06. Older Sibling

133 15 16
                                    


Hi! Apa kabar?

Hi! Apa kabar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Desiran ombak yang terdengar ditelinga, serta cahaya rembulan yang menyinari bumi membuat suasana malam ini terasa sangat indah.

Langkah kaki yang terkesan cepat pun ditambah mereka juga harus ekstra hati-hati dalam memindahkan sebuah barang. Pakaian mereka serba hitam, ditambah setiap pakaian itu dibekali beberapa senjata seperti pistol, revolver bahkan senapan laras panjang. Ada juga diantara mereka yang dibekali sebuah belati dan juga pedang. Senjata-senjata itu dibagi sesuai keahlian masing-masing.

Alvenzo dan Jever berjalan beriringan disebuah dermaga. Tepatnya di pelabuhan Donghae. Mereka mendekati orang-orang yang tengah memindahkan barang-barang didekat kapal itu. Mereka yang menyadari bahwa bos mereka datang pun membungkuk memberi hormat.

"Lanjutkan saja," ucap Alvenzo membenarkan tudung Hoodie nya.

Sedangkan Vallea, gadis itu juga ikut dengan mereka. Tepatnya dibelakang Alvenzo dan Jever. Dibelakang gadis itu juga banyak bodyguard yang mengawal bos mereka.

Gadis itu menatap bingung orang-orang yang memindahkan barang-barang kekapal. Mengendikkan bahunya acuh, Vallea memilih menikmati sepotong buah melon yang Jever belikan untuknya. Sebenarnya laki-laki itu membelikan sepuluh buah melon. Vallea sudah menghabiskan satu. Gadis itu sangat suka buah melon. Buah berwarna hijau muda itu adalah buah favorit nya.

"Jever itu barang apa?" Tanya Vallea penasaran.

"Heroin," Jawab Jever santai.

Uhuk!

Vallea tersedak buah melon yang masih di kunyah nya, ketika mendengar jawaban dari Jever.

"Memangnya nanti tidak ditangkap polisi?"

Alvenzo tersenyum smirk dibalik masker hitam nya."polisi?" Bahkan polisi tunduk kepadanya. Alvenzo hanya perlu menyumpal mulut mereka dengan gepokan uang. Itu mereka yang inginkan.

Jever meninggalkan mereka berdua, mendekati kapal berniat memantau perkembangan.

Tonnn!!

Bunyi klakson kapal terdengar sangat keras ditelinga. Sebuah kapal pesiar mendekati kapal yang berada didekat dermaga. Kapal itu terlihat sangatlah mewah.

"Wahh bagus sekali," Vallea tanpa sadar pergi ke ujung dermaga, dimana ujung itu pasti pemberhentian kapal mewah itu.

"Musuh?" Alvenzo berucap pelan, kepalanya menoleh ke sana kemari mencari keberadaan Vallea. Ketika melihat Vallea yang berada diujung dermaga. Alvenzo segera berlari dan mendekatinya lalu segera memegang lengan nya.

Para penjaga disana juga sudah mempersiapkan senjata mereka masing-masing bersiap untuk menyerang.

Kapal mewah itu berhenti tepat diujung dermaga. Alvenzo juga sudah bersiap dengan senjata nya.

ALVENZO : The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang