-•-•-•- -•-•-•-
"NEIN"
A "BoBoiBoy" fanfiction by kurohimeNoir
Commission for Roux Marlet
Disclaimer: Monsta©
-•-•-•- -•-•-•-
.
.
.
.
.
NEIN
Epilog
.
.
.
.
.
"BoBoiBoy!"
Pemuda itu menoleh ketika mendengar namanya dipanggil. Tampaklah sosok Gopal yang tergopoh-gopoh masuk, lalu mendekati satu-satunya ranjang di ruangan yang nyaris serba putih itu. BoBoiBoy yang sedang dalam posisi duduk, agak terkejut saat Gopal tampaknya hendak melompat memeluknya. Namun, segera dicegah oleh Fang.
"Hei, BoBoiBoy masih sakit. Jangan sembarangan memeluk dengan tenagamu yang kayak kingkong itu. Bisa remuk dia."
BoBoiBoy hanya tersenyum samar. Sementara, Yaya dan Ying pun menyusul masuk.
"BoBoiBoy, udah merasa lebih baik hari ini?" tanya Ying.
"Kamu beneran udah boleh pulang besok?" Yaya ikut bertanya. "Nggak mau istirahat dulu di sini sampai kondisimu lebih baik?"
BoBoiBoy menatap keempat sahabatnya satu per satu. Sekali lagi, ia tersenyum, ingin menenangkan mereka. Ia lantas mengetik sesuatu pada aplikasi Notes di ponsel miliknya yang sedari tadi ia genggam. Kemudian menunjukkannya kepada Fang dan yang lain.
Aku ingin pulang secepatnya.
Keempat kawan BoBoiBoy saling bertukar pandang. Sampai detik ini pun, mereka masih belum terbiasa dengan kondisi ini. Namun, mereka tetap bersyukur semuanya sudah berangsur-angsur membaik.
Masih jelas di dalam ingatan Fang, Yaya, Ying, serta Gopal, betapa syoknya mereka ketika tiba-tiba mendapatkan telepon dari pihak kepolisian. Fang yang dihubungi, karena nomornya lah yang ada di daftar panggilan terakhir di ponsel BoBoiBoy. Sedangkan sang pemilik ponsel, ditemukan tak sadarkan diri di sebuah gang sepi.
Setelah itu, BoBoiBoy dibawa ke rumah sakit, dan mengalami koma hingga sembilan hari. Ketika tersadar, ia sudah dalam kondisi kehilangan suaranya. Dan saat ditanya, BoBoiBoy—melalui tulisan—mengaku tidak ingat apa yang telah terjadi.
"Oh iya, orang tuamu gimana?" tanya Gopal tiba-tiba. "Waktu itu kami nggak bisa mengabari keluargamu, soalnya nggak ada yang tahu kontak mereka. Nomor teleponnya yang ada di daftar kontak ponselmu juga susah dihubungi."
"Kamu bilang mau menghubungi mereka lewat email, 'kan?" sambung Ying. "Apa udah ada kabar?"
BoBoiBoy mengangguk pelan. Tak lama setelah siuman, ia memutuskan untuk mengontak ayahnya, setelah selama ini inisiatif untuk menghubungi duluan selalu datang dari orang tuanya. Itu pun biasanya BoBoiBoy hanya menanggapi dengan singkat.
Saat memikirkannya sekarang, ia berpikir, apakah dirinya selama ini terlalu dingin dan menjaga jarak dari orang tuanya sendiri? Padahal, ketika diberi tahu bahwa dirinya masuk rumah sakit dan kehilangan suara, BoBoiBoy bisa melihat ayahnya panik. Meskipun hanya lewat surel.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIN
FanfictionTujuh kuasa. Tujuh keajaiban. Tujuh ... penderitaan. BoBoiBoy diberi pilihan untuk menyangkal dan mengubah garis takdir nan pahit ini. / Bagaimana kalau ... pertemuan antara "dirinya yang lain" dengan power sphera Ochobot tak pernah terjadi? / Alter...