Johnny tak mungkin terus menerus meninggalkan pekerjaannya. Tak ada pilihan lain, ia harus membawa Renjun ke kantor. Johnny meminta saran pada Jaehyun tadinya, tapi pria itu hanya acuh berkata itu bukan urusannya.
Johnny telah sampai di kantor, dari basement hingga memasuki gedung ia terus di perhatikan oleh para karyawannya. Bagaimana tidak, boss mereka yang biasanya berjalan gagah dengan setelan rapinya kini menggendong anak kecil tak pernah mereka lihat.
Renjun menatap orang-orang yang melihat dirinya tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya. Sampai batita itu protes saat masuk ke dalam lift karna tak dapat melihat orang lagi.
"Apa kau artis? Narsis sekali." Cibir Johnny.
Plak!
Johnny terkejut saat tangan mungil itu memukul wajahnya.
"Kau ini anak siapa sih?! Nakal sekali."
Renjun ini tak takut pada orang, di marahi dan di bentak anak itu tak memperdulikan. Membuat Johnny menaruh curiga dia anak Seulgi.
Pintu lift terbuka, Johnny langsung saja keluar dan menuju ruangannya. Sesampainya di sana Johnny menurunkan Renjun dan memerhatikan ruangan. Tangan Renjun usil, barang di rumah sudah banyak jadi korban anak itu. Lalu bagaimana nasib barang berharga di kantornya.
Bahkan Renjun sudah berada di sofa melompat-lompat di sana. Membawa Renjun ke kantor memang pilihan yang salah. Johnny menghela nafas pelan menuju meja kerjanya.
"Aku penasaran dengan orang tuanya, apa benar-benar anak Seulgi? Sifat keduanya sama-sama menjengkelkan." Gerutu Johnny pelan.
Pria itu mulai melakukan pekerjaannya sambil memerhatikan Renjun.
Tok! Tok!
"Masuk."
Pintu terbuka menampakkan Jihyo sekretaris Johnny.
"Ada berkas yang harus anda tanda tangani, sajang-nim."
Johnny mengangguk menanggapi lalu kembali duduk. Jihyo menuju meja Johnny sempat melirik ke arah Renjun. Tentang Johnny membawa anak kecil tentu jadi buah bibir para karyawan wanita.
Jihyo berdiri di depan meja menyerahkan berkas. Renjun yang melihat Jihyo berlari menghampiri wanita itu.
Jihyo tersentak saat merasakan ujung rok nya di tarik, ia segera menunduk mendapati Renjun berdiri di sebelahnya tersenyum lebar.
"Hai, siapa nama mu?"
"Nyun!" Jawab Renjun antusias.
"Hm?"
"Namanya Chucky." Celetuk Johnny.
"Chucky..." gumam Jihyo melirik Johnny sekilas kembali menatap Renjun yang melompat kecil sambil mengangkat tangan ke arahnya.
"Kau ingin di gendong?" Tanya Jihyo di angguki Renjun.
Jihyo menggendong anak itu membuatnya tertawa senang. Johnny mengangkat pandangannya saat mendengar tawa Renjun.
"Tidak tahu malu minta gendong pada orang asing." Ujar Johnny.
"Tidak apa." Ucap Jihyo.
"Papa, cucu." Seru Renjun menepuk buah dada Jihyo.
"Heh!"
"Nana, cucu." Ucap Renjun lagi menarik kerah kemeja Jihyo.
Johnny bangkit segera mengambil Renjun dari gendongan Jihyo. Sedangkan wanita itu tak dapat berkata-kata karna sedikit syok.
"Cucu." Ucap Renjun menunjuk Jihyo.
"Susu mu ada di rumah." Johnny menepuk tangan Renjun.
"Maaf Jihyo atas perlakuannya."
![](https://img.wattpad.com/cover/338218720-288-k193807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy and Papa
Fiksi PenggemarSeorang anak kecil yang tiba-tiba masuk ke dalam kehidupan Johnny dan Jaehyun -JOHNNY -JAEHYUN -RENJUN -RENJUN HAREM- ⚠️ BXB Pedofillia, maybe?