⚠️WARNING!!⚠️
Ada adegan kekerasan! Dimohon bijak untuk membaca. Jika tidak suka silahkan langsung skip🤗
Roma, Italia.
Seorang gadis berparas cantik tengah duduk di sofa ruang keluarga. Gadis itu menunduk takut karena dia tengah mendapati tatapan tajam dari sang ayah dan kakak laki-lakinya. Kedua tangannya bertaut, sesekali gadis itu juga memainkan kuku-kuku dijarinya.
"Puas bermainnya?" tanya sang ayah menatap tajam putri semata wayangnya.
Gadis bernama lengkap Vallea Arianna Provenzano itu menggelengkan kepalanya."Tidak puas Papà, padahal Lea sempat melihat pembunuh yang membunuh mamma." jawab Vallea menunduk sedih.
Ucapan Vallea tentu saja membuat kedua laki-laki itu terkejut bukan main.
Vincenzo Provenzano yang selaku ayah dari Vallea segera mendekati putrinya lalu memeluk nya."Jangan diulangi lagi, jika kamu kabur dari mansion lagi, papà akan benar-benar menghukum mu." ujar sang ayah memperingati.
"Tidak apa, Vallea dihukum saja sekarang." gadis pemilik iris mata berwarna biru itu mendongak menatap sang ayah dengan mata yang sudah berkaca-kaca karena menahan tangis.
"No, tidak akan pernah." jawab sang ayah dengan lembut.
Vernon Provenzano, kakak laki-laki Vallea juga ikut mendekati Vallea dan berjongkok didepannya."Ke dokter lagi ya? biar di cek lututnya." kata sang kakak membuat Vallea mengangguk patuh.
"Lea ingin bertanya."
"Papà dan Vernon mafia kan?" tanya Vallea membuat kedua laki-laki itu saling menatap lalu mengangguk dengan kaku.
"I-iya," jawab Vernon membuat Vallea yang mendengar menjadi berbinar dan menatap ayah serta kakaknya dengan antusias.
"Berarti punya banyak pistol dong?! Papà belikan aku pistol berwarna emas!"
"Apa? Tidak-tidak!" tolak Vernon sembari beranjak berdiri.
"Aku minta ke papà bukan minta Vernon!"
"Baiklah, papà akan pesankan."
"Papà!" sentak Vernon tidak terima.
"Papà yang terbaik!!" Vallea beranjak berdiri tetapi ia lupa bahwa lututnya sedang sakit. Alhasil gadis itu terjatuh kelantai.
"Baby!" teriak mereka terkejut.
"Sakit...." rengekannya.
Vernon segera mengangkat adiknya keatas sofa. Laki-laki sangat khawatir kepada Vallea. Bagaimana tidak khawatir ketika melihat Jonathan dan Rafael membawa Vallea dengan keadaan yang terluka. Dahinya diperban, belum juga tulang lutut Vallea yang katanya retak. Semua itu membuat Vernon sangat marah. Ingin sekali dia membalas orang yang melakukan hal ini kepada adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENZO : The Revenge
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] Dulu waktu kecil, Alvenzo tidak mau menjadi penerus mafia yang didirikan oleh keluarganya. Akan tetapi, ada sesuatu yang membuat nya berubah pikiran. Hari demi hari, Alvenzo harus menjalani kerasnya kehidupan. Karena suatu...