Hening, tak ada suara apapun yang masuk kedalam pendengaran Seulgi yang saat ini terkapar lemah setelah banyak pukulan dan luka yang ia dapatkan dari Suho beserta temannya. Namun, dari semua luka yang ia dapatkan justru pengakuan Suho lah membuat tatapannya kosong saat itu juga.
"Bagaimana bisa kalian melakukan hal keji seperti itu~"lirih Seulgi lemah hingga perlahan mata monolid itu memerah dan siap mengeluarkan air mata
"Hikss bagaimana bisa kau melakukan itu padanya"kini terdengar isakannya
"Bagaimana bisa kau menerima semua itu dengan wajah tenangmu itu Bae Irene!"teriak Seulgi menangis tersedu.
Andai ia dapat merasakan semua rasa sakit disekujur tubuhnya maka itu tak sebanding dengan apa yang ia dengar dan ia bayangkan akan kisah menyakitkan yang di alami oleh Irene.
Kenyataannya, Irene tidaklah terlahir sebagai gadis cacat yang tak dapat mendengar seperti yang mereka katakan, namun Irene adalah korban dari sosok anak laki-laki yang membencinya dan orang tua yang tak dapat melalukan apapun pada putra dan putri yang mereka cintai.
Flashback...
Kala itu saat musim gugur tiba keluarga Bae memilih untuk menghabiskan akhir pekan mereka bersama disalah satu taman yang tak jauh dari apartemen mewah yang mereka tempati saat itu.
Banyak keluarga lainnya menghabiskan waktu bersama buah hati mereka yang bermain riang menikmati udara sore kala itu dan juga daun pohon yang mulai berterbangan dibawa angin.
Suho dan Irene yang kala itu masih berusia 7 tahun terlihat senang melihat itu terlebih Irene yang tak sabar ingin mencoba semua area mainan yang ada disana. Sedangkan Suho hanya diam dengan senyum seadanya.
"Suho ya, Irene ah~ kalian tunggu disini sebentar ne? Eomma dan appa akan membeli es krim disana untuk kalian"pesan Taeyeon mengusap lembut rambut Suho
"Ne appa"jawab Suho dan Irene bersamaan
Irene menatap sang oppa dengan senyum manisnya.
"Oppa ingin main bersama?"tanya Irene kecil namun dorongan kasar dari Suho lah yang ia dapatkan
"Menjauh dariku!"hardik Suho kecil marah
Bae Suho sangat membenci Irene.
Irene meringis saat ia merasakan hentakan keras pada bokongnya, membiarkan Suho berjalan kedepan dan mulai berkenalan dengan anak laki-laki seusianya.
"Uljimma Irene ah! Oppa hanya sedang malas bermain denganmu"ucap Irene kecil pada dirinya.
Meski pada kenyataannya ia tau kalau Suho tak akan pernah ingin main bersamanya sampai kapan pun meski mereka hidup dan tumbuh bersama selama ini.
"Eo Irene ah kenapa main sendiri hm? Dimana oppa?"tanya Tiffany menghampiri putrinya yang sedang membangun rumah pasir sendiri.
"Oppa ada disana"jawab Irene dengan senyum manisnya menunjuk kearah sekumpulan anak laki-laki sedang bermain bola bersama
"Apa oppa tidak mengajakmu bermain?"tanya Taeyeon memberi es krim untuknya
"Geunyang, Irene hanya malu"bohong Irene
Taeyeon dan Tiffany hanya tersenyum melihat wajah memerah Irene dan berpikir kalau putrinya benar-benar malu untuk bertemu dengan orang baru. Padahal, gadis kecil mereka menahan tangis karena tak pernah ada yang mengajaknya bermain setiap kali ia bersama sang oppa. Itu karena Suho selalu mengatakan kepada anak-anak lainnya kalau Irene adalah gadis cacat.
Beberapa menit berlalu Suho datang dengan beberapa anak laki-laki yang memiliki postur badan cukup besar darinya menghampiri Irene yang sedang sibuk dengan dunia nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAR & FEEL || SEULRENE SHORT STORY || END✔️
Fiksi PenggemarSpesial Short Story. Tokoh Utama ☆Seulrene (Seulgi dan Irene) ☆BlackVelvet ☆Suho ☆Dll Genre ☆Girl's Love (GxG) ☆Dilarang Plagiat!!!☆ Sumber gambar ☆Pinterest