Chapter 5

86 15 0
                                    

Di siang hari yang cerah, Ainsley memutuskan untuk berjalan-jalan di tengah pusat Ibukota kerajaan nya untuk membeli barang tentunya. Sekaligus mencari tahu tentang pria yang waktu itu ia temui di waktu pesta dansa Lady Margaret.

Daisy, pelayan pribadi Ainsley, juga ikut menemani Ainsley berjalan-jalan. Wanita yang tidak jauh berbeda umurnya dengan Ainsley itu terlihat antusias menemani Ainsley. Melihat hal tersebut, Ainsley pun terkekeh.

"Ada apa, Miss?" Tanya Daisy dengan wajah herannya menatap ke arah Ainsley.

Ainsley menggelengkan kepalanya. "Tidak ada. Hanya saja tampaknya kau begitu bahagia ya berada disini?"

Tanpa bisa dicegah, senyum gadis itu mengembang dengan sendirinya. Lalu ia menunduk malu. "Apa itu sangat kelihatan? Padahal saya tidak ingin terlalu semangat. Tapi tidak bisa. Bagaimana pun saya sangat jarang untuk pergi berjalan-jalan ke tengah kota seperti ini. Jadi hal ini sangat membuat saya senang, Miss."

Ainsley mengerti. Sebagai pelayan tentunya gadis itu tidak bisa seenaknya keluar dari kediaman untuk sekedar berjalan-jalan. Dan ia cukup merasa prihatin pada Daisy. Lantas karena sudah berada disini, maka mereka harus menikmatinya dengan benar, bukan?

"Kalau begitu ayo kita belanja! Sekalian makan dan ngopi cantik!"

***

Beberapa jam Ainsley habiskan bersama Daisy untuk berbelanja. Ainsley membeli beberapa pakaian untuk dirinya, untuk Ivory, dan juga Daisy. Awalnya Daisy sempat menolak. Namun dengan kekuatan Ainsley, akhirnya gadis itu menerimanya.

Lalu setelah berbelanja pakaian, Ainsley pindah ke sebuah toko buku yang cukup terkenal. Disana ia membeli beberapa novel.

"Kau juga bisa membaca nya, Daisy," ucap Ainsley ketika membayar belanjaannya tersebut.

"Ah Miss, anda terlalu baik kepada saya." Ungkap Daisy ketika mereka baru saja keluar dari toko buku. "Anda membelikan saya pakaian dan juga membolehkan saya membaca novel yang anda beli. Jujur saya merasa tidak enak."

"Tidak enak apanya! Kau sudah kuanggap sebagai teman, Daisy. Dan hal semacam ini bukan lah hal yang besar. Terima saja, lagipula aku senang melakukan hal ini. Ah rasanya seperti hangout bersama teman."

"Hangout?"

Pertanyaan dari Daisy membuat Ainsley menggeleng. "Lupakan. Kalau begitu kita lanjut makan! Ayo!"

Ainsley bersama Daisy menyusuri jalanan seraya melihat-lihat bangunan di kanan kirinya. Berharap menemukan sebuah tempat makan yang menarik perhatiannya.

"Daisy, apa kau tau tempat makan yang terkenal?" Ainsley menoleh pada Daisy dan berharap bahwa gadis itu tahu tempat makan yang terkenal dan yang pasti enak agar mereka bisa mampir kesana.

"Saya tidak tahu tempat makan yang terkenal, karena saya juga sangat jarang pergi keluar dari mansion, Miss. Tetapi saya tahu satu tempat makan yang enak. Dulunya saya sering makan disana." Disaat mengatakan hal itu, Daisy tampak tersenyum seolah mengingat kembali masa-masa yang pernah ia lalui dulu.

"Benarkah? Kalau begitu ayo kita kesana!" Ajak Ainsley dengan semangat.

Daisy sedikit terkejut. "Ah tapi Miss, tempat makan itu agak terpencil. Dia berada di dalam gang kecil, jadi sepertinya anda tidak akan terlalu menyukai untuk makan disana."

Ainsley justru semakin tertarik untuk pergi ke tempat makan itu. Dulunya saat ia masih SMA, ia sering mencari tempat makan yang berada di dalam gang. Karena biasanya tempat makan seperti itu sangat enak. Dan sangat menyenangkan ketika menemukan tempat makan tersembunyi seperti itu, seperti hidden gem.

LADY AINSLEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang