BENCI

260 27 6
                                    

Semenjak kepergian orang tuanya Jay mau pun Jungwon semakin menjauh, kehidupan mereka benar-benar asing.
Jay bahkan jarang sekali pulang, Jungwon pun hanya slalu diam dalam kamarnya.

Jungwon terkadang di temani Heeseung atau Jake di rumah itu. Namun hari ini Jungwon hanya tinggal sendiri di rumah, menatap bingkai foto yang terpajang di ruang keluarga, senyuman manis mempelai wanita dan senyuman tulus mempelai pria begitu indah dalam frame foto itu.

"Eomma, Appa... Aku merindukan kalian" monolognya sendiri, hari ini tepat dua bulan berlalu atas kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya. Jungwon slalu berharap akan ada keajaiban, bahkan sampai detik ini dirinya masih sangat berharap jika mereka berdua akan kembali, air mata sudah membasahi pipinya sejak tadi, dia sungguh rindu kepada kedua orang tuanya. Namun saat Jungwon menatap bingkai foto itu, Jay datang ke rumah dengan perasaan buruknya, Jungwon sedikit terkejut saat dia membuka pintu membuat bunyi yang cukup keras.

"Kak... " Jungwon menghampiri Jay yang sepertinya tengah emosi itu.

"Minggir.... "Jay mengusir Jungwon.

"Kak ada apa, Kakak habis berkelahi?"  Jungwon menebak hal itu di karenakan ada memar di wajah Jay.

"Bukan urusan lu.. Minggir" kali ini Jungwon terhempas agak jauh oleh Jay, bahkan dia hampir terjatuh.

"Kak.." Namun Jungwon mendekat ke arah Jay lagi. Dia hanya khwatir krena yang di milikinya saat ini hanyalah Jay seorang. Jay yang emosi menyeret Jungwon untuk masuk ke kamarnya, Jungwon sedikit terkejut dia trus memohon untuk di lepas namun Jay semakin mengeratkan genggamannya. Membuat Jungwon meringis kesakitan atas apa yang di lakukan Jay.

Jay menutup pintunya dengan kasar lalu menghempaskan Jungwon, dia mengunci pintu kamarnya.

"Kak..." Jungwon agak takut menghadapi Jay kali ini.

"Lu udah gw pringatin ngejauh dari gw tapi lu malah ngeyel." Jay menggenggam erat wajah Jungwon dengan satu tangan, amarahnya semakin memuncak kala melihat Jungwon menangis kesakitan.

"Lu tau gak gw benci sama lu... Gw benci lu Yang Jungwon...." traik Jay sambil menghempaskan Jungwon.

"Kak...... " Jungwon sekarang takut saat Jay membuka ikat pinggangnya.  Jay yang sedang terbawa emosi itu pun memukul Jungwon menggunakan ikat pingnngang.

"Sakit.." lihir Jungwon merasakan betapa perihnya ikat pinggang itu menyentuh kulit tubuhnya. Jay mencambuknya beberapa kali.

"Lu dengar ini belum seberapa, hati gw sakit lebih dari ini, Krena apa? Itu semua karena lu.. Karena lu masuk di kehidupan gw, karena lu dan ibu lu datang ke keluarga gw, dan karena lu ayah juga pergi ninggalin. Gw benci banget sama lu.." Jay membuang ikat pinggangnya lalu dia keluar kamar meninggalkan Jungwon yang kesakitan.

Jungwon yang tidak berdaya terbaring di lantai, menangis dan meringis merasakan sakit yang teramat, Jungwon sangat sedih kala tau fakta bahwa Jay sekarang membencinya. Jungwon menangis tak henti, semuanya begitu sakit bagi Jungwon.


.





.








.







Jay kembali ke kamarnya dan melihat Jungwon yang tertidur di lantai, Jay mengangkat tubuh itu, Jungwon bergerak saat dalam gendongan Jay namun tidak membuatnya terbangun. Jay menaruh Jungwon di atas tempat tidurnya. Ada rasa benci yang mendalam ke pada Jungwon namun, Jay juga manusia yang masih memiliki hati yang lembut, Dia membuka baju Jungwon melihat beberapa memar yang tlah dia buat pada tubuh Jungwon.

Jay lalu pergi mengambil kotak obat, dan dengan perlahan mengobatinya. Jungwon yang merasakan kesakitan saat di obati oleh Jay, dia terbangun

"Kakak..." Jungwon sedikit terkejut saat tau itu adalah Jay.

운명 (Destiny) ✅TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang