8. can not handle my self

1.4K 160 18
                                    

•••

"30 detik lagi kalian akan tamat" pria gempal itu menyeringai

Tit

Suara kecil itu membuat Yoonki dan Jeon saling bertatapan.

"Teman-teman! Tinggalkan tempat ini segera! Bajingan itu telah menghidupkan bomnya! Lihat di leher kami! Benda ini sedang menghitung mundur!" Yoonki berteriak kepada teman-temannya, sedangkan dua penjahat itu menyeringai.

PRANG!

Kaca dipecahkan oleh lelaki kurus, pria gempal itu terjun duluan ke laut.

DOR!

DOR!

Sedangkan pria kurus itu agaknya sedikit terlambat untuk terjun dan Hossi berhasil menembak jantungnya. Menyebabkan pria kurus itu langsung terkapar di lantai.

Namjun, Seokjun dan Hossi masuk ke dalam kabin, menutup dan mengunci pintunya, berharap keberadaan mereka tersamarkan.

"Kalian kenapa masuk kesini bodoh! Apa kalian mau mati bersama! Dimana Jimy!" Yoonki menggulirkan mata hitamnya ke kanan dan kiri sejak tadi, berharap kekasihnya ada disini. Walau Yoonki adalah perakit bom, dirinya tidak tau cara menjinakan jenis bom yang terikat pada lehernya.

Seokjun lantas melepas simpul mati tali tambang yang berada di belakang tubuh Yoonki dan Jeon.

"Jawab aku! Dimana Jim-"

TOK!

TOK!

"Buka pintunya!"

Namjun segera berlari ke arah pintu ketika mendengar suara Jimy, semuanya mengesah lega.

Ceklek.

Deg.

Dada Jimy serasa dihantam oleh bola meriam, leher kekasihnya sedang dililit oleh bom.

Jimy berlari dan bersimpuh di depan Yoonki, nafasnya tercekat ketika melihat 20 detik waktu tersisa, sedangkan ada dua orang yang harus dia selamatkan.

"Sa-sayang..." Yoonki menatap wajah pucat kekasih manisnya, bibir plum yang biasanya merah muda itu berubah menjadi kebiruan, dan bergetar.

Tangan Jimy cepat-cepat merogoh perlengkapan di tasnya, lantas cepat-cepat menyentuh bom yang ada di leher kekasihnya. Tangan kecilnya bergetar.

"Sayang, waktunya sepertinya tidak cukup" Yoonki meraih pipi gembil kekasihnya, mengusapnya halus.

"Tidak! Aku masih punya banyak waktu!" ujar Jimy tegas, walau jelas ada getaran dalam suaranya.

"Jimy, tinggalkan aku....ini bukanlah jenis bom yang bisa kau tangani dalam 20 detik" Yoonki berusaha merayu kekasihnya agar meninggalkannya.

"Pria brengsek! Apa kau tidak percaya padaku! Apa kau meremehkan kemampuanku! DIAM SAJA! AKU SEDANG BERKONSETRASI" jimy berteriak di depan wajah Yoonki, air matanya langsung mengalir di pipi gembilnya.

Perkataan Jimy langsung membuat Yoonki bungkam.

"Di-dimana Jenderal?" Namjun menaikan sebelah alisnya, bukankah dia bersama Jimy tadi?

DOR!

DOR!

Suara tembakan di lorong membuat Hossi, Seokjun dan Namjun keluar dari kabin.

"Prajurit bantuan telah tiba!" Hossi membinarkan matanya,

Bbbzzz....

"Namjun dan tim, jaga kabin yang berisikan Yoonki dan Jeon, jangan biarkan ada yang menganggu Jimy yang sedang bertugas"

SECRET CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang