9 - Pacar

3.7K 151 1
                                    

*Mansion.

"Besarnya..." ucap Delvin kagum.

"Punya siapa?"

"Kamu tahu jawabannya" ucap Gerald.

"Beneran punya Kamu? Gak mungkin... Masih gak percaya akuu tuh"

Delvin masih takjub. Gerald benar-benar menjadi orang sukses!!

"Aku di kamar mana?" Tanya Delvin.

"Kamarku"

"Hah? Tidur sama kamu?"

"Iya. Kenapa?"

"Gak pantes dong. Kamu bossnya. Dan aku cuma-"

"Pemilik hati aku. Takhta tertinggi dari semuanya" sela Gerald.

Delvin merona. Ahhh benar juga. Doi kan budak cintanya.

GERALD BUCINNYA DELVIN.

Kalau gitu boleh kan Delvin 'agak' serakah?

Tohh dia juga tersiksa dengan jarak yang memisahkan dirinya dengan Gerald duluu.

.

.

.

.

.

Hari semakin gelap menuju larut malam. Delvin baru saja selesai mandi.

Dengan hanya terbalut handuk, ia keluar dan menemui Gerald yang tengah membaca buku di atas kasurnya.

"Boleh pinjem baju kamu?"

"Ya"

"Okayy!!"

Delvin segera mencari pakaian tidur di Lemari Gerald. Woahh lemarinya baguss.

Namun semua ukuran bajunya terlalu besar. Huft.

Sudah lah, yang mana saja. Tohh sama sama kebesaran.

"Jangan liatt ke sini" ucapnya pada Gerald yang sekali-kali melirik.

"Kenapa?"

"Dosaaaa"

Gerald mengiyakan. Padahal selama Delvin mengganti baju, ia menatap ke arahnya.

Woahh, pemandangan indah.

Delvin yang sedang membelakangi dirinya, membuat Gerald dapat melihat pantat itu... Dengan segala kemulusan dan kemontokan nya.

Ketika Delvin selesai mengganti baju, Gerald mengalihkan pandangan ke arah buku kembali. Untung tidak ketahuan.

"Baca apaaa siih serius amat kamu"

Delvin berjalan mendekat dan merebahkan diri di sebelah Gerald.

Uhhhh.

Dapat Gerald rasakan, sentuhan Delvin di pundaknya... Lalu di badannya. Membuat ia kehilangan fokus.

"Ekkhemm... Aku mau mandi"

Gerald segera beranjak pergi ke Kamar Mandi.

.

.

.

.

.

.

"Ahhh... Sialll"

Di bawah guyuran shower, Gerald akhirnya berakhir mengocok batang besarnya sendiri.

Tentu karena tergoda melihat Delvin tadi. Dan juga sentuhan yang merangsangnya.

"Ckkk, cepetan crott!! Lama amattt!!" Ucapnya pada sang Joni.

"Ahhhh"

CKLEK.

Karena terlalu fokus, Gerald tak sadar Delvin membuka pintu Kamar Mandi. Ia berjalan mendekattt...

Tiba-tiba Gerald kaget, merasakan sensasi geli dari tangan yang perlahan menyentuh kulitnya dari arah belakang.

Tangan itu perlahan bergerak maju, ke selangkangan Gerald. Menggenggam batang besarnya.

"Sini aku bantu" ucap Delvin pelan.

"K-Keluarr!!" Kaget Gerald.

Ia berontak.

Tentu ia panik dicyduk sedang melakukan kegiatan ini. Maluu.

Gerald segera mematikan shower.

Ketika hendak pergi, Delvin segera mempererat cengkraman tangannya di kemaluan Gerald.

Membuat doi kagett.

"Ughh!!"

"Aku tahu apa yang kamu lakuin Gerald..." Bisik Delvin.

"Emangnya enak kalau pake tangan sendiri? Lebih enak aku bantu kann?"

"Aku juga tahu apa yang otak mesum kamu pikirin. Ngebayangin siapa? Akuu?"

"Tuh kan diem. Berarti bener. Sini biar aku bantu"

"Gak perlu!!" ucap Gerald tegas.

"Yakinn? Masih nolak nih ceritanya? Padahal dulu kamu gak malu lohh minta bantuan aku. Kamu suka ngomong kayak..."

"Yangg kocokin lah, atau yang isepin lahh"

Gerald terdiam, benar juga. Kenapa ia tiba-tiba malu seperti ini?

"Jadi perlu aku bantu gak?" Tanya Delvin.

Akhirnya Gerald memilih pasrah. Ia pun mengangguk.

"Y-Ya..."

Delvin tersenyum dengan respon Gerald.

"Yaudah siniii, kita ubah posisi dulu" ajaknya.

Delvin mengubah posisi menjadi berdiri sambil bersandar ke tembok kamar Mandi. Ia kembali menghidupkan shower.

Membasahi kedua manusia itu.

Delvin mulai menggenggam kejantanan Gerald kembali, mengocoknya perlahan.

"Ahhhhh..." Sudah lama sensasi nikmat ini tak Gerald rasakan.

Secara spontan matanya terpejam.

"Liatt aku" ucap Delvin.

Dengan mata satunya Gerald membuka mata.

"Enakk?"

Gerald mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya.

Delvin tersenyum. Ia menambahkan intensitas kocokannya.

"Ahhhhh..."

Kepala Gerald langsung bertumpu ke pundak Delvin, sembari terus mendesah keenakan.

Matanya terpejam.

"Seenak itu ya? Desah pake nama aku lagi dongg"

"Ouhh Delvin... Jadi pacarku... Nghhhh" Ucap Gerald.

"Maksudnya? Kamu nawarin atau apa siih itu?"

"A-Ayooo... Jadi pacarku lagi... Ahhh"

Delvin mengangguk.

"Bolehhh. Kayak duluu kitaa"

Bersambung...

Vote & Comment!!

Bucin Nafsu [G-Story]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang