11 - Bucin

4.3K 135 2
                                    

UPDATE!!!

Kita selesaikan sampe tamat. Wkwkwk.

Selamat Membaca!!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Gerald dan Delvin datang ke Perusahaan dengan menaiki mobil yang sama.

Biasanya Gerald diantar supir pribadinya, tapi hari ini ia kembali menyetir.

Ingin berduaan dengan doi tentu saja.

"Ahhh... Udah yangg. Udah nyampee"

"Emmmmmm..." Delvin mengangguk.

Gerald akhirnya bernafas legaa, kala batang besar miliknya pun akhirnya terlepas dari mulut Delvin.

Ya benar sekali.

Selama berangkat ke sini, Delvin terus menghisap Gerald. Membuatnya terus mengeluh nikmat. Entah berapa kali ia memuncratkan cairan putihnya.

"Tapi kamu belum puass loh. Ya kan? Aku jugaaa" ucap Delvin sambil mengelapkan tissue ke mulutnya.

"Gak apa-apa. Nanti di ruangan ku lanjuttt lagi sayang"

"Karena kan aku harus mempertahankan gelar 'Boss yang selalu tepat waktu'. Jadi setiap ada karyawanku yang telat, aku bisa marah sepuasnya" jelas Gerald.

"Ihhh jangan galak-galak, kasian mereka nanti pada resign"

"Gak bakal dong. Hanya orang bodoh yang mau keluar dari Perusahaan ini"

Delvin tersenyum.

Untunglah, aura gelap yang Gerald keluarkan kemarin... Kini perlahan mulai lenyap.

.

.

.

.

.

"Selamat pagi pak!!"

"Selamat pagi pak!!"

"Selamat pagi Pak Gerald!!"

Begitulah sapaan para karyawan yang melihat sang pemilik perusahaan tengah berjalan masukk.

Gerald mempertahankan wajah datarnya, sembari jalan dengan cepat.

Di belakang sana, Delvin mengikutinya dengan berjalan tergesa-gesa. Gerald cepat sekalii!!!

Mereka akhirnya memasuki lift. Hanya berdua.

"Hufttt... Cepet banget jalannya. Capek ngejar akuu, tahu gakk!!"

Gerald tertawa kecil mendenganya. Lucuuu melihat ekspresi Delvin.

"Aku harus jaga image ku depan mereka. Sorry hmm?"

Gerald melingkarkan tangannya di pinggang Delvin. Ia mendekatkan wajahnya.

Chuup.

Mereka pun berciuman.

.

.

.

.

.

.

"Ayoo yangg... Aku udah gak tahan!!"

Setelah memasuki ruangannya, dengan terburu-buru Gerald membuka resleting celana lalu duduk di atas kursi kerja tercintanya.

Delvin berjongkok di bawah sana, dan langsung menghisap batang besaaaaar milik Gerald.

"Aaahhhh... Ughhhh... Iya sayanggg.... Terushh isep"

Gerald memejamkan matanya.

Sembari menikmati hisapan demi hisapan dari mulut Delvin, ia pun mengangkat telepon-telepon penting dari karyawannya.

Ini menambah keseruan kegiatan panas mereka. Tegang cuyy.

Fantasi Gerald pun semakin jauhh. Ia tak ingin hanya dihisap.

Sebelum melakukan hal yang iya iya, dirinya segera menelpon security.

"Ahhh... Tolong jaga lift. Jangan ada yang masuk ke dalam ruangan saya hingga jam makan siang tiba. Nghhh... Mengerti?"

"Baikk pak"

TIT.

.

.

.

.

.

.

"Ahhhh!!! Terushhh Geralddd!!!"

"Delvin!!!!! Ughhhhhh"

Mereka berdua akhirnya kembali bercinta.

Keduanya sama-sama hanya melepaskan celana. Alias pakaian atas masih mereka kenakan.

Agar tidak ribet aja sih ceritanya.

"Di sofa yukk. Aku pegell" ucap Delvin.

Gerald mengangguk. Ia mengangkat badan Delvin. Merebahkannya di sofa.

"Aku aja yang di atas. Biar aku yang goyang" ucap Delvin menahan Gerald yang akan kembali mencumbunya.

Gerald lagi-lagi mengangguk. Dan ya, ini dia posisi Boti on Top.

"Arghhh... Iya sayangg... Goyangan kamu enakk... Nghhh... F*ckkk" Desah Gerald keenakan.

Kedua lengannya ia letakkan di belakang kepala, sembari bersandar ke sofa.

Sementara Delvin terus menggerakkan pantatnya naik turun sambil melingkarkan tangan di leher Gerald.

"Kiss?" Pinta Delvin.

Gerald mengangguk.

Ia segera menarik tengkuk Delvin, dan menggerakkan lidahnya masuk ke dalam mulut Delvin.

Mereka saling berbagi air liurr.

"Nghhhhhh..."

Bersambung...

Vote & Comment!!

Bucin Nafsu [G-Story]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang