Ano ngga suka keramaian di tengah hujan.
Ayah pergi? Terus Ano sama siapa?
Kok tega tinggalin Ano?
Kita belum makan ice creamnya sama-sama? Ayah kok jahat banget sama Ano?Januari, 25.
_________________________Deliano mengguyur badannya dengan air dingin pagi ini, ia mandi dengan cepat. Setelah selesai, Deliano dengan segera mengambil handuk miliknya dan melilitkannya di pinggang miliknya, menutupi daerah privacy miliknya.
Ia keluar, berjalan ke arah lemari miliknya dan mengambil baju seragam beserta dalamannya lalu ia taruh di kasur miliknya. Ia kembali berjalan ke kamar mandi untuk mengambil handuk lainnya.
Ia mengeringkan rambutnya dengan cepat, setelah di rasa cukup kering, ia meletakan kembali handuknya di tempat semula dan berjalan ke kasurnya untuk memakai pakaian.
Ia melepaskan handuk yang berada di pinggangnya dan lantas memakai pakaiannya dengan cepat.
Setelah dirasa semuanya siap, ia mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi untuk menggantungnya ke tempat semula.
Deliano dengan segera mengambil tas miliknya dan memasukan satu buku acak kedalamnya. Ia tidak memiliki jadwal pelajaran kelasnya, Deliano tidak peduli.
Selagi ada buku, kenapa tidak dibagi untuk beberapa mata pelajaran?
Ia menggendong tasnya di tangan sebelah kiri, lantas ia berjalan ke arah kasur miliknya. Duduk dan mengambil handphone miliknya.
Ia membuka handphone nya dan menemukan banyak notif pesan dari beberapa orang. Ternyata itu pesan dari sahabat-sahabatnya.
Pertama, dari Arsenio Pradeta. Deliano hanya membalas sekiranya.
note : abaikan timestamp
Kedua, Galennia Valery. Deliano juga membalasnya dengan singkat.
Ketiga, Arthur Haden Biara.Setelah membalas pesan dari ketiga sahabatnya, Deliano memasukan handphone nya ke saku celana, ia pergi lagi ke arah lemari. Mengambil kaus kaki berwarna hitam semata kaki dan memakainya. Lalu, ia berjalan ke arah rak sepatu pribadi miliknya yang terletak di pinggir pintu kamarnya, ia mengambil 1 pasang sepatu dan memakainya.
Semuanya siap, ia menyambar kunci motornya dan lantas membuka pintu dan pergi menuruni tangga, untuk pergi ke garasi.
Saat ia berjalan melewati ruang makan, ia menghela nafas lega. Ruang makan kosong, pasti semua keluarganya sudah selesai sarapan, dan sekarang sudah pergi untuk mengurus urusannya masing masing.
Ia berjalan menuju meja makan, disitu tersedia roti tawar dengan selai strawberry. Ia mengambil 1 roti tanpa selai dan memakannya sembari berjalan santai menuju garasi rumahnya.
Ia menghampiri motor sport miliknya. Duduk di atasnya sembari menghabiskan roti miliknya.
Setelah habis, ia segera bersiap dan langsung meluncur menuju sekolahnya, SMA Prandhita.
_________________________
¤ tambahan ¤additional cast has been unlocked
Arsenio Pradeta
Galennia ValeryArthur Haden Biara
KAMU SEDANG MEMBACA
Deliano and His Dreams.
Fiksi RemajaPERUBAHAN ALUR || REVISI Sinopsis : Deliano Adireksa Kalyndra seorang lelaki muda yang hidupnya dipenuhi tekanan orang-orang disekitarnya. Belajar adalah kegiatannya, merokok adalah kebiasaannya, dan bunuh diri adalah tujuan hidupnya. Namun, kejadi...