1

38 4 0
                                    

Selamat membaca..

.
.

Pagi itu Evan dan keluarganya tengah bersiap-siap untuk pergi kerumah dr. Anton. Evan sangat bersemangat karna dia akan segera bertemu dengan cinderellanya. Ya, Evan selalu menyebut Alicia sebagai cinderella dalam hidupnya.

"Ayo ma, pa cepetan." Teriak Evan dari dalam mobilnya.

Dirumah Dokter Anton, Alicia juga tengah menunggu kedatangan Evan.

Beberapa saat kemudian, Evan dan keluarganya tiba dikediaman Dokter Anton. Alicia yang sedari tadi memang tengah menunggu kedatangan Evan langsung lari menuju mobil Evan.

"Selamat pagi Evan." Sapa Alicia.

"Selamat pagi juga Ica." Balas Evan menyapa Alicia. Ica adalah panggilan sayang Evan pada Alicia.

"Ayo masuk! Papa udah nungguin kamu di dalam." Ajak Alicia sambil menarik tangan Evan. Evan hanya membiarkan saja gadis itu menarik tangannya. Papa dan mama Evan tersenyum melihat keakraban putra mereka dengan putri Dokter Anton.

Sesampainya diruangan Dokter Anton.

"Papa.. Evan udah datang." Teriak Alicia.

Dokter Anton menoleh sambil tersenyum, "halo Evan, gimana kabar kamu?" Tanya Dokter Anton.

"Halo juga om dokter. Kabar Evan baik kok om, dada Evan udah gak sakit lagi soalnya Evan rajin minum obat yang dikasih sama om dokter." Jawab Evan.

"Bagus.. Itu baru namanya anak baik dan pintar." Puji dokter Anton sembari membaringkan Evan di ranjang untuk memulai pengecekan berkala terhadap kondisi jantung Evan.

Papa dan mama Evan sedari tadi hanya diam memperhatikan Dokter Anton yang sedang memeriksa kesehatan putra mereka. Setelah selesai melakukan pengecekan, Dokter Anton menyuruh Alicia untuk mengajak Evan main bersama diluar.

"Bagaimana perkembangan kesehatan putra kami dokter?" Tanya mama Evan.

"Syukurlah kondisi Evan sekarang dalam keadaan stabil. Tapi bapak dan ibu harus tetap menjaga dan mengawasi Evan dengan ketat." Jawab Dokter Anton.

"Itu pasti dokter. Evan adalah putra kami satu-satunya. Apapun akan kami lakukan demi kesembuhan Evan." Ucap papa Evan bersungguh-sungguh.

"Benar dokter, kami sangat menyayanginya. Saya tidak bisa membayangkan jika Evan meninggalkan kami." Ucap mama Evan sambil menunduk menahan tangis.

"Saya akan selalu mengupayakan yang terbaik untuk Evan. Saya sudah menganggap Evan seperti anak kandung saya sendiri." Ujar Dokter Anton pada kedua orangtua Evan.

Sedangkan diluar rumah, Evan dan Alicia sedang duduk berjongkok mengamati gerombolan semut yang berbaris rapi. Setelah gerombolan semut itu pergi, Evan dan Alicia berjalan-jalan santai disekitar rumah sambil sesekali bercanda tawa. Evan memetik sebuah mawar lalu memberikannya pada Alicia.

Tiba-tiba ada sekelompok anak yang mengganggu Alicia dengan mengambil bunga yang dipegang gadis itu. Melihat kejadian itu, Evan sangat marah dan melanggar pantangan untuk tidak berlari yang bisa menyebabkan detak jantungnya tidak stabil.

"Hei kembalikan bunga itu." Teriak Evan.

Sekelompok anak itu terus berlari sambil mengejek Evan. Evan semakin marah dan terus mengejar sekelompok anak itu. Sejenak Evan lupa akan penyakit yang di deritanya. Untunglah ada seorang anak yang kira-kira usianya 8 tahun datang menghentikan sekelompok anak nakal itu.

"Hei berhenti! Kembalikan bunga itu pada pemiliknya." Teriak anak itu. Sekelompok anak nakal itupun langsung berhenti dan mengembalikan bunga yang mereka rebut pada Evan.

"Udah, kalian pergi sana!" Usir anak itu. Sekelompok anak itupun lari ketakutan.

"Terimakasih kak." Ucap Evan.

"Sama-sama. Udah sana berikan bunga itu sama pacarmu. Oh iya, kenalkan namaku Morgan Angelo panggil aja Morgan." Ucap anak itu memperkenalkan diri.

"Namaku Evan kak, Evander Griffin Yoshua. Makasih karna kak Morgan udan bantuin Evan." Ujar Evan.

"Sama-sama." Balas anak itu.

Evan bergegas pergi dari sana menuju Alicia yang sedang duduk menunggunya. Dengan nafas tersengal-sengal, Evan memberikan bunga yang dipegangnya pada Alicia tanpa sempat berkata apa-apa karna Evan keburu pingsan.

"Evaaaan.." Teriak Alicia. Bunga yang dipegangnya pun jatuh.

-----

Makasih buat yang udah nyempetin baca..
Semoga kalian semua selalu dalam lindungan Allah SWT, amiin

LOSING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang