14. Understand?

1.7K 197 56
                                    

•••




"Aku akan melindungimu!" ujar Jeon mantap, masih dengan posisi berdiri tegak membelangi Kim.

"Jeon--"

DOR!

"JEOOON!!"

Itu teriakan dari Namjun yang sedang menembakan peluru ke atas, dibelakang lelaki itu ada Jimy, Yoonki, Seokjun, Hossi dan Trixtan.

"Namjun!" mata Jeon berbinar melihat teman-teman mereka yang datang menolong.

"ANGKAT TANGAN KALIAN! KAMI PRAJURIT ANGKATAN LAUT!" Namjun mengacungkan senjata pada preman-preman yang masih tersisa; ada yang tepar di atas tanah, ada pula yang masih berdiri tegak dengan wajah gusar.

Selain dari Namjun, teman-teman yang lain juga mengacungkan handgunnya.

Wiiuuu

Wiuuuu

Suara bising dari sirine polisi dan ambulan telak membuat para preman mengangkat kedua tangannya.

Kim menghela nafas lega,

"Kim! Ayo bangun!" Jeon langsung berbalik dan membantu Kim untuk berdiri, lantas memapahnya keluar gang, diikuti pula oleh gadis yang tadi.

Trixtan yang melihat Jeon memapah Kim, malah terlihat kesal, namun dia tahan.

"Jeon, biar aku saja yang membantu Kim"

Cring!

Trixtan bergidik ngeri ketika Kim langsung melempar tatapan tajam, matanya berkilat merah.

"Aku tidak mau" ujar Kim penuh penekanan, sedangkan Jeon merotasi matanya ke atas. Mulai mencium aroma-aroma perkelahian diantara mereka.

"Jeon! Bawa Kim ke rumah sakit dulu! kita yang akan membereskan ini semua!" Seokjun memamerkan senyum manisnya,

Set!

Ada sebuah tangan besar yang menutupi bibir Seokjun,

"Tidak ada yang boleh melihat senyum manis ini, kecuali aku" Namjun lah pelakunya.

Jeon kembali merotasi matanya ke atas, tapi sedetik kemudian berpikir tentang Namjun.

"Jadi, telponku tersambung padamu ya?" Jeon menatap Namjun,

"Hm, jadi kau yang menelpon dengan nomor Kim ya? Telponnya memang tersambung, aku mendengar suara bising. Namun tidak ada suara yang jelas, jadi aku berusaha melacak keberadaan ponsel Kim. Dan tadaaaa, aku menemukan kalian yang dikeroyok preman. Berterimakasilah padaku kancil hutan!" Jelas Namjun,

"Hei! Kim! Tunggu! Ini ponsel milikmu!" Hossi tergopoh-gopoh keluar dari gang, memberikan ponsel Kim.

"Terimakasi Hossi, Terimakasi Namjun, terimakasi semuanya" Kim melempar senyum ke arah teman-temannya, tapi tidak untuk Trixtan. Entah kenapa semakin hari Kim semakin kesal melihat sniper angkatan laut itu.

Jeon lantas menarik Kim ke arah ambulan, beserta dengan gadis itu.

"Ngomong-ngomong, siapa namamu nona?" Kim melempar pertanyaan kepada gadis yang mengekor di belakangnya sejak tadi.

SECRET CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang