17. Mission

1.5K 187 65
                                    

•••

Siang hari, pukul 14.19

Jeon keluar dari kamarnya dengan rambut yang acak-acakan. Matanya sembam, wajahnya masih tertekuk.

Pemuda manis itu lantas berjalan ke arah ruang tamu.

Deg.

Manik cokelat madu itu membelalak lebar.

Jason dan seorang pemuda manis sedang berpelukan di sofa.

Hell, ini masih di rumah kakaknya. Kemana kakaknya?

Amarah tentu membuncah, namun Jeon tidak mau gegabah sekarang. Dia harus merekam bukti ini. Maka dari itu, Jeon harus bergegas ke kamarnya untuk mengambil ponselnya.

Jeon memutar badannya,

"Berhenti kau disana Jeon!" suara berat itu total membuat tubuh Jeon menegang.

"--jika kau berani mengadukan ini pada kakakmu lagi atau berani merekamku. Aku tidak akan segan-segan membunuh kakakmu"

Jeon mengeraskan rahangnya mendengar hal itu, lantas pemuda manis itu berbalik--menatap tajam Jason yang tersenyum miring di atas sofa.

"Kau iblis!" ujar Jeon penuh penekanan.

Sedangkan Jason hanya mengedikan bahunya acuh.

"Manis, pergilah sekarang. Finneas akan datang dari berbelanja sebentar lagi" ujar Jason sambil mengecup pipi pemuda manis itu, pemuda manis yang tidak Jeon kenali itu langsung keluar dari rumahnya.

Nafas Jeon naik turun dengan cepat, kepalanya terasa panas.

Pikir saja, Jason bermesraan dengan pemuda lain di rumah Finneas. Brengsek.

"Jeon, aku dengar dari Finneas, kau berpacaran dengan Kim. Aku peringatkan---" jeda sebentar, Jason mengambil rokok di atas meja.

"---jangan dekati Kim sialan itu. Dia bisa merusak masa depanmu. Apa yang akan kau dapat dari seorang narapidana? Yang kau dapat hanyalah penderitaan. Ngomong-ngomong, aku dan kakakmu telah memilihkanmu pasangan yang sangat cocok" Jason lantas mengambil korek api, membakar ujung rokok itu, setelah baranya terlihat, Jason menyedotnya hingga pipinya mencekung, lantas menghembuskan asapnya ke udara.

"Heh, apa kau tidak bercermin Jason? Kau adalah penjahat sebenarnya, kau sangat menjijikan"

"Aku bukan penjahat Jeon, aku hanya cerdik" Jason terkekeh pelan, lantas mengedipkan sebelah matanya.

"---Jeon,nanti malam, siap-siaplah untuk  makan malam spesial. Kita akan bertemu calon suamimu. Kita ha-"

Bug!

Satu bogeman mentah telak menghantam rahang Jason.

Set!

Jeon meraih kerah kemeja Jason.

Bug!

Kali ini Jeon menghantam hidung Jason hingga mengeluarkan darah.

Set!

Jeon membelalakan matanya, dalam hitungan detik, posisi berbalik. Jason mendorongnya dengan kuat hingga Jeon terlentang di lantai.

"Akhh!" pemuda manis itu mengerang ketika rambutnya dijambak oleh kekasih kakaknya itu.

"Masuk ke kamarmu!" Teriak Jason menggelegar.

Set!

Kali ini Jason menarik tangan Jeon dengan sangat kuat. Sampai-sampai pemuda manis itu merasa ngilu pada pergelangan tangannya.

SECRET CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang