3 - Latihan

6.7K 223 4
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu.

Waktunya seluruh ekskul melakukan kegiatan di sekolah.

Delvin memimpin Paduan Suara, dan Gerald memimpin Marching Band.

Jika kalian ingin tahu, Delvin jika sudah mengurusi ekskulnya... Bisa tiba-tiba galak lohh.

Seketika ditakuti.

Padahal Delvin hanya mengoreksi dan menginginkan hasil yang terbaik.

Kali ini ada yang berbeda...

Kedua ekskul tersebut bekerja sama, karena kebetulan sebentar lagi akan ada acara Demo Ekskul di hadapan siswa-siswi baru dan Perayaan Ulang Tahun Sekolah.

Paduan suara serta marching band diharuskan menampilkan lagu-lagu secara beriringan bersama.

Delvin di sisi kiri, dan Gerald di sisi kanan.

"Ckkkk, yang bener dong Gerald!! Itu anak buah lu kok ngasal gitu mainin alat musiknya!!"

"Hahh? Sorry... Fokus fokus semua!!!!" Ucap Gerald.

Mereka pun mengulang kembali.

Delvin memejamkan matanya, lalu ia tajamkan pendengarannya.

Ia mengangguk-anggukkan kepala, tanda menikmati PADA AWALNYA. Tapi tunggu..

"Cukup Cukup!!!"

Seketika suasana sunyi.

"Loh kenapa Del-"

"Diem dulu Gerald!!!" Delvin menyela.

"Kalian tuh niat gak sihh buat ngelakuin ini?"

"Paduan suara... Niat gak?"

"NIAT KAK"

"Marching band?"

"NIAT KAK"

"Denger ya. Paduan suara, kalau nyanyinya masih gitu... SANA PULANG!!"

"Dan marching band. Masa asal asalan gitu... PULANG AJA SEKALIAN"

Semua orang ciutt. Termasuk Gerald.

Padahal di Marching Band, Gerald dikenal sangat galakkk. Eh sekarang nyalinya juga ciut oleh Delvin. Begitu pikir anak buahnya.

Padahal alasan Gerald ciut sebenarnya adalah karena Delvin itu pacarnya. Takutt boss kalau marah-marah gini.

"Lebih diperhatikan lagi aspek aspek bernyanyi dan memainkan alat musiknya!! BISA?!!"

"BISA KAK"

Mereka pun mengulang lagu... Lagi dan lagi.

Salah, ulang - Salah, ulang - Salah ulang. Hingga,

"Kok salah terus sihh?!!! Kalian-"

"Sudah sudah... Sekarang semuanya istirahat dulu. Pasti karena capek nihh" ucap Gerald mengambil alih.

"TERIMA KASIH KAK"

"Hitungan ketiga semua sudah pergi dan tidak ada yang berada di hadapan kami. SATU, DUA..."

Para adik kelas pun segera berlarian pergi dan beristirahat. Takutt boss kalau diliatin Delvin. Menusukkk.

Melihat situasi yang kini mendukung,

"Shhh... Udah yangg. Jangan marah-marah~" bisik Gerald.

"Aku gak marah-marah kok"

"Terus tadi kamu kayak gitu apa namanya? Yuk cari kelas kosong. Nenangin diri dulu" ajak Gerald.

"Kita kembaliin mood kamu yang ancurrr ya" lanjutnya.

Delvin mengangguk.

.

.

.

.

.

"Ahhhh... Ngghhh..." Delvin menggigit bibir bawahnya.

"Enak yangg?" Tanya Gerald.

Delvin mengangguk.

Saat ini dirinya tengah duduk di atas bangku, dengan kedua pahanya yang terbuka lebar.

Gerald pun memasukan jarinya ke dalam lubang kenikmatan Delvin, memijat prostatnya.

Kan geli geli gimana gituuu.

"Aku tambahin jarinya ya"

Kini Gerald memasukkan 2 jari ke dalam sana.

"AH!!" Delvin tersentak kaget.

Jari Gerald berhasil mengenai titiknya.

"Ohh di siniii"

Gerald dengan tiba-tiba mengobok-obok jarinya di dalam sana. Membuat Delvin kaget keenakan.

Ia seakan tak dapat mengendalikan tubuhnya, dan langsung bertumpu ke pundak Gerald yang berada di depannya.

Lidah Delvin menjulur keluar saking nikmatnya. Gerald pun segera melakukan French kiss.

"Seenak itu yangg?"

Delvin mengangguk.

Bersambung...

Vote & Comment!!

Bucin Nafsu [G-Story]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang