Y/n menguap, dia akhirnya terbangun dari tidur siang panjangnya. Malam sebelumnya, di harus begadang demi menyelesaikan perbaikan pakaian kliennya. "Untung ga ada kelas." Katanya sambil mengusap matanya. Gadis itu mengambil ponsel yang tergeletak di mejanya dan memeriksa apakah ada pesan untuknya.
Ada tiga notifikasi, satu adalah dari Ucup yang minta dia datang sore ini untuk mengantar barang. Dua adalah dari Sarah. Lalu tiga, adalah notifikasi keberhasilan transfer uang dari kliennya.
"Asik, gajian dua kali." Gumamnya.
Dia membuka chat yang berasal dari teman-temannya, membalas pesan Ucup dan Sarah. Lalu dia pergi mandi untuk bersiap. Y/n memakai baggy pants hitam, sweater putih, serta sepasang sepatu Converse. Gadis itu memakai sedikit bedak dan lipcare kemudian mengambil kunci motornya dan segera turun ke parkiran.
"Y/n!" Mendengar suara tersebut Y/n berhenti dari jalurnya, "Saya udah bayar tagihan, bu!" Katanya. "Aih, bukan tagihan! Itu udah masalah kemarin."
"Oh."
"Ibu mau bilang, besok.. gatau besok kapan tapi daerah sini ada pemadaman. Jangan lupa siapin kipas portabel." Katanya, "Kalo gak punya gimana, bu?" Y/n membalas. "Masalahmu sendiri, lah." Wanita itu tertawa dan meninggalkan Y/n yang sedang mengerutkan keningnya.
Melupakan masalah itu, Y/n memakai helmnya, memundurkan motornya dan menyalakan mesin. Dia keluar dari parkiran dan mengendara pergi dari sana. Gadis itu mampir ke sebuah minimarket untuk membeli camilan favorit teman-temannya, serta makanan untuk dirinya sendiri dikarenakan belum makan sejak pagi. Dia juga membeli es krim. Cukup banyak. Dan juga tidak melupakan kopi kalengan.
"Totalnya 120.000, kak. Mau tambah rotinya juga, kak? Sedang diskon, beli satu gra-" Y/n dengan cepat menyerahkan kartu kreditnya sebelum wanita kasir itu sempat melanjutkan kata-katanya. Itu adalah tolakan halus darinya. Keduanya saling menatap dengan keheningan canggung.
Y/n akhirnya membawa kantung belanjanya dan pergi dari sana, dia tak lama sampai di basecamp mereka.
"Siang, besties. What's up?" Y/n menyapa, meletakkan belanjanya di meja. Kedua lelaki menoleh secara bersamaan, "Gimana menurut lu?" Piko memberinya sebuah seringai. Y/n berjalan mendekat dan memeriksa replika lukisan yang dibuat oleh Piko. "Seratus sempurna." Katanya, tersenyum kearah mereka. Y/n mengangkat kedua tangannya, dan diberikan tos oleh kedua lelaki.
"You deserve all of this, Pik!" Y/n mengeluarkan semua camilan, minuman, dan es krim yang ada di kantong belanjanya. Mereka bertiga menikmati siang yang damai itu sebelum melakukan pengiriman. Mengobrol, bercanda, makan camilan, dan hal-hal lain yang bisa mereka lakukan.
Sorenya, tepatnya saat matahari hampir terbenam. Mereka melakukan pengiriman lukisan. Mereka dibayar seharga 50 juta dan puas dengan harga tersebut. Ucup dan Piko mendapatkan masing-masing 20 juta, sementara Y/n mendapatkan 10 juta. Bukan karena tidak adil, namun Y/n sendiri yang menentukan pembagian.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐎𝐂𝐄𝐔𝐑! mencuri raden saleh x reader
Fiksi Penggemar✦. MENCURI RADEN SALEH X FEMALE READER INSERT . ❝ B4JING4N !" © 2023 - LLUXURI0US