"Sayanggg...." Ucap Gerald manja.
Setelah kejadian kemarin, dirinya langsung jatuh sakit.
Yaa, Delvin yakin Gerald terkena ilmu hitam dan sesuatu yang ghaib.
Semalaman badan Gerald terasa panas, sehingga Delvin harus merawatnya.
"Masih pusing?" Tanya Delvin.
Gerald menggelengkan kepalanya.
"Mau sepong..."
"H-Hah?! Ngomong apaa?"
"Mau sepong... Kamu nyepongin punya aku" Gerald blak-blakan.
Delvin melotot.
"Masihh sakittt loh!! Jangan aneh anehh"
"Pleaseee... Gak tahan pengen crottt"
Meski menolak, tapi Delvin akhirnya mengangguk. Kasihan jugaa.
Ia segera masuk ke dalam selimut, membuka celana Gerald...
"Punya kamu ikutan jadi panass bangett ini" komentar Delvin memegang batang Gerald.
"Hehehe. Masukin ke mulut kamuu, yangg"
"Ahhhhh~" desahan langsung lolos dari mulut Gerald.
Ia memejamkan matanya menikmati.
Karena badan Gerald lemas, jadi ia hanya dapat diam pasrah.
Nafasnya semakin lama, semakin memburu.
"Y-Yangggg... Aku keluarrr!!! ARGHHHH"
Badannya mengejang. Lava putihnya yang panas langsung berhamburan keluar di dalam mulut Delvin.
.
.
.
.
.
.
.
*2 hari setelahnya...
Di bawah perawatan seorang Delvin, Gerald pun akhirnya sembuh.
Dengan mantap, Gerald mengajak Delvin untuk bertunangan. Karena jika ingin menikah sekarang... Mereka sedang sulit untuk berpergian ke luar negeri.
Perusahaan sedang sibuk-sibuknya.
"Nihh diminum lagi obatnya. Terakhirr"
"Aku udah sembuhh!! Kan pake sepongan kamuu. Semua penyakit aku langsung ikut kesedott"
"Omongannya heh!! Dasar otakk kotor!!" Delvin memukul lengan Gerald.
"Ehh sakit!! Bukan kotor, sayang... Tapi dewasa"
"Idihhh alesannnn"
"Tapi ngomong-ngomong... Kamu gak ada niatan mau ngenalin aku ke Om sama Tante gitu? Udah lama gak ketemu" Tanya Delvin.
"Bolehh..." Jawab Gerald.
"Aku bawa kamu ketemu mereka hari ini juga. Minta restu buat hubungan kitaa" lanjutnya.
"Tapi aku agak takutt. Pasti ditolak lagiii..." Ucap Delvin pelan.
Gerald menggeleng.
"Enggakkk. Mereka udah ngerti kokkk. Aku cintanya cuma sama kamu. Orang tua aku pasti setuju"
"Gak mungkin bisa nolak mereka"
.
.
.
.
.
"K-Kokkk malah ke sini?" Tanya Delvin.
Kenapa? Bagaimana ia tidak bingung. Karena sekarang Gerald tengah membawanya ke sebuah pemakaman.
"Kok ke sinii? Jawab duluu"
"Nanti juga kamu tahu"
"Jangan bilang..." Delvin mencoba menebak.
"Mereka udah meninggal. Entahlah, pokoknya itu yang terjadi" Gerald to the point.
Mendengar itu membuat Delvin menghentikan langkahnya.
"Beneran?" Raut sedih terpasang jelas di wajah doi.
Gerald ikut menghentikan langkah, membalikkan badannya lalu mengangguk.
Delvin menghembuskan nafas secara beratt, masih tak menyangka.
"Sorry Geraldd..."
"No, it's okayy. Ayo aku bawa kamu ke makam mereka"
.
.
.
.
.
.
"Ahhh... Geralddd!!!"
Baru saja mereka berdua bersedih sedih di pemakaman.
Di tengah jalan dalam perjalanan pulang tadi... Tiba-tiba nafsu Gerald yang di luar nalar pun bergejolak.
Ia segera menepikan mobil ke tempat sepi, dan langsung menggenjot Delvin tanpa ampun.
Membuat mobilnya berguncang keras.
Jika ada orang yang melihat mmobil Gerald dari luar... Mereka pasti akan langsung mengetahui perbuatan mesum apa yang kedua manusia ini tengah lakukan.
"ENAKK? IYAAA SAYANGG?!! OHH" Gerald menggerakkan pinggulnya sambil terus menciumi leher Delvin.
"AHHH!!! TERUSHH!! DI SANAHHH..."
"Jepitt teruss yanggg... Ohhhh enaknya!!!"
"Nghhh... Ahhhh"
Mereka tak memedulikan hari yang semakin larut.
Bahkan Delvin pun bodo amat dengan makhluk-makhluk halus yang dengan terang-terangan menampakan diri... Menonton aksi panas mereka berdua dari luar mobil.
Sudah terbayang sehebat apa kemampuan bercinta Gerald hingga Delvin dapat melawan rasa takutnya bukan?
Ini terlalu nikmat.
"Jangan dilepasss, Geraldd. Ahhh!!" Ia lingkarkan kakinya di pinggul Gerald.
Agar terkunci.
"Sampe malemm pun gak bakal aku lepas, sayanggg... Ouhhh"
Bersambung...
Vote & Comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Nafsu [G-Story]✓
عاطفية⚠️Warning : Cerita Sesama Jenis!!⚠️ Gerald (Top) , seorang lelaki kaya nan gagah yang memiliki kejantanan di atas rata-rata. Menjadi budak cinta dari seorang pria menawan bernama, Delvin (Boti). Kalian tahu apa yang menarik? Ketika Gerald memiliki k...