CH 18

2.6K 147 0
                                    

~~~

Ramaikan kolom komentar!! Jangan kayak tuyul

Happy reading!

~~~

Di pagi-pagi buta seperti ini ruang rawat inap zio sudah seperti pasar, bayangkan saja di jam setengah 4 teman-teman nya dan juga panji datang berbondong-bondong

Dengan berbekal alasan..

"Sekalian nanti mau berangkat sekolah"

Apa mereka gila?! Kan bisa menjenguk di jam 5 misal nya atau jam 6 karena sekolah saja masuk nya jam setengah 8.

"Ganggu orang tidur aja." Ucap panji meledek

"Bomat" Justin menjulurkan lidah nya mengejek panji

"Mirip monyet"

"Anjing"

Zio saat ini sedang mengobrol dengan 3 teman perbotian nya.

"Zio ada yang sakit gak?" Tanya hira

"Kalau ditanya sih, sebenernya badan aku sakit semua" jawab zio jujur

"maafin kita ya bertiga ya.." ucap milo sedih, zio tersenyum sendu

"Kenapa minta maaf, kalian gak salah"

"Kita salah, harus nya kita bisa bawa kamu kabur juga" zio menghela nafas panjang lalu mengelus tangan milo

"Kalian gak salah, yang penting aku selamat kan?"

"Tap-" perkataan atha terhenti saat pintu ruangan terbuka

Semua nya menoleh ke arah pintu, bisa dilihat dengan jelas bahwa yang datang adalah dara yang air mata nya sudah mengalir deras dengan bara yang berada di belakang nya.

Dara berlari menghampiri zio lalu memeluk zio erat sembari mengucapkan kata maaf berulangkali

"Zio maafin bunda sayang, gak bisa jagain kamu"

"Bunda gak salah apa-apa"

"Tapi kamu luka"

"Zio luka bukan karena bunda"

Dara memeluk tubuh ringkih zio makin erat, seakan benar-benar takut kehilangan berlian yang sangat berharga

Semuanya yang berada di dalam ruangan itu diam tanpa suara, mereka mengerti suasana jadi memilih diam dan hanya memperhatikan saja.

Sama seperti bara yang hanya diam melihat bunda dan adik kesayangan nya yang tengah berpelukan.

"Ekhem!" Bara berdehem, mencoba mencairkan suasana

"Bun, peluk nya jangan terlalu kuat, badan zio masih sakit" ucap bara

Dara yang tersadar langsung melepaskan pelukan nya.

"Sakit ya? Maaf sayang"

"Gak papa bun"

Bara berjalan mendekati bunda dan adik nya, meminta izin pada bunda nya untuk berbicara dengan zio dan tentu saja di izinkan.

Anugerah atau Kutukan? | Hoonsuk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang