"Gak enakk sayangg kalau dipake olahraga. Aku sukanya olahraga gak pake sempak, jadi leluasa"

"Tapi jadi narik perhatian orang-orang tahuuu"

"Aku tidurin dulu ayooo. Biar nanti gak tiba-tiba tegang" lanjutnya.

Gerald tersenyum senang. Dengan senang hati!!

Ia pun menutup toilet duduk, dan meletakan pantatnya di atas sana.

Delvin berjongkok di antara kedua paha Gerald. Ia mulai menarik celana olahraga doi.

Harum semerbak + keringat dari kejantanan Gerald langsung tercium.

"Sukaa baunya, yang?"

Delvin mengangguk. Ia hirup aromanya dalam dalam.

Ia jilati kedua lato-lato Gerald terlebih dahulu... Membuat doi kegelian.

"Uhhhh"

Perlahan, batang besar milik Gerald pun masuk ke dalam mulutnya.

Uhh, mulut Delvin langsung penuhh.

"Ahhh... Enak yangg..." Gerald menutup mata.

Senyum kebahagiaan terukir indah sambil ia menggigit bibir bawahnya. Menahan suara desahan agar tak lolos.

Tangannya seperti biasa ikut membantu Delvin. Menarik dan mendorong kepala doi secara kasarr.

"Ukhukk!! Pelan-pelan ihh" Ucap Delvin.

"Iya iya yangg. Maaff, kebawa suasana"

Delvin kembalii menghisap batang Gerald.

"Ahhhh... Ouhhh..."

.

.

.

.

.

.

Gerald dan Delvin akhirnya berjalan kembali ke Lapang.

Wajah Gerald nampak sangat senang berseri. Kalian tahu sendiri apa alasannya.

"Main lagi ayo" ucap Gerald kepada para pria yang memang sudah menunggu sosok Gerald.

Sepak bola pun kembali dimulai.

"Anjiirr, lu kenapa. Lutut lu lemess?" Tanya teman Gerald.

"Iyaa. Lari lu lebih pelan dari tadi njirr" sahut temannya yang lain.

Mereka tidak tahu, ini efek Gerald telah crott. Terlalu senang ketika berhasil menyemburkan cairan nikmat ke mulut Delvin sepertinya.

"Lu abis diapain sama si Delvin?"

"Jangan-jangan..."

"Hah? Biasa aja gua. Lanjutt lanjutt ayoo!!" Gerald mengelakk.

Bersambung...

Vote & Comment!!

Bucin Nafsu [G-Story]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang