BERUBAH

248 31 19
                                    

Jungwon berjalan menuju halte Bus, saat pulang sekolah tiba. Namun tiba tiba saja dirinya di hadang oleh Beberapa anak di tempatnya sekolah.

"Bawa dia" pria yang Jungwon pun tidak kenal sama sekali, mereka ada 5 orang. Pakaian mereka juga terlihat bukan dari anak baik baik.

"Ma.. Mau apa kalian"

"Ikut saja" tiba tiba salah satu dari mereka merangkul Jungwon, lalu Jungwon di bawa ke tempat yang memang sepi.

"Kalian siapa?" tanya Jungwon pada mereka.

"Enaknya diapain Bos?" kata salah satu dari mereka.

"Lalukan seperti yang dia lakukan pada Sunoo, kalau perlu sampai dia mati pun gak apa" Jungwon disitu sadar ternyata mereka orang orangnya Sunoo. Mata Jungwon terbelakalak kala dengar mereka akan mencelakai dirinya.

"Lepaskan" tangan Jungwon keduanya sudah di pegang. Bahkan mereka Memegang nya begitu kuat.

"Taki, hajar" kata salah satu di sana, dia malah duduk santai dan melihat temannya yang bernama Taki itu memukul bagian wajah Jungwon. Tangan Jungwon gak bisa bergerak krena di tahan oleh dua orang lain jadi Jungwon gak bisa melawan ataupun kabur dari mereka.

"Stop" Wajah Jungwon udah cukup lebam bahkan sudut bibirnya udah berdarah.

"Ingat, lu nyelakain Sunoo lagi urusannya sama kita, ini cuman peringatan buat lu" kata orang yang dari tadi cuman duduk diam melihat Jungwon di pukuli.

"Kalau lu berani sakitin Sunoo lagi, urusanlu jadi sama gw. Lu musti ingat itu" orang itu mengcode temannya buat ngelepasin Jungwon, lalu pergi ninggalin dirinya yang udah gak karuan.

Jungwon cuman terdiam lemas menatap kepergian orang itu, Jungwon juga tau namanya dia adalah Ni-ki krena name tag nya masih tergantung di baju dia. Tapi Jungwon tidak tau ke tiga teman yang lain yang tadi memegang tubuhnya.

Dalam benak Jungwon hanya berpikir Kim Sunoo itu orang seperti apa? Hingga kenal dengan orang orang macam mereka.

Jungwon kembali ke rumah sedikit terlambat, dia mendapatkan Eomma, Papa dan juga Jay sedang duduk di ruang keluarga, dia yakin mereka sedang menunggunya.

"Maaf aku pulang terlambat" kata Jungwon, Soojin menatap putranya yang penuh dengan luka lebam itu tidak khawatir sama sekali bahkan dirinya memandang Jungwon marah. Dalam benak Jungwon dia ingin sekali segera pergi ke kamarnya untuk mandi dan istirahat tapi dia tau utusan kali ini membuat dirinya harus ikut duduk bergabung dengan mereka.

Soojin menatap putranya marah, ntah kenapa dia begitu tidak suka saat Jay bahkan sekolahnya pun memberi tau jika Jungwon tlah mencelakai salah satu teman sekolahnya.

Dan sekarang Soojin melihat putranya itu pulang dengan luka lebam, bukankah artinya dia habis tauran atau melakukan kenakalan lainnya?

"Kenapa kau terlambat?" tanya Soojin dengan menahan emosi. Jungwon hanya diam tidak membalas ucapan Soojin.

"Kau sudah mencelakai teman sekolahmu, lalu apa lagi yang kau lakukan sekarang YANG JUNGWON" Soojin akhirnya kesal, dia juga malu pada suaminya Jun, dia malu krena Jungwon putranya menjadi seperti sekarang ini. Jungwon masih tetap diam dia benar benar tidak menjawab Soojin.

"Apa kau sengaja mempermalukan Eomma, Eoh?"

"Jay juga bilang sekarang kau bergaul dengan anak brandalan? Lihatlah dirimu sekarang, aku tidak bisa memaafkannya" Soojin benar benar sedih dia sedih karena Jungwon menjadi anak nakal, dia tau Jungwon anak baik baik tapi kenapa sekarang putranya menjadi begini.

"Sayang sudah, redam emosimu" Jun menenangkan Soojin.

"Jungwon, nanti kita bicarakan lagi jika keadaannya sudah membaik, sebaiknya kamu pergi ke kamar lalu bersihkan badanmu dan Jay kau bantu Jungwon obati lukanya" kata Papa Jun. kedua putranya itu hanya diam, lalu Jungwon berdiri dari duduknya dan pergi ke kamar.

Setelah mandi dan berpakaian rapih, Jungwon merebahkan tubuhnya di kasur dia menatap ke atas melihat langit langit kamarnya. Lalu menghembuskan nafasnya dia merasa capek. Satu tangannya di taruh menutupi kedua matanya Jungwon berusaha agar tidak menangis,dirinya sedih telah membuat Eomma Soojin menjadi sangat kecewa padanya.

Brugg...

"Obati saja sendiri" Jungwon terkejut saat Jay melemparkan kotak P3K ke tempat tidurnya, Jungwon pun langsung terduduk menatap kotak P3K dan Jay yang udah pergi lagi dari kamarnya.

"Kak Jay aku merindukan mu" ucap Jungwon lihir, dia kembali menatap kotak P3K itu,namun Jungwon membiarkan kotak itu dan kembali merebahkan tubuhnya dengan posisi yang sama. Namun kali ini Jungwon benar benar menangis.

Malam semakin larut, Soojin diam diam masuk ke kamar Jungwon, dia melihat putranya tertidur dengan lelap, melihat kotak P3K yang masih di sebelahnya, Soojin mengambil kotak itu lalu menyimpannya di nakas, menyelimuti Jungwon dan dia terdiam duduk di pinggiran kasur nya mengusap lembut surai milik putranya itu. Soojin juga tidak tega melihat keadaan Jungwon yang mempunyai luka di mana mana bahkan sudut bibirnya robek.

"Kenapa kamu jadi seperti ini, apa kamu begitu sangat mencintainya hingga putus dengannya kau menjadi bukan dirimu" yah Soojin tau saat Jungwon dan Jay putus krena Soojin juga mendengar keributan mereka saat itu.

"Maafkan Eomma yang egois" setelah mengatakan hal itu Soojin keluar kamar Jungwon.



























.

















.






















.




















School.













Suasana pagi di sekolah, sepertinya Jungwon sekarang sudah terbiasa dengan gosip buruk yang menimpanya. Ntah apa yang mereka bicarakan kali ini namun Jungwon enggan mendengarnya, dia berusaha mengacuhkan apa yang mereka katakan.

"Jungwon..." Daniel yang baru saja masuk ke kelas dengan tergesa gesa menghampiri Jungwon.

"Ii...itu.. Si Sangwon..." Jungwon langsung berdiri saat mendengar nama sahabatnya, mereka lalu pergi ke belakang sekolah. Jungwon di beritau Daniel jika Sangwon sedang menyeret Sunoo kearah belakang sekolah.

"Sangwon... Hentikan" Jungwon tau Sahabatnya itu kesal pada Sunoo tapi jika begini keadaannya akan semakin rumit.

"Kamu sengaja membawa teman temanmu iya? Iya kan? Aku masuk rumah sakit kan gara gara kamu"

"Diam kamu" Sangwon kesal dia langsung menarik kerah baju Sunoo.

"Sangwon hentikan" Jungwon berusaha melepaskan Sunoo dari Sangwon.

"Apa yang kalian lakukan?" tiba tiba saja sosok Jay datang, ntah dari siapa dia tau kalau mereka ada di sana. Semuanya seketika diam, lalu Sunoo berlari ke arah Jay dan memeluknya.

"Kakak kenapa adikmu seperti ini padaku, apa aku membuatnya marah, atau tidak suka?" Sunoo memeluk Jay, tapi Sangwon bisa melihat wajah meledek Sunoo di balik perlindungan dirinya ke Jay.

"Ayo kita pergi saja dari sini" Jay membawa Sunoo menjauh dari sana, Jungwon meliha itu merasakan perih di hatinya, dia hanya diam namun air matanya mengalir begitu saja.

Daniel yang sadar akan kondisi Jungwon pun memeluknya. Lalua Sangwon hanya bisa bilang maaf berkali kali kepada Jungwon.






















Bersambung.







Anyeong......



Kangen ga? 😁






Maaf lupa sama kalian coz sibuk ngurusin Enhypen mau comeback 😁✌🏼, ahhh iya gimana menurut kalian? Gak sabar yah pengen cepet² comeback kali ini.








Sekali lagi maaf krena gak pernah update. Oke sampai Jumpa di next chapter. Bye bye 😍😍😍

운명 (Destiny) ✅TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang