Happy Reading
Mohon koreksi jika ada typo
"Umi kita di kelas apa?" tanya Starla ketika mereka mengambil tas.
"Kelas 12 Mipa 3" balas Arumi.
"Yaudah yuk ke kelas, udah pegel nih kaki gue,"
Starla dan Arumi segera berjalan menuju kelas mereka. Sesampainya di kelas Starla memilih duduk di bangku bagian belakang.
"Star kok di belakang sih, itu depan aja masih kosong," ucap Arumi.
"Ngapain depan-depan kalau belakang aja lebih nyaman, bisa makan, ngobrol, tidur, nonton juga bisa, lagian duduk depan-depan juga ngapain, mau cari muka lo?" kata Starla.
Arumi mendengus pelan, "bukan cari muka, tapi kan kalau depan bisa lebih fokus plus bisa lebih jelas,"
Starla menyandarkan tubuhnya di kursi, "Hahh..apaan mau depan atau mau belakang juga sama aja gue mah, sama-sama nggak nyangkut tuh materi,"
"Udah lo mau duduk ama gue atau mau di depan?" sambung Starla.
Arumi menghela napasnya, "yaudah sama kamu aja deh,"
"Nah gitu kek dari tadi,"
tet...tet...tet...
Bel jam pertama berbunyi. Anak-anak kelas 12 Mipa 3 segera memenuhi bangku yang ada di sana. Tak lama kemudian, seorang guru berperawakan gagah memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak bapak..." sapa guru tersebut yang bernama Anton.
"Pagi pak..." jawab serentak kelas 12 Mipa 3.
"Pagi pak tapi mohon maaf saya nggak mau jadi anak bapak," kata salah satu murid laki-laki dengan wajah tengil.
Pak Anton mengeluarkan ekspresi julidnya, "Saya juga nggak mau punya anak bandel kayak kamu Dimas," balas Pak Anton kepada remaja tadi yang diketahui bernama Dimas.
"Kenapa juga saya harus ketemu kamu lagi," dengus Pak Anton.
"Itu namanya takdir pak, lagian harusnya bapak bersyukur dong bisa ketemu lagi sama pangeran yang tampan ini," balas Dimas.
"Pangeran apaan lo, pangeran belut maksud lo," sahut Starla yang membuat satu kelas tergelak, sementara Dimas mendelik kesal.
"Hahaha...sudah-sudah, nggak selesai-selesai nanti," peringat Pak Anton.
"Oke anak-anak, sebelumnya bapak mau mengucapkan selamat kepada kalian karena sudah berhasil mengikuti tes hingga sekarang kalian duduk di bangku kelas 12, waktu kalian di kelas ini tidak banyak jadi bapak mohon gunakan waktu kalian sebaik mungkin, kurangi bermain-mainnya, mulai susun rencana untuk masa depan kalian, mengerti..." kata Pak Anton.
"Mengerti pak..."
"Yak, berhubung ini baru awal-awal kalian masuk sekolah setelah liburan jadi hari ini kalian masih bebas tugas, tapi sebelum itu bapak ingin kalian memperkenalkan diri satu persatu di depan kelas, karena kalian kan dulunya ada yang tidak diajari sama saya, jadi ada beberapa yang belum saya kenal,"
"Oh iya di sini saya akan menjadi wali kelas kalian selama kelas 12, sudah tahu nama saya kan?" sambung Pak Anton.
"Sudah..." serentak anak-anak 12 Mipa 3.
"Oke kalau begitu bisa kita mulai perkenalannya, dimulai dari...." Pak Anton mengedarkan pandangannya.
"Ahh..itu yang duduk di belakang!" tunjuk Pak Anton.
Starla terkesiap, "saya pak?" tanya Starla seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Ya iya atuh..."
Starla segera berdiri dan berjalan ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jilbab Untuk Starla
Teen FictionCoba aja dulu, kalau suka lanjut baca! Jangan lupa follow! Eireen Starla Chrisya, seorang ketua ekskul dance di SMA Nusantara. Gadis cantik nan seksi ini termasuk golongan anak-anak hits di sekolahnya. Siapa yang tidak mengenalnya, tariannya yang me...