5

20 4 0
                                    

Selamat membaca..

.
.

Hari-hari dilewati Evan dan Alicia dengan penuh sukacita walaupun sebenarnya Evan tengah menyimpan sebuah rahasia tentang hidupnya. Evan hanya tidak ingin Alicia sedih begitu tau keadaan Evan yang sebenarnya. Dia ingin di sisa-sisa hidupnya bisa membahagiakan Alicia sebelum akhirnya dia membuat gadia itu menangis meratapi kepergiannya.

Waktu berlalu tanpa bisa dicegah, ujian kelulusan sudah hampir tiba.

Siang itu sepulang sekolah, Evan dan Alicia duduk disebuah bangku yang ada di alun-alun kota.

"Evan." Panggil Alicia. Evan hanya berdehem menyahuti panggilan Alicia.

"Kamu mau ngelanjutin sekolah dimana?" Tanya Alicia sambil makan es krim.

"Mmm, aku pingin lanjut di SMA Cahaya Bintang. Kalo kamu?" Tanya balik Evan.

"Waaah, itu kan sekolah terfavorit di provinsi kita. Aku juga mau sekolah disana bareng kamu."

"Kalo kamu pingin sekolah disana bareng aku, kamu harus rajin belajar. Nilai kamu kan hanya sedikit diatas rata-rata, jadi kamu harus ikut tes mandiri kalo mau masuk sana dan tes masuk disekolah itu gak gampang loh." Ujar Evan menjelaskan.

Mendengar itu Alicia menjadi kesal, Evan meremehkan dirinya, "lihat saja nanti, aku bakal buktiin sama kamu kalo aku juga pasti bisa masuk di SMA Cahaya Bintang." Ujar Alicia lalu beranjak pergi meninggalkan Evan.

"Icha.." Panggil Evan mengejar Alicia yang merajuk padanya.

"Icha maafkan aku, aku gak bermaksud ngeremehin kemampuan kamu, aku yakin kamu pasti bisa masuk kesekolah itu. Maafkan aku Icha." Ujar Evan berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Alicia.

"Aku marah sama kamu dan aku gak mau ngomong sama kamu sampai hari kelulusan." Bentak Alicia lalu lari dari sana meninggalkan Evan yang hanya bisa menatap punggung gadis itu yang perlahan menghilang dari jangkauan matanya.

"Maafkan aku cha, jika bisa aku ingin membuatmu benci lalu melupakan aku seumur hidupmu karna aku bukan yang terbaik untuk kamu." Bisik Evan dalan hati.

Sejak saat itu Evan dan Alicia tidak pernah berkomunikasi meskipun keduanya berada dikelas yang sama. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Hari pengumuman kelulusan pun tiba.

"Tidak terasa kami sekarang akan melepas siswa siswi SMP Cendrawasih angkatan ke 41. Sepertinya baru kemarin saya berdiri disini untuk mengumumkan nilai ujian nasional terbaik. Waktu berlalu begitu cepat. Baiklah, untuk mempersingkat waktu, saya akan mengumumkan peraih nilai ujian nasional terbaik. Nilai ujian nasional terbaik SMP Cendrawasih angkatan ke 41 diraih oleh, Alicia Anthony." Ujar bu Ana, wakil kepala sekolah SMP Cendrawasih. Spontan suara tepuk tangan memenuhi aula. Alicia berjalan kedepan untuk menerima penghargaan. Sambil berjalan, Alicia melirik kearah Evan dengan senyum penuh kemenangan.

Akhirnya Evan dan Alicia bisa bersekolah di SMA yang sama. Tapi Evan sekarang lebih suka menghindar dari Alicia. Dia mulai menciptakan jarak diantara keduanya karna tidak ingin Alicia semakin tersakiti nantinya.

Sampai suatu hari Evan bertemu dengan Morgan di Gramedia, orang yang pernah menolongnya dari sekumpulan anak nakal dulu.

"Kak Morgan." Panggil Evan.

"Iya." Jawab Morgan kebingungan karna merasa tidak merasa mengenal orang yang memanggilnya ini.

"Ini beneran kak Morgan kan?" Tanya Evan memastikan.

"Iya, kamu siapa ya?"

"Saya Evan kak, Evander Griffin Yoshua. Anak kecil yang pernah kakak tolongin dulu waktu ada anak yang ngambil bunga dari teman perempuanku. Kejadiannya di dekat rumah Dokter Anton dokter spesialis jantung yang rumahnya di jalan Kapten Pier Tendean itu kak." Ujar Evan menjelaskan. "Kakak masih ingat?"

Morgan tampak berfikir sambil mengingat-ingat kejadian yang sudah sangat lama itu. "Ya, aku ingat sekarang." Ucap Morgan menepuk pundak Evan setelah berfikir beberapa saat.

"Syukurlah kak Morgan masih ingat." Ujar Evan lega.

"Kamu apa kabar? Sekolah dimana sekarang? Apa kamu masih berhubungan dengan gadis kecil itu?" Tanya Morgan beruntun. Sepertinya dia penasaran dengan hidup Evan sekarang.

"Nanyanya satu-satu dong kak, aku kan jadi bingung yang mau jawab." Ucap Evan cemberut. Morgan hanya terkekeh.

"Kabar aku baik kak, aku sekarang sekolah di SMA Cahaya Bintang. Dia, gadis kecil kata kakak itu sudah besar sekarang kak namanya Alicia, dia satu kelas sama aku. Kapan-kapan aku kenalin deh sama dia."

"Kalian sekolah di SMA Cahaya Bintang? Aku alumni sana." Ujar Morgan.

"Wah, dunia sempit ternyata." Kekeh Evan. "Oh iya kak, ini undangan ulang tahun tahun Alicia. Kakak datang ya."

"Loh, tapi kan--"

"Gak papa kakak datang aja sebagai teman aku, ya, ya, ya." Pinta Evan sok imut.

"Gak janji tapi aku usahain."

"Makasih kak, kalo gitu aku pamit dulu ya. Mau pulang udah sore. Sampai jumpa lagi kak."

--------

Makasih buat yang udah baca cerita yang sangat biasa ini..

Semangat puasanya bestie seminggu lagi lebaran :)

14/04/23

LOSING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang