03. Sweet chaos

4.2K 623 42
                                    

Seorang wanita dengan pakaian modisnya berjalan anggun sambil menyeret sebuah koper dan menggendong batita. Menuju pintu salah satu unit apartemen mewah tersebut dan dengan santai menekan pin.

Ia langsung saja melangkah masuk dan mengamati ruangan itu yang begitu sunyi. Siapa juga yang akan bangun di pukul lima pagi di hari libur ini.

Ia menuju ruang tengah, meletakkan koper di dekat sofa lalu menoleh pada batita di dekapannya. Batita berumur dua tahun itu menyender nyaman di pundak wanita itu. Mata terlihat sayu, masih mengantuk karna di paksa bangun pagi-pagi buta. Wanita membaringkan tubuh si batita ke sofa.

"Semoga Renjun aman berada di sini." Ucapnya pelan sambil membetulkan beanie di kepala si kecil.

Lalu ia beranjak pergi begitu saja tanpa ragu meninggalkan si kecil sendirian dan tanpa memberitahu sang tuan rumah.

Ia punya alasan melakukannya.

.

.

.

Johnny masih dengan kegiatan berbenah rumah. Suara vakum cleaner mengisi ruangan itu, sesekali ia melirik Renjun yang berada di sofa. Perasaan baru sebentar Johnny tinggalkan, anak itu menangis mencari dirinya. Alhasil Johnny bawa anak itu bersamanya. Sukurnya anak itu hanya diam tergeletak di sofa karna masih mengantuk.

"Langka sekali hari senin kau gunakan untuk bersih-bersih."

Suara wanita terdengar membuat Johnny menoleh, dalam sekian detik mata Johnny melebar menatap sosok itu.

"Kau! Darimana bisa masuk?"

"Dari pintu."

"Bagaimana caranya?"

"Ck, tentu saja aku memasukkan pin lalu membuka pintu dan masuk. Dasar bodoh!"

"Maksudnya kenapa kau bisa tau pin nya?"

"Jaehyun Eommeoni~" Ucapnya tersenyum manis.

Johnny mencibir dalam hati. "Lalu ad---"

"Oh Renjuna!" Pekiknya saat menyadari keberadaan Renjun.

"Kau kenal saudara Annabele ini?" Tanya Johnny bingung.

"Renjun baik-baik saja? Apa mereka merawat mu dengan benar?"

"OH KAU YANG MEMBAWA ALIEN INI KEMARI!" Teriak Johnny.

"Iya dan kecilkan suara mu."

"Apa maksud mu Seulgi? Membawa anak ini dan meninggalkannya, lagipula anak siapa ini? Apa anak mu di luar nikah?"

"Diam, sebelum bibir mu ku simpul." Ujar Seulgi sinis.

"Jelaskan, kenapa kau meninggalkan dia di sini?"

"Aku ingin menitipkan Renjun pada kalian." Ucapnya santai sibuk mengunyal Renjun yang hanya pasrah.

"Apa kau pikir gedung puluhan lantai milikku bangkrut sampai aku tak ada kerjaan untuk menjaga anak ini?"

"Itu urusan mu."

"Kang Seulgi!"

"Johnny Suh!"

"Dengar" Seulgi menatap Johnny serius. "Aku ingin menitipkan dia padamu karna tempat ini dan bersama mu aman untuknya. Dan aku tak bisa mengatakan alasannya untuk sekarang."

"Apa kau menculik anak itu?" Johnny memincingkan mata menatap penuh selidik.

Sedangkan Seulgi menampakkan raut ekspresi datar. "Tutup mulut mu sebelum kucing gembul itu ku mutilasi."

Daddy and PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang