"Hyung gatal—"
"Apanya yang gatal? Sini Hyung garukin"
"Emm lubang nana yang gatal—"
.
.
.
Mark menindih tubuh jaemin, diciuminya seluruh bagian tubuh jaemin tanpa terkecuali.
Mark mengarahkan tiga jarinya ke mulut simanis. Jaemin pun mengulum jari tersebut dengan tatapan menggoda.
"Sudah cukup sayang"
"Nngghh ah" Mark memasukkan jarinya ke hole yang sudah basah itu.
Clok... Clokk... Clokkk
"Ah ah fasterr ahh" Saat jaemin hendak mencapai puncaknya mark mencabut jarinya.
"Pake ini aja ya sayang" Jaemin mengangguk cepat
"AHHah ah ah nggahhh" Mark langsung bergerak cepat, namun tak lama dia memelankan tempo karena merasa pusing. Dia habis mabuk berat semalam kalau kalian lupa.
"Shh ahh hyungghh kenapahh?"
"Arghh gapapa, pusing dikit. Hyung main pelan ya na"
"Iyah gapapAHH... Iya si ahh pelan ahh tapihh hentakannya ahh dalem banget ahh" Mark terkekeh mendengar pengakuan jaemin.
.
.
.
Di depan pintu kamar mark ada seseorang yang menatap nanar keduanya. Hatinya sangat sakit melihat orang yang di cintainya bergumul panas dengan orang yang dia sayangi.
"Ahh thereee ahh hyunghhh enakhh"
"Disini hmm? Arghh"
"Cum.... Nana mau cummm".
" Together babyhh arhh" Mark semakin mempercepat dan memperdalam hentakannya.
Hentakan ke lima keduanya klimaks bersamaan.
"AHH/ARGHH"
Mark ambruk di sisi jaemin. Kepalanya masih pusing.
"Hyung masih pusing? Sebentar nana bersih bersih badan dulu abis itu manasin sup pereda pengar dulu. Udah dingin itu" Mark hanya mengangguk, karena kepalanya benar benar sakit.
Aelah si mork pas ngewong aja kuat, udah selesai ngewong letoy lagi-author yang budiman
Bacot-mark2023
"Perhatian banget haha. Sakit.... Sakit banget na" Orang itu adalah jeno. Mendengar jaemin akan memanasi sup jeno buru buru keluar dari dorm. Bagian selatannya mengeras melihat pergumulan panas mark dan jaemin. Namun dia abai karena rasa sakit di hatinya lebih terasa.
"Bahkan kamu mendesah keras bersama mark hyung. Tapi kamu ku cium saja kesal na" Ucap jeno sambil meratapi jalanan di depan dorm 127. Seakan dia lupa kalau dia idol, dan tentunya banyak fans yang melihatnya.
.
.
.
Selesai membersihkan diri dan memanaskan sup, jaemin menyuapi mark dengan telaten.
"Ututuuu makannya blepotan" Mark tersenyum senang diperhatikan oleh jaemin.
"Oiya na, yang lain dimana? Kita having seks emang gada yang tau? Kamu desah kenceng banget loh" Jelas wajah jaemin memerah.
"Gausah di jelasin juga soal itunya ish. Yang lain lagi pergi, kita cuma berdua di dorm"
"Tapi—aku tadi liat siluet orang jelas banget"
"Ha? Ga mungkin! Yang lain pergi, tadi yang terakhir pergi Johnny Hyung sama echan. Apa dorm ini ada hantu ya. Ihh nana takut nana mau pulangg"
"Ngawur ih. Ga ada ga adaa. Udah ah paling aku yang salah liat"
"Hmmm yaudah, sekarang Hyung istirahat aja."
"Bentar deh. Tadi kamu bilang ktmu echan? Respon dia gimana?" Jaemin tersenyum. Dia tau mark pasti tidak enak dengan haechan.
"Haechan lebih dewasa dari yang Hyung kira. Dia gapapa. Katanya asal Hyung bahagia dia juga ikut bahagia." Mark tersenyum lega.
"Tinggal Jeno—" Ucap mark lirih.
.
.
.
Brak
Jeno menutup pintu kamar dengan kencang. Seluruh penghuni dorm sampai terlonjak kaget.
"Jeno kenapa jie?" Itu chenle yang kebetulan sedang main ke dorm.
"Ga tau, ga biasanya gini. Pasti ada masalah besar yang bikin Jeno Hyung marah."
"Heh siapa tadi yang banting pintu! " Seru renjun.
"Itu Jeno Hyung" Renjun jelas kaget, sangar sangar begitu tapi Jeno tidak pernah marah sampai kasar begitu selama tinggal bersama.
"Duhh kenapa ya? Samperin ga ya.... Samperin deh..... Eh tapi aku takut.... Tapi kalo ga disamperin ngeri kenapa napa..... Tapi ntar kalo disamperin gue yang kenapa kenapa" Begitulah kira kira ucapan renjun yang sedang dilema.
"Hyung kamu kenapa jie? Aneh banget" Bisik chenle.
"Hyung kamu juga sayang. Emang yang tinggal disini absurd semua kecuali aku"
"Sayang sayang pala lu peang! Minimal tembak lah baru ngomong sayang! Dan...ga ada yang ngalahin ke absurd an kamu yang suka ngobrol sama taneman. Dah ah aku numpang tidur di kamar kamu ya, tar takut ketinggalan kejadian kejadian besar" Jisung menepuk bibir chenle pelan.
"Hish ngomongnya! Ga bakal ada yang terjadi!"
"Lets see" Ucap chenle sambil berlalu.
"Jie harap ga akan ada masalah" Monolog jisung.
.
.
.
Haiii
Heheee
Kasih semangat dongg!
Gua lagi rungkad parah
