⛓️•••⛓️
Seorang lelaki tampan nampak berlari tergesa-gesa memasuki lift, ia memencet tombol angka tiga. Setelah sampai dilantai tiga,laki-laki itu segera keluar dari lift dan melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar.
Ia menerobos masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Diatas ranjang king size,terlihat juga remaja laki-laki yang sedang duduk meringkuk. Nafasnya terengah-engah menandakan remaja laki-laki itu sedang tidak baik-baik saja.
"Are you oke brother?" Laki-laki tampan itu bertanya sembari melepas jas hitamnya dan melempar nya asal. Dipeluknya tubuh remaja itu,dan menatap manik mata nya yang terlihat sayu.
"Aku memimpikan eomma." Ucap remaja laki-laki itu yang juga menatap laki-laki tampan dengan mata setajam elang yang ada didepannya.
"Eomma sudah bahagia disana." Ucap laki-laki tampan didepannya.
"T-tapi aku mimpi 'itu' lagi Hyung." Sahutnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Dengar baik-baik Al, jangan memikirkan yang tidak-tidak. Eomma sudah mati." Ucap laki-laki yang dipanggil Hyung.
"Tidak! Eomma masih hidup Hyung."
"ALVAN!" Laki-laki tampan itu meninggikan suaranya. Ia melayangkan tatapan tajam kepada remaja yang ia panggil Alvan.
Beberapa menit kemudian terdengar suara derap langkah kaki Seseorang. Pintu kamar itu terbuka lebar dan menampakkan seorang perempuan cantik dengan rambut sebahu. Perempuan itu menghampiri mereka berdua.
"Ada apa? Mengapa tuan membentak Tuan Alvan?" Perempuan itu akhirnya membuka suara nya.
"Berhenti memanggilku Tuan, Ailee. Aku ini masih muda." Laki-laki tampan itu segera keluar dan membanting pintu dengan kasar.
"Kenapa Nuna?" Tanya Alvan menaikkan sebelah alisnya.
Perempuan yang dipanggil Ailee itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."kenapa apanya?"Ailee kembali bertanya.
Alvan menghela nafas."Kenapa Nuna kesini?"
"Eoh itu, turunlah makan malam sudah siap." Ucap Ailee." Kalau begitu saya permisi."
"Jangan terlalu formal Nuna. Aku sudah menganggap mu sebagai kakak ku sendiri." Ucap Alvan dan Ailee mengangguk lalu pergi dari sana.
"Huh, kenapa aku selemah ini." Ucap Alvan bermonolog. Lalu beranjak dari tempat tidurnya dan segera turun untuk makan malam.
⛓️•••⛓️
Malam semakin larut. Sinar rembulan yang menyorot di kota Seoul, South Korea,Langitpun semakin indah saat para bintang juga menampakkan dirinya. Didalam bagasi mobil berjenis Bugatti itu terus mengeluarkan suara teriakan. Menandakan ada sesuatu didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENZO : The Revenge
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] Dulu waktu kecil, Alvenzo tidak mau menjadi penerus mafia yang didirikan oleh keluarganya. Akan tetapi, ada sesuatu yang membuat nya berubah pikiran. Hari demi hari, Alvenzo harus menjalani kerasnya kehidupan. Karena suatu...