Di pagi hari yang cerah tepat nya hari Jumat yang dimana para siswa-siswi diharapkan datang tepat waktu karena akan ada pemberitahuan penting tentang lomba basket melawan SMA Cenderawasih yg akan diadakan di SMA Rajawali.
Kringgg kringgg
" Eunghh.."
Rafael mengeliat dari tidurnya karena suara alarm yang berbunyi nyaring dan ia merasakan tengkuknya seperti ada yang meniup seperti hembusan nafas. Perlahan ia mulai mengerjapkan matanya. Sangat terang . Kamarnya terang dan begitu bersinar seperti keadaan diluar jendela yang menembus gorden. Setelah kesadarannya kembali seratus persen, ia baru sadar jika ada tangan mungil yang melingkar dipunggung nya. Rafael segera menyingkirkan tangan mungil itu dari area pinggang kokoh nya. Si pemilik tangan sama sekali tak terusik, malah makin asik di alam mimpi. Rafael mendudukkan dirinya terlebih dahulu kemudian meraih jam yang berada di atas nakas sebelah kanan. Jam telah menunjukkan pukul setengah tujuh kurang enam menit. Pantas saja diluar sudah cerah dan bersinar terang." Dek bangun udah jam setengah tujuh, Lo mau telat lagi hah?" Ucap Rafael kesal.
" Eunghh...apa sihh bang, masih jam 5 ini."
" Woii Jam 5 jidat lo peyang! Liatt noh samping Lo jam segede gaban gitu gk diliat." Titah Rafael yang langsung dilaksanakan oleh Alexa.
Dengan nyawa yang masih setengah sadar ia melihat jam disamping kasurnya." Ohh masih jam 06.25, eh bentar deh."
"APAA DAH MAU JAM SETENGAH TUJUH?!!OMG ALEXA TELATT LAGI MAMI-!!! ABANG KOK GAK BANGUNIN SIH, MAMPUS DIMARAHIN PAK HANDOKO GUE." Lanjut Alexa panik, bisa-bisa ia akan dihukum sama pak Handoko dan bu Starla.
Tanpa aba-aba Rafael menjitak kepala Alexa, gak keras cuma mampu membuat Alexa meringis ngilu. Alexa pun mengelus kepalanya dengan mulut yang dikerucutkan." Heh sembarangan kalo ngomong, gue barusan ngapain kalo bukan bangunin lo Lexa-!! Lo kira gue bangunin nih kasur apa?!!"
Daripada mendengar non faedah dari Abang nya itu, Alexa berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri." Derita lo kalo dihukum, salah siapa anak gadis bangun nya telatt mulu! " lanjut Rafael dengan menatap pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat, ia geleng-geleng tak habis pikir dengan kelakuan random adek nya, setelah itu Rafael turun kebawah lagi untuk bersiap menuju kekantor.
Dari dalam kamar mandi Alexa menahan untuk tidak mengumpat Abang nya itu. Alexa masih saja mengusap kepalanya sambil mendengus.
" Sabar Al, untung yang salah gue kalo gak gue ajak betumbuk lah bang Raf." Batin Alexa dongkol.***
Beberapa saat kemudian Alexa selesai melakukan aktivitas dikamar mandinya, Alexa buru-buru memakai seragam dan menata tas nya kembali kemudian Alexa turun kelantai bawah untuk berpamitan kepada ortunya dan Abang Lucknut kesayangannya." Good morning Mami, Papi." Sapa Alexa dengan senyum cerah mengembang dipipi, kemudian ia mencium pipi kanan Abraham dan Bianca.
" Morning too sayang." Jawab Mami dan Papi serempak, mereka bergantian mencium pipi Alexa lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ALEXA [TRANSMIGRASI]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Elena Rosaline adalah seorang gadis cantik yang mulutnya suka sekali ceplas-ceplos, seorang mahasiswi yang sebentar lagi lulus kuliah, datar bgtt orangnya kek triplek berjalan, dingin, baik dan ramah kepada orang yang tepa...