9. just you could make me like this

1.6K 162 19
                                    


::::

Selamat malam; aku dedikasikan chapter ini untuk Cerly, teman baikku yang baru saja menangis di pelukanku. Semoga luka nya cepat sembuh. Cer, You deserve better person than him. Berhenti mencintai orang yang tidak mencintaimu, seberapapun baiknya kamu berusaha, tidak akan ada nilai di matanya. Kamu udah lama berusaha, seharusnya kalau dia mencintaimu, pasti dia akan ada perubahan. Tapi apa? Dia makin brengsek aja. Dia berkali-kali nyakitin kamu, apa kamu gak sayang sama diri kamu sendiri?

Cer, kalo kamu sayang sama diri kamu sendiri....

Udah. Lepasin aja.

Aku percaya, kamu akan menemukan orang yang mencintai dirimu apa adanya. Aku percaya orang itu akan datang, mencintaimu dengan alasan karena kamu adalah Cerly.

•••



"Jeon a-"

"Aku selesai"

Belum selesai Kim berbicara, Jeon telah berdiri dan meninggalkan meja makan, beserta dengan piring kotor miliknya.

Menggigit bibir bawahnya dilakukan oleh Kim. Rasanya seperti sesak di dalam dadanya. Tapi Kim kembali memasang wajah datar. Dia tidak tau harus melakukan apa.

"Ah!" Kim terlonjak dari tempat duduknya, mengingat sesuatu. Langkahnya setengah berlari ke arah dapur.

Manik hijaunya mendapati Jeon yang sedang mencuci piring di depan wastafel.

Kim menghela nafas lega, lantas dia mendekat ke arah kulkas.

Set!

Dengan cepat, Kim mengambil pisau yang tidak sengaja dia tinggalkan di atas kulkas tadi sebelum dia makan.

Jeon menoleh ketika menyadari Kim yang masuk ke dapur. Lantas mendapati Kim yang berdiri di depan kulkas, kedua tangan Kim terlihat disembunyikan di belakang punggung. Ekspresi Kim terlihat datar menatapnya.

Jeon mengedikan bahunya acuh, lantas melanjutkan acara cuci piringnya.

Kim lantas bergerak ke belakang kulkas. Disanalah Kim menyimpan semua pisaunya.

Kim mengabsen satu persatu koleksi pisau dapurnya, lalu mengangguk sekilas ketika sudah memastikan semuanya tidak ada tercecer lagi. Kim tidak mau Jeon terserang phobia lagi. Ingat? Kim sudah berjanji untuk menanggung jawabkan Jeon, karena dia dimintai tolong untuk mendisiplinkan pemuda manis itu oleh Finneas.

Kim keluar dari dapur.

Sedangkan Jeon sebenarnya bertanya-tanya dalam hati, apa yang sedang dilakukan oleh Kim. Tapi Jeon tidak mau bertanya, dirinya masih marah pada Jenderal angkatan laut itu, akibat insiden penenggelaman di ruangan dan....

.....mencuri ciuman pertamanya tanpa ijin.

Mengingat hal itu langsung membuat Jeon menggelengkan kepalanya, ada rona merah yang menjalar di pipi gembilnya.

"Apa sih, aku sangat membencinya" gumam Jeon sambil menggosok piringnya dengan kasar.

Setelah piring dibilas bersih, Jeon mengambil lap, menggosok lap itu dengan kasar pada piring.

SECRET CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang