²² Akhir.

636 118 78
                                    

Hueningkai menatap datar kearah Beomgyu yang sedang mengetik dengan panik.

Daripada terlihat chatan dengan temannya, Beomgyu terlihat seperti chatan dengan penagih hutang.

Hueningkai mendekat dan mengintip chat Beomgyu,

Hueningkai mendekat dan mengintip chat Beomgyu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nahloh disuruh shareloc, gelud lah kalian"

Beomgyu menjauhkan ponselnya, "Gagitu bangsat"

"Balik aja si gyu, cuma inget jangan terlalu deket nanti"

"Bacot, nyuruh doang bantuin kaga"

"Mendokusai, yang butuh siapa?"

"Bacot"

Hueningkai menoleh kearah lain dan menyipitkan matanya. Setelah itu ia langsung berlari kearah parkiran.

"HUENING MAU KEMANAA? IKUUT"

"Gaboleh"

"Ikut plis, tega banget lo sama temen sendiri"

"Lah, emang kita temen?"

Beomgyu mengacungkan jari tengahnya saat Hueningkai menjulurkan lidah kearahnya.

Beomgyu menatap ponselnya sembari menghela nafasnya, yah pada akhirnya Beomgyu harus kembali pada Taehyun.

Beomgyu mulai menyalakan GPS, tapi ia menyadari sesuatu "Lah ajig, gue kan pake kuota chat. Shareloc kumaha"

Dengan wajah yang penuh akan ketidaksemangatan hidup seperti kehidupan seorang Kang Taehyun yang tadi diceritakan oleh Hueningkai, Beomgyu mulai mengirim chat pada Taehyun. 

Sudah beberapa kali Beomgyu spam chat pada Taehyun, tapi tentunya tidak terbalas seperti perasaan Jia pada tukang cilok depan sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa kali Beomgyu spam chat pada Taehyun, tapi tentunya tidak terbalas seperti perasaan Jia pada tukang cilok depan sekolahnya. 

TING!

Sebuah notifikasi pesan muncul, Beomgyu buru buru melihatnya.

TopUptiga
Pengisian Rp100000 sukses. Masa aktif s/d 12/07/2025.

(No) Bundir [TAEGYU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang