Terhitung sudah 5 bulan dimana kejadian itu terjadi. Jika kalian pikir jeno sudah baik baik saja maka kalian salah. 5 bulan ini kondisi dia makin buruk. Dia pisah kamar dengan jaemin, kamarnya yang biasanya tertata rapi kini terlihat lebih berantakan. Biasanya jika dia lapar tiap malam, ada jaemin yang memasakkan makanan untuknya. Namun sekarang sudah beda, tubuhnya sedikit lebih kurus dari sebelumnya karena dia jarang makan. Padahal bibi di dorm sudah masak makanan kesukaannya.
Berbagai macam upaya dilakukan sahabat sahabatnya untuk menghibur jeno. Memang, di depan mereka jeno selalu tertawa namun disaat mereka tidak ada dia kembali murung.
Kondisi ini tentu tak luput dari pantauan mark. Dirinya merasa sangat bersalah akan kondisi jeno saat ini. Dia sudah beberapa kali membicarakan hal ini dengan jaemin. Mereka juga sudah mencoba mendekatkan jeno dengan beberapa orang. Namun jeno selalu menolaknya, yang terakhir mereka mencoba mendekatkan jeno dengan salah satu member girlgrup sebelah dan malah membuat jeno marah besar.
"Gue ga butuh cara rendahan kaya gini! Kalian ga perlu repot repot cariin pasangan buat gue! Karena sampai kapanpun gue cuma cinta sama jaemin. Gue harap ini terakhir kalinya kalian jodoh jodohin gue! Kalo sampe kalian gini lagi, gue bakal benci sama kalian!" Ucap jeno pada waktu itu.
.
.Mark tengah menyesap rokok elektrik nya. Dia terkejut mendapati jemari lentik melingkari perutnya. Ternyata itu si cantik jaemin. Mereka diam tanpa suara dengan jaemin yang tetap memeluk tubuh sang dominan, dan mark yang mengelus elus tangan lentik tersebut.
Hingga beberapa saat kemudian mark mulai membuka suara.
"Na, sayang"
"Iya hyung"
"Hyung—tidak tega melihat Jeno. Hyung pikir sebaiknya kita—" Belum selesai mark berbicara, jaemin sudah menghempaskan pelukannya. Seakan dia tau arah pembicaraan mark."Sebaiknya apa? Sebaiknya kita putus? Enteng banget" Ucap jaemin dengan nada datarnya. Dia tidak mau kelihatan lemah di depan siapapun.
"Hey hey-dengerin dulu ya." Mark membawa jaemin ke kasur. Kemudian mark memeluk jaemin erat. Saat itu juga jaemin sudah ingin menangis.
"Hyung mau mutusin nana kan?" Ucapnya dengan nada sedikit bergetar.
"Engga sayang. Makannya dengerin Hyung ngomong dulu ya sayang.Jadi, seperti yang kita ketahui kondisi jeno makin hari makin kacau. Ya walaupun dia masih tetap profesional kerjanya, tapi kondisi di luar pekerjaan dia benar benar memprihatinkan. Nana liat sendiri kan? Nana sedih gak?" Jaemin mengangguk.
"Terus maunya Hyung gimana?"
"Apa boleh Hyung berbagi dengan jeno?"
"Maksud hyung?"
"Hyung boleh minta kamu kasih perhatian ke jeno kaya kamu ngasih perhatian ke aku?" Jaemin terdiam.
"Emang Hyung gapapa? Emang Hyung rela membagi aku sama jeno? Hyung mau mau aja gitu aku di pake orang lain?" Ucap jaemin dengan emosi."J-jelas Hyung ga rela lah. Tapi inikan jeno, bukan orang lain"
"Hyung nyuruh nana pacaran sama jeno juga kan intinya?" Mark mengangguk.
"Berarti Hyung rela dong aku dipake sama dia juga? Percuma dong haechan nonjok jeno, tapi sekarang Hyung sendiri yang nyerahin nana ke jeno"
"Gak gitu juga na. Hyung cuma ga tega sama jeno"
"Tapi Hyung tega sama nana gitu?! Oke nana turutin! Nana bakal pacaran sama jeno juga!" Jaemin yang marah besar pun pergi meninggalkan mark.
.
.
.
Kini si cantik berada di sebuah bar kecil di samping dorm. Bar tersebut cukup jauh dari keramaian dan sangat sepi jika sudah malam seperti ini.Sudah botol ke3 jaemin habiskan. Pikirannya kacau, hatinya juga kacau. Mark bahkan tidak mencarinya sama sekali pikirnya. Padahal di sisi lain mark sedang bingung mencarinya. Dia sudah sampai ke dorm 127 namun tidak ada.
Setelah 1,5 jam mencari mark akhirnya ingat akan keberadaan sebuah bar kecil di samping dorm. Jaemin memang tidak suka minum namun bisa saja saat pikirannya kacau dia akan minum.
Perlahan mark memasuki area bar. Baru saja masuk mark sudah disapa oleh pemilik bar.
"Hey nak, sepertinya aku tidak asing denganmu. Kau teman satu grup nak jaemin kan? Dia mabuk berat di sofa ujung sana sepertinya. Cepat bawa pulang, paman takut terjadi apa apa padanya" Mark berterimakasih lalu menghampiri jaemin yang sudah teler di atas sofa.
"Astaga na jaemin!"
"Eungg!" Mark menggendong jaemin lalu membawanya pulang. Beruntung hanya ada jisung di dorm dan itupun dia sudah tidur. Sedangkan member lain sedang pulang ke rumah masing masing karena mereka mendapat jatah libur.
.
.
.
"Sshh ahh jangan na-ahh" Jaemin menjilati leher dan daun telinga mark.
"Maekeuu sudah tida sayang nana"
"Sayang na, sayang banget"
"Tapi markeu rela berbagi sama jeno. Artinya hyung udah ga sayang nana"
"Tapi nana sayang sama jeno juga kan?" Jaemin mengangguk.
"Terus kenapa ga mau? Hyung lakuin itu semua agar semuanya bahagia sayang. Hyung ga bisa juga liat jeno menderita kaya gitu"
"Berarti hyung rela dong nana having seks sama jeno?" Mark terdiam sesaat.
"Kalo bertiga gapapa"
"Eungg? Dasar gila. Untung nana sayang"
"Loh kamu sadar na?"
"Iya! Kenapa? Ga mau gendong? Yaudah nana turun" Mark mencegah si manis turun dari gendongannya.
"Engga sayangg. Maafin hyung ya, kalo ucapan hyung bikin nana sakit hati. Tapi hyung harap nana bisa menangkap maksud dan tujuan hyung. Tapi kalo misal nana gak mau, hyung ga bisa maksa juga" Jaemin diam. Mereka berdua pun sama sama diam sampai masuk ke dorm."Sebelum jeno masuk ke dalam hubungan kita—kita nikmati waktu berdua dulu ya hyung" Jaemin mengeluarkan smirk menantang.
"Kamu mau sayang?"
"Kan hyung yang minta"
"Oke, kita nikmati malam yang panjang ini sayang" Saat keduanya melangkah menuju kamar...."Hyung—dari mana?" Itu jisung yang turun ambil minum di dapur.
"Jisung cepat masuk kamar. Pakai headset mu, kalau tidak pasang spiker yang banyak dan jangan keluar kamar" Perintah mark pada jisung.
"Loh emang kenapa hyung"
"Kamu mau denger desahan hyung sama jaemin? Kasian kamu, kan chenle ga ada" Jisung membelalakkan matanya kemudian berlari masuk ke kamarnya sambil mengumpat."Shit kenapa icung ditinggal sendiri huaaa mamaaa" Mark dan jaemin pun terkekeh melihat tingkah adik bungsu mereka.
"Lets play baby! Ini akan menjadi malam yang panjang untuk kita"
"Ayo daddy buat nana tidak bisa berjalan"
.
.
.Dah ah males mikir lagi
Seharian main HP terus ga ada kegiatan ternyata bosen banget donggSorry ya guys up nya lama lama terus, soalnya di rl aku sibuk banget hehehe
Pengen cepet selesaiin book ini soalnya mau up draft cerita aku mwehehe
Vote dan komen jangan lupa!