Bullying

1.9K 122 3
                                    

Hinata Shouyo di skors karena dengan sengaja mengirim salah satu siswa ke rumah sakit. Seminggu awal ia mendapat pesan dari teman kelompoknya yang mengatakan sekolah mereka kedatangan murid baru dan seorang kutu buku yang culun. Shouyo tak terlalu peduli, hanya membiarkan mereka melakukan apapun yang mereka suka. Teman kelompoknya yang tau Shouyo tak suka anak culun, jadi mereka membully para anak culun.

Tapi saat tiga minggu kemudian, saat masa skors Shouyo berakhir. Mereka tidak tau apa yang membuat pria itu, orang yang mereka segani, memanggil mereka ke rooftop dan menyuruh mereka berdiri di hadapannya. Pukulan mereka dapatkan di perut mereka tanpa alasan. Masing-masing mendapatkannya dengan ekspresi penuh amarah dari Shouyo.

"Ke-kenapa Shouyo? Kami salah apa?" Jelas ia bertanya seperti itu, dengan nada super sopan karena Shouyo yang terkuat diantara mereka semua, mereka segan, takut, dan menghormatinya, bahkan mereka melabeli pria itu sebagai pemimpin mereka. Karena itu mereka tak pernah -bahkan mencoba- untuk mencari masalah dengannya.

"Kenapa kau tanya?" Tanya balik Shouyo, dengan urat wajah yang menebal dan tampak murka. Matanya yang indah menggelap "beraninya kalian menyentuh kekasihku" Ucap Shouyo lirih, membuat mereka saling tatap dan bertanya-tanya apa maksudnya, 'Shouyo punya pacar?' karena jujur mereka bahkan tak pernah melihat bahkan sekedar mendengar bahwa Shouyo tertarik dengan beberapa wanita.

"Apa maksudmu Shouyo?"

Tak menjawab pertanyaan itu, Shouyo yang tersulut amarah kembali memukul mereka, membuat mereka babak belur dengan lebam disekujur tubuh. Itu terjadi selama beberapa menit hingga pintu besi rooftop terbuka dengan suara keras yang membuat Shouyo berhenti, bersamaan seruan dari suara pria.

"Hentikan Shouyo!" Mereka serempak menoleh termasuk Shouyo, menemukan pria mungil bersurai Raven dengan manik biru yang cantik, tapi wajahnya penuh lebam dengan beberapa bagian tertutupi oleh plester, dan tangan kanannya dikelilingi oleh gips. Itu si culun yang kemaren mereka bully, Kageyama Tobio, apa yang dia lakukan disini? Kemana kacamatanya?

"Apa yang kamu lakukan disini? Kamu seharusnya berbaring saja, kamu lagi sakit, kamu harus beristirahat" Suara Shouyo kembali tenang bahkan sekarang penuh kelembutan, mendekat ke arah Kageyama Tobio dengan wajah cemas. Mengundang tatapan aneh dari teman-temannya. Ada apa di antara mereka?

"Aku tidak apa, Shouyo. Aku baik-baik saja"

"Baik-baik saja?!" Tanya balik Shouyo dengan suara keras, hampir membentaknya, membuat Tobio tersentak kaget, tak pernah mendapatkan suara keras itu dari Shouyo, kekasihnya sejak kelas satu SMP.

"Bagaimana kamu bisa bilang kalau kamu baik-baik saja saat kamu berjalan pincang dan gak bisa menggunakan tangan kananmu?" Shouyo tak habis pikir dengan Tobio, luka parah yang membuatnya harus dirawat dirumah sakit itu masih dibilang baik-baik saja?

"Kenapa kamu tidak memberitahuku sih? Kenapa gak kasih tau aku pas mereka melakukannya dihari pertamamu?" Karena ia baru tau tadi pagi saat Tobio ternyata sudah terbaring dirumah sakit selama dua hari. Ia bahkan tak tau jika pacarnya itu akan pindah ke sekolah yang sama dengannya, selama ini mereka LDR, Tobio di Miyagi sementara ia di Tokyo. Dalam panggilan video saja Tobio tak mengeluh sakit, terlihat ceria seperti biasa, makanya ia tak curiga.

"Maaf" Tobio menyesal, karena ia tidak mau merepotkan Shouyo. Ia pindah kesini untuk memberikan kejutan untuk Shouyo, tapi pacarnya itu sedang menjalankan hukuman, karena itu ia masih diam, dan tak mau membebaninya dengan dirinya yang lemah ini.

Shouyo menghela nafasnya lelah, mengusap wajahnya kasar, ia harus menenangkan dirinya atau Tobio akan menangis. Mendekati tubuhnya ke arah Tobio, memeluk tubuh mungil itu dan mengelus punggungnya dengan lembut, serta berhati-hati agar tak melukai Tobio.

"Ja-jadi dia pacarmu?" Pertanyaan muncul membuat Shouyo kembali kesal. Menoleh cepat dengan dahi berkerut dan pandangan menggelap yang siap membunuh.

"Ya kenapa?!" Tanyanya sewot sambil mengeratkan pelukannya pada Tobio. Melihat Shouyo sepertinya akan marah lagi, mereka segera menggeleng bahwa itu bukan masalah. "Jangan pernah muncul dihadapanku lagi!" Ucap Shouyo tegas lalu membawa Tobio pergi.

Jelas Shouyo telah memutuskan pertemanannya.

•••
END

Oneshoot HinaKageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang