Ada yang kangen ga??Sebelum membaca alangkah baiknya yang belum FOLLOW akun ini segeralah untuk di FOLLOW!!
setyiwati500 Followers sabilah!!!
Dipagi yang cerah ini Vallea tengah bercermin di kamar yang ia tempati di mansion Alvenzo. Gadis itu memakai gaun berwarna biru laut dengan panjang gaun yang hanya sebatas bawah lutut. Indah sekali jika dipandang, gadis itu bak seorang putri kerajaan. Apalagi gadis itu memiliki manik mata berwarna biru. Sungguh perpaduan yang sangat sempurna.
"Ayo memulai kegiatan pagi hari ini dengan kegiatan yang baik-baik. Let's go Vallea, hari ini kau harus beristirahat sejenak lalu kembali bangkit dan menyusun rencana untuk bisa membunuh Albert." ucapannya dalam hati.
Gadis itu bangkit dari duduknya lalu keluar dari kamar. Berjalan pelan menuju sebuah lift dan segera masuk. Vallea berniat ingin kelantai satu. Sesampainya dilantai satu. Vallea berjalan lagi menuju dapur, disana terlihat ada Alvano yang tengah sarapan sendiri. Gadis itu berniat menghampirinya dan menemaninya.
"Sarapan sendiri? Hyung mu kemana memang?"
"Wahh kau sungguh cantik Nuna," bukannya menjawab pertanyaan dari Vallea, Alvano malah menatap gadis itu takjub.
Vallea tersenyum malu lalu ikut duduk didepan Alvano.
"Aku lapar, boleh makan kan?" tanya Vallea begitu polos.
"Hei tentu saja Nuna, cepat makan. Perlu ku ambilkan kah?"
"Tidak usah, terima kasih." Vallea segera mengambil piring kosong dan mengisinya dengan nasi. Dimeja makan pagi ini sangat banyak sekali makanan. Setiap hari juga begitu sih. Tapi terkadang Vallea masih malu ketika diajak makan bersama.
Berhari-hari sudah Vallea lewati di mansion ini. Gadis itu biasanya berlatih menembak, bela diri. Tentu saja diajari oleh Alvenzo. Mereka berdua semakin dekat saja.
"Alvenzo kemana?" tanya Vallea.
"Hyung ke kantor."
Vallea menganggukkan kepalanya mengerti. Dia juga belum lama tau jika Alvenzo adalah seorang CEO.
"Kau tidak sekolah?"
"Ini hari Sabtu Nuna,"
"Oh iya! Tapi kenapa Alvenzo ke kantor?"
"Entah, kenapa tidak bertanya saja kepada nya?"
Mereka tengah menikmati makanannya. Dua orang itu tiba-tiba terdiam karena mendengar suara sesuatu. Mereka saling pandang karena mendengar suara baling-baling helikopter yang terdengar sangat dekat sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENZO : The Revenge
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] Dulu waktu kecil, Alvenzo tidak mau menjadi penerus mafia yang didirikan oleh keluarganya. Akan tetapi, ada sesuatu yang membuat nya berubah pikiran. Hari demi hari, Alvenzo harus menjalani kerasnya kehidupan. Karena suatu...