1. Life Must Go On

52.8K 2.1K 10
                                    

EP. 1. Life Must Go On

Hai, Menjadi Dia sebagian partnya udah dihapus sebagian, ya. Bagi yang berminat membeli bukunya, silahkan kunjungi ig aku @ade_manis80 atau baca caranya di Bab Pre-Order, atau juga bisa kunjungi link yang ada di conversation pada profil wp aku.

https://shope.ee/3pxCzigtWS

********

Januari, Indonesia, 2023

Nathan termangu, berdiri menatap sedih beberapa bingkai foto Shanna yang sengaja dia pajang dalam rak khusus di kamarnya.

Ini masih seperti mimpi bagi Nathan. Mimpi paling buruk dari yang terburuk yang pernah dia alami.

Tidak pernah sekali pun Nathan berpikir akan kehilangan Shanna untuk selamanya, cintanya.

Shanna. Satu-satunya alasan Nathan kembali ke Indonesia setelah enam belas tahun berlalu meninggalkan gadis itu ke Belanda karena keluarganya harus pindah ke sana.

Nathan selalu merindukan sahabat kecil yang terpaut usia tiga tahun dengannya itu. Si gadis kecil berkepang dua yang ternyata tumbuh dewasa sesuai fantasinya.

Shanna. Satu-satunya gadis yang ingin Nathan buat tersenyum. Dia bahkan rela mengambil Sekolah Kedokteran dan mengesampingkan impiannya menjadi seorang Pilot seperti sang ayah.

Nathan sangat ingat. Shanna akan bersedih saat melihat adiknya, Shien, terbaring lemah di rumah sakit. Dan Nathan ingat betul, harapan di setiap ulang tahunnya adalah ada seorang dokter hebat yang bisa menyembuhkan Shien.

Nathan berhasil mewujudkan harapan Shanna. Tapi sayang, harapan itu terwujud seiring dengan kepergiannya, untuk selamanya.

Shanna meninggalkannya, sangat jauh, ke tempat yang tidak bisa Nathan ikuti.

Ini sangat menyakitkan bagi Nathan, patah hati terberat baginya, meski kebersamaannya dengan Shanna cukup singkat.

"I miss you. . . ." Bisik Nathan lemah dengan jari terulur menyentuh salah satu foto kebersamaannya dengan Shanna. Foto yang diambil terakhir kali sebelum Shanna pergi ke Pare dan berakhir pulang dalam keadaan tragis akibat kecelakaan.

Shanna tersenyum cerah dalam foto itu, secerah bunga musim semi yang selalu membawa keceriaan, yang selalu membawa kebahagiaan bagi setiap orang yang ada di sekitarnya.

Dan itu. . . .

Hanya milik Shanna

Air mata Nathan tahu-tahu sudah jatuh. Dia tidak bisa menahan tangisnya lagi. Ternyata satu tahun menjadi dokter relawan di Pakistan tidak benar-benar membuatnya bisa berdamai dengan kenyataan. Itu hanya membuatnya terhindar dari kesedihannya sementara.

Rasanya Nathan tidak akan bisa mencintai gadis lain setelah ini, tidak akan.

Shanna akan menjadi satu-satunya gadis yang bersemayam di hatinya, selamanya, tidak ada yang bisa menggantikan. Siapa pun itu.

Shanna akan selalu menjadi bagian dari hidup Nathan, untuk selamanya.

********

Hari ini tepat satu tahun kepergian Shanna kurang dua hari. Nathan baru saja kembali dari Pakistan tadi siang dan dia sudah berjanji untuk datang berziarah bersama Shien, saudara kembar Shanna, yang juga baru kembali dari Amerika.

"Hai, Sha. Kami kembali. . . ." Sapa Nathan dengan seulas senyum menghiasi wajahnya, namun tak menyurutkan kesedihan di sana.

Sedikit banyak, ada yang berubah dari pusara Shanna. Gundukan tanah merah itu kini ditumbuhi rumput hijau yang sengaja dirawat. Nathan meletakkan setangkai bunga tulip merah di sana.

Menjadi DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang