Bucin Nafsu [G-Story]✓

8 - Jumpa

Gerald bangun dari... Pingsannya.

Yang pertama ia lihat dan rasakan adalah suasana ruangan dengan bau seperti... Di Rumah Sakit.

Kepalanya masih terasa agak pusing.

Tak ada siapapun di ruangan ini. Biasanya ada Delvin yang selalu menemaninya.

Tiba-tiba terlintas ingatan mengenai insiden kecelakaan. Nafas Gerald tiba-tiba memburu.

Yang ia alami kala itu...

Gerald ingat betul sesuatu menabrak motornya dengan keras. Membuat dirinya terpental jauh dari motor.

Ketika ia mengedipkan matanya...

Jalan berubah!!!!

Persis sesuai perkataan Delvin, itu lampu merah!!!

Namun karena dirinya sudah tak sadarkan diri, ia tak bisa menolong dirinya sendiri ataupun Delvin.

Ia tak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Kenapa itu bisa terjadi?!!

CKLEK.

"Mah pah..." Ucap Gerald pelan.

Kala melihat kedua orang tuanya memasuki ruangan.

"GERALD!!" Mereka segera berlari mendekati ranjang Gerald.

"Akhirnya kamu sadarrr sayangg" ucap sang ibu.

"Gimana kondisi Delvin, mah pah?"

"Lupain dia, Gerald!! Dia yang bikin kamu kayak ginii!!" Ucap Ibu Gerald.

"Kamu laper? Bentarr mamah minta perawat bawain makan buat kamu" lanjutnya.

Ia segera berjalan keluar dari ruangan.

"Gerald... Delvin kasih surat ini buat kamu"

Sang ayah memberikan Gerald sepucuk surat. Selembar kertas yang dilipat lipat.

Ketika ia buka, itu adalah tulisan tangan Delvin.

'Haii Gerald!!

Akhirnya kamu bisa baca surat ini yaaa.

Aku minta maaf, Gerald...

Harusnya dari awal aku nolak pake helm yang kamu kasih.

Aku yang seharusnya dirawat. Bukan kamu.

Btw, aku nulis ini sambil duduk di sebelah kamu yang masih pingsan lohh. Habis operasi. Kata dokter sih berjalan lancarr. Moga aja yaaa.

Aku khawatir banget liatt kamu gak bangun-bangun. Lagi lagi aku pengen bilang, harusnya aku yang luka parahh. Andai aja... Aku nolak pemberian helm kamu.

Andai ajaaa. Maaf ya Gerald. Maaf bangett.

Kamu pasti bingung kenapa aku tulis surat ini, bukannya nemuin kamu. Ya kan?

Ini surat perpisahan yang aku tulis buat kamu, Gerald. Maaf, aku gak punya waktu buat nunggu kamu sampe bangun dan pilih total.

Aku harus pindahh. Biar kamu bisa lupain akuu.

Titip minta maaf ku ke Tante ya. Dia marah-marah, nyalahin semuanya ke aku.