Hueningkai menatap datar kearah Beomgyu yang sedang mengetik dengan panik.
Daripada terlihat chatan dengan temannya, Beomgyu terlihat seperti chatan dengan penagih hutang.
Hueningkai mendekat dan mengintip chat Beomgyu,
"Nahloh disuruh shareloc, gelud lah kalian"
Beomgyu menjauhkan ponselnya, "Gagitu bangsat"
"Balik aja si gyu, cuma inget jangan terlalu deket nanti"
"Bacot, nyuruh doang bantuin kaga"
"Mendokusai, yang butuh siapa?"
"Bacot"
Hueningkai menoleh kearah lain dan menyipitkan matanya. Setelah itu ia langsung berlari kearah parkiran.
"HUENING MAU KEMANAA? IKUUT"
"Gaboleh"
"Ikut plis, tega banget lo sama temen sendiri"
"Lah, emang kita temen?"
Beomgyu mengacungkan jari tengahnya saat Hueningkai menjulurkan lidah kearahnya.
Beomgyu menatap ponselnya sembari menghela nafasnya, yah pada akhirnya Beomgyu harus kembali pada Taehyun.
Beomgyu mulai menyalakan GPS, tapi ia menyadari sesuatu "Lah ajig, gue kan pake kuota chat. Shareloc kumaha"
Dengan wajah yang penuh akan ketidaksemangatan hidup seperti kehidupan seorang Kang Taehyun yang tadi diceritakan oleh Hueningkai, Beomgyu mulai mengirim chat pada Taehyun.
Sudah beberapa kali Beomgyu spam chat pada Taehyun, tapi tentunya tidak terbalas seperti perasaan Jia pada tukang cilok depan sekolahnya.
TING!
Sebuah notifikasi pesan muncul, Beomgyu buru buru melihatnya.
TopUptiga
Pengisian Rp100000 sukses. Masa aktif s/d 12/07/2025.
KAMU SEDANG MEMBACA
(No) Bundir [TAEGYU]
Novela JuvenilKang Taehyun, bocah nolep yang hidupnya penuh kesuraman itu mulai berpikir untuk bundir karena hidupnya yang terasa gitu-gitu aja. Tidak berguna. Namun, semua itu sirna saat dirinya memasuki kelas 12. Taehyun bertemu dengan seorang bocil (kematian)...