CH 05

4.5K 243 1
                                    

~~~

Happy reading!

~~~


"Eh?"
———

Zio akhirnya berkeliling berdua dengan Panji, ia berjalan di depan panji, menatap semua wahana dengan kagum.

Panji yang berada di belakang nya tersenyum tipis.

"Panji!" Panggil zio, panji hanya berdehem sebagai jawaban

"Ayo masuk rumah hantu" ajak zio semangat

"Berani emang?" Tanya panji memastikan, zio mengangguk

"Berani lah! Aku gak takut sama hantu!" Ucap zio lantang

"Yaudah ayo, jangan nangis, kalau nangis gue cium" ancam panji main-main, zio membeku sebentar sebelum akhirnya tersadar lagi

"M-mana mungkin aku nangis!"

"Sipaling" ejek panji yang berakhir mendapat pukulan keras di punggung nya

Mereka berdua memesan tiket, dan berjalan menuju rumah hantu, baru saja menginjak kan kaki 5 langkah, sudah terdengar teriakan wanita yang menyambut mereka

"Aaa setan!!" Zio terkejut kemudian bersembunyi di balik tubuh panji

"Katanya gak takut" goda panji, zio mendengus sebal

"Gak takut kok! Cuma kaget aja tadi." Ucap nya lalu berjalan mendahului panji, sok angkuh padahal jantung jedar jedor

Saat sedang berjalan sambil memperhatikan sekitar tiba-tiba saja ada yang melompat tempat di hadapan zio, zio yang terkejut melihat benda putih seperti guling di hadapan nya namun wajah nya hitam seram langsung berteriak kencang

"AAAAAAAAA POCONGG!!!!" Zio berlari menghampiri panji yang berada sedikit jauh di belakang nya, setalah itu langsung memeluk panji erat

Panji yang terkejut dengan pelukan tiba-tiba dari zio langsung menangkap tubuh zio, hampir saja ia terjatuh kebelakang.

Zio sudah menangis sesenggukan, di pelukan nya, panji melihat kedepan, oh ternyata itu yang membuat makhluk mungil di pelukan nya ini menangis sesenggukan

Pocong itu semakin dekat sampai akhirnya tiba di hadapan mereka berdua, zio semakin menangis histeris di pelukan panji bahkan pelukan nya makin erat, wajah nya di sembunyikan di balik jaket yang di gunakan panji

Panji menatap datar pocong di depan nya, ia tahu kalau yang di hadapan nya saat ini adalah manusia.

"Pergi lo, mau gue tonjok?" Ancam Panji, pocong itu hanya diam

"Wah, mau di tonjok beneran rupanya" Panji menggulung lengan jaket nya terlihat lah tangan kekar panji yang urat-urat tangan nya menyembul begitu jelas

"Ah iya, maaf" pocong itu langsung pergi, bukan loncat atau terbang, melainkan berjalan kaki, ya kan jelas-jelas itu manusia.

"Dah pergi tuh" ucap panji

Zio perlahan-lahan melepaskan pelukan nya, dan melihat kebelakang, benar saja, pocong itu sudah pergi.

"Mau keluar aja" ucap zio, ia menyesal mengajak panji masuk kesini tadi.

"Yaudah, ayo" panji merangkul zio kemudian pergi keluar

~

Saat ini kedua insan itu sedang duduk di kursi panjang, zio hanya diam melihat-lihat sekitarnya sampai akhirnya terdengar suara...

Anugerah atau Kutukan? | Hoonsuk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang