Hari ini hari yang cukup menegangkan bagi mark dan jaemin. Karena mereka harus melakukan adegan ranjang.
Fyi sekarang mark dan jaemin sudah lebih dekat dari sebelumnya.
"Na, nana yakin mau ngelakuin adegan ini? Apa mau pake peran pengganti aja?"
"Ga usah hyung, nana pasti bisa. Nana harus profesional kan, kaya hyung." Balasnya dengan senyum manis untuk meyakinkan mark.
"Yaudah kita lakuin. Tapi awas nanti nana sang*" Goda mark.
Reflek jaemin memukul lengan mark pelan.
"Gak ya, paling juga hyung yang tegang liat badan nana nyenyeee" Ejeknya balik.
"Oke liat aja"
"Nanti kalo hyung yang tegang, hyung harus nurutin maunya nana dan sebaliknya" Tantang jaemin pada mark."Kalo kalian berdua yang tegang gimana tuh?" Ucap sutradara yang ternyata daritadi menyimak percakapan keduanya.
"Ya tinggal ngew lah susah amat" Ucap mark enteng dan langsung mendapat hadiah cubitan maut dari si manis.
"Dipikir ngew gampang apa. Nanti sakit!"
"Aduhhh cubitan kamu mantep banget akhh. Kata siapa ngew sakit? Sakitan cubitan kamu ini. Liat ni hampir berdarah" Gerutu mark
"Hehe maap hyunggg pweseeee" Ucap jaemin dengan aegyo nya.
.
.
.
Kini keduanya sudah bersiap di pinggir kasur menunggu adegan ranjang mereka."Action" Ucap sutradara.
Adegan dimulai dengan ciuman biasa yang lama lama terasa menuntut. Kini bibir mark menyesap leher putih partner nya.
"Ngghhh" Jaemin mendesah kecil.
Perlahan mark membuka kemeja jaemin dan mengulum nipple jaemin."Cut! Cukup sampe sini saja" Mark berdecak, dirinya tegang.
Kebetulan adegan tadi merupakan adegan terakhir. Jadi mereka bisa langsung pulang. Dan mark meninggalkan jaemin begitu saja setelah adegan tadi. Jaemin pun merasa heran karena wajah mark memerah dan berjalan sedikit membungkuk. Namun dia abaikan saja.
Ternyata hari ini mark tidak pulang ke dorm dream, dia kembali ke dorm ilichil. Jadi mereka berdua berpisah.
Mark yang sudah tegang langsung masuk ke kamar mandi di kamarnya. Dia membuka celana dan mulai mengurut penis besarnya.
"Ahh sialan jaemin sshhh ohhh gue tegang banget ahh.... "
Disisi lain taeyong memasuki kamar mark karena dia melihat mark masuk ke kamar dengan buru-buru. Sayup sayup taeyong mendengar desahan dari kamar mandi. Taeyong menggeleng kecil sambil tersenyum.
"Dasar anak muda...eh tapi kok...."
"Shit jaemin ah ah ouhh jaeminiee ahhhh ARGHH" Yang membuat tae terkejut, mark bermain solo sambil menyebut nama jaemin.
"Loh kok jaemin, bukannya mark sama haechan dan jaemin sama jeno ya. Ah ga taulah pusing mikirin anak muda" Akhirnya taeyong memutuskan keluar dari kamar mark.Setelah selesai dengan 'urusannya' mark keluar menuju ruang makan. Ternyata disana ada taeyong yang sedang menyuapi jaehyun. Mark menyapa singkat keduanya kemudian dia mengambil jus semangka dari kulkas.
"Ahh seger bangett"
"Malem malem gini ga biasanya mark minum jus dingin"
"Gapapa hyung, pengen aja. Lagi panas banget badan aku"
"Ohh kalo gitu berendem lagi aja kali mark" Ucapan taeyong membuat alis mark berkerut, darimana taeyong tau dirinya habis berendam. Apa jangan jangan..... Ah tidak tidak, mark menepis pikirannya. Tapi jika benar taeyong memergoki dia sedang bermain solo, mau ditaruh mana muka tampan mark.Akhirnya mark memilih abai dan mencari makanan. Tapi dia tidak menemukan makanan.
"Bagaimana syutingmu hari ini?" Mengingat adegan tadi membuat wajah mark merah padam.
"Loh koo mark mukanya merah? Hayoo tadi adegan apaaa" Goda taeyong, agaknya dia mulai paham kenapa mark bermain solo dengan menyebut nama jaemin.
"B-biasa aja kok hyung! M-mark gapapa!" Sungut mark.
"Affah iyahhh" Kini jaehyun ikut meledek. Pasangan ini memang kompak jika urusan ledek meledek member. Dan kali ini mark adalah korban mereka.Pukul 10 malam mark memutuskan untuk kembali ke dorm dream. Dia merasa sangat kelaparan, tadi taeyong menawarkan diri untuk memasakkan sesuatu untuk mark tapi anak itu menolak. Dia malah terbayang masakan lezat seorang na jaemin.
"Mark! Yo man, mau kemana?" Johnny menepuk pundak mark yang sedang mengenakan jaket.
"Mau ke dorm dream"
"Why? Malem malem gini? Apa ada masalah? Masalah apa mark? Kasih tau hyung" Ucap Johnny banyak tanya.
"Ga ada apa apa hyungg, sungguh! Aku hanya tidak bisa tidur, makannya aku mau ke dorm dream. Siapa tau bisa tidur"
"Aish bilang saja kau ingin bertemu haechan dan minta peluk padanya"
"Tapikan—haechan sudah tidur hyung bersama doyoung hyung"
"Oiya ya—terus kau ingin minta peluk ke siapa?"
"Hyunggggg aku tidak ingin minta peluk, aku hanya ingin tidur disana. Sendiri. Di kamarku. Sudahlah aku pergi dulu, bye hyungg" Mark melambaikan tangan kemudian meninggalkan Johnny yang sedang menyesap rokok elektrik nya.
.
.
.
Mark memasuki dorm dream dengan lesu. Badannya sangat lelah, tapi tidak tau kenapa dia sangat ingin kembali ke dorm dream. Mark mengecek lemari makanan, biasanya jaemin akan menyediakan makanan di sana untuk jaga jaga kalau ada yang kelaparan tengah malam seperti mark saat ini. Namun nyatanya lemari itu kosong. Mark menghela napas pasrah, akhirnya saking laparnya dia nekat ingin menggoreng telur.Mark memanaskan teflon lalu memberi sedikit minyak. Sejauh ini masih aman, sebelumm..... Mark menyalahkan kompor dengan api sangat besar hingga membuat asap mengepul di teflon tadi. Bahkan minyaknya sudah mengering. Mark yang panik, bukannya mematikan kompor, dia malah mondar mandir kaya orang bodoh.
"Aaa aaaa bagaimana ini aaaa"Disisi lain jaemin terusik mendengar keributan dari arah dapur. Dia mengucek mata sambil mencerna suara apa itu. Perasaannya mendadak tidak enak setelah menyadari sayup sayup itu suara mark, ditambah ada aroma gosong. Dengan cepat kilat jaemin keluar kamar berlari menuju dapur. Dan benar saja.... Teflon kesayangannya telah gosong dengan kepulan asap yang membumbung tinggi.
"ASTAGA HYUNGGGG!" jaemin berlari mematikan kompor, dia mengambil lap lalu dibasahi. Lap tadi digunakan untuk menutup teflon yang sudah mulai menyala.
Keduanya bernapas lega melihat api sudah padam dan asap mulai hilang. Perlahan jaemin menengok ke arah mark dengan tatapan menyeramkan.
"N-na-na m-maaf" Jaemin tidak menjawab dan memilih meninggalkan mark sendirian. Dia membanting pintu kamarnya begitu keras sampai sampai renjun terbangun.
Namja cantik satu itu keluar kamar dan mendapati mark berdiri mematung di dapur dan terus melihat kamar jaemin.
"Hyung? Nana kenapa? Kalian bertengkar?" Mark menggeleng.
"Tidak—tapi aku hampir membakar dorm dan sudah menghanguskan teflon" Ucap mark dengan tatapan kosong ke arah pintu kamar jaemin.
Renjun tentu sangat terkejut, dia berjalan mendekati kompor, dan—"ASTAGA HYUNGGGG" Renjun berteriak.
"... ? ”
" Ini teflon kesayangan nana tauuu! Dia udah lama pengen punya teflon ini! Dia baru dapet ni teflon baru baru ini, nyarinya susah, limited edition! Fiks kalo njun jadi nana bakal marah banget sama hyung! Udahlah dicuekin terus, sekarang teflon kesayangannya dirusakin pula. Ckckck! Njun ga ikutan ya! Hyung selesain sendiri bye njun ngantuk "setelah menakuti mark renjun langsung kembali ke kamarnya. Beruntung hanya ada mereka bertiga di dorm, jadi mark tidak harus mendengar ocehan dari 4 orang lainnya.Temen temen jangan lupa vote dan komen ya biar aku tambah semangat nulisnya ❣️