07. Rare Poison

130 18 20
                                    

Penuhi dengan Komen!! & Vote untuk lanjut ke chapter berikutnya!🔥😉

Penuhi dengan Komen!! & Vote untuk lanjut ke chapter berikutnya!🔥😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebotol Vodka itu ia goyangkan dengan pelan. Jemari ditangan kirinya mengetuk meja yang berada disampingnya. Dirinya sedang bergelut dengan pikirannya. Alvenzo mendekatkan ujung botol itu ke bilah bibir nya. Laki-laki itu meneguk habis sisa Vodka yang mungkin hanya tersisa setengah karena sedari tadi ia terus meminumnya.

Satu botol tidak akan membuatnya mabuk.

Laki-laki itu menaruh botol Vodka nya dengan kasar diatas meja. Alvenzo berdiri ketika sudah menemukan jawaban.

Bukan masalah berat, ternyata laki-laki itu tengah memikirkan ucapan Vallea semalam. Jika benar laki-laki diatas tebing itu adalah kakaknya, seharusnya Vallea meminta tolong agar bisa lepas dari nya. Tetapi nyatanya gadis itu malah melambaikan tangannya kepada laki-laki yang disebut kakak kandungnya itu.

"Dia melarikan diri dari rumah nya?" Batin Alvenzo.

Laki-laki itu menghampiri pintu hitam yang berada di samping walk in closed miliknya. Dia bergumam sesuatu, pintu itu terbuka secara otomatis. Ruangan ini terdapat banyak sekali koleksi senjata milik nya. Barang-barang kesayangannya juga di simpan disini. Laki-laki itu menghampiri sebuah almari yang berbahan kaca tebal. Alvenzo mendorong pintu almari itu kesamping. Tangannya terulur untuk mengambil sebuah kotak yang berwarna hitam.

Alvenzo membuka nya, sebuah kalung berantai tipis dengan liontin permata berwarna merah berbentuk bintang kecil dan terdapat bandul bulan sabit disampingnya. Jika diperhatikan kalung itu sama dengan kalung milik Vallea. Yang membedakannya hanyalah warnanya. Jika permata kalung milik Vallea berwarna biru sedangkan kalung yang dipegang Alvenzo memiliki permata berwarna merah.

Alvenzo tersenyum tipis, laki-laki itu sempat ragu tetapi akhirnya dia percaya. Kalung ini hanya ada dua di dunia. Kalung yang dirancang khusus untuknya. Kalung itu milik Alvenzo yang diberikan oleh kakeknya. Saat Alvenzo kecil, bocah kecil itu memberikan satu kalungnya kepada gadis kecil yang disukai nya.

Gadis kecil yang mengajaknya menikah, gadis kecil yang mengulurkan jari kelingkingnya agar berjanji untuk menjemputnya dan menikahi nya jika sudah dewasa.

Gadis kecil itu adalah Vallea.

⛓️⚒️⛓️

Vallea tengah berbincang dengan Alvano. Adik laki-laki Alvenzo itu sangatlah asik tidak seperti kakak nya. Mereka berdua sekarang tengah berada dihalaman depan mansion yang luas.

Alvano tengah mengelap motor kesayangan dengan sebuah kanebo. Pasalnya motor nya itu baru saja dicuci. Hari ini adalah hari Minggu. Tentunya Alvano tidak sekolah.

"Kau kelas berapa Nuna?" Tanya Alvano menatap Vallea yang tengah duduk di rerumputan.

Vallea yang berada disamping Alvano pun menjawab."Aku sudah lulus,"

ALVENZO : The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang