bab 8

20 14 0
                                    

Beberapa jam kemudian..

Tet tet tet
Bel pulang sekolah pun berbunyi Tiara sedang merapikan buku-bukunya dan bangun dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kelas itu tetapi baru saja beberapa langkah tangannya sudah di gandeng oleh seseorang yang bernama lion
" ion napa lu gandeng gue" tanya Tiara dan seketika itu lion menatap Tiara datar
" tadi bilang apa hmm" ucap lion dingin
" Hehe sorry, kakak napa gandeng aku kak" tanya Tiara
"buat lu gak ilang" jawab lion
" Cih jahat " ucap Tiara pelan

Sesampainya mereka di masion keluarga Wilson...

Tiara menuruni motor lion dan menatap masion keluarga Wilson dengan kagum
" Anjir udah lama enggak kesini jadi kangen" batin Tiara
" Tir" panggil lion
" iya kenapa" tanya Tiara
" Ayo masuk" jawab lion sambil memegang tangan Tiara
Mereka berdua memasuki masion itu
Tiara kagum
" Wah udah berubah semua" batin Tiara kagum
" Eh den lion udah pulang den" ucap bibi
" Hmm mana mam bi" tanya lion dingin
" Oh nyonya barusan keluar den " jawab bibi
Lion mendengar hal itu langsung saja berjalan ke ruang keluarga dan masih setia menggandeng tangan Tiara
Sesampainya mereka di ruang keluarga
Lion mendudukkan Tiara di sofa ruangan itu
" Tunggu sini" ucap lion dingin dan pergi begitu saja
Tiara melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya saja dan menatap sekitar ruangan itu
Tiara melihat foto dua anak kecil dan satu anak laki-laki berumur 10 tahun yang sedang tertawa lepas dan sepertinya foto itu foto kuno, Tiara mendekati foto itu dan memegang foto itu.
" Bukannya ini gue sama lion Waktu kelas 2 SD terus anak ini siapa" batin Tiara yang bingung
Tiara tidak sadar bahwa ada laki-laki paruh baya menatapnya
Laki-laki paruh baya itu menghampiri Tiara dan menepuk pundak Tiara
Seketika itu Tiara tersadar dari lamunannya
" Kamu pasti penasaran sama mereka bertiga bukan" tanya orang itu
" iya om" jawab Tiara
" Jangan panggil saya om enggak cocok kalau kamu panggil saya om kamu panggil saya ayah saja " ucap orang itu yang membuat Tiara tersenyum manis
" Papa tian masih kayak dulu " batin Tiara
" Iya om eh ayah" ucap Tiara
Setelah mengucapkan itu Tiara menggeletak kan foto itu.
Tian mengambil foto itu dan berjalan ke arah sofa dan diikuti oleh Tiara
" ini anak ayah sama anak temen ayah dulu anak temen ayah sering main kesini" ucap tian
" Anak temen ayah itu dia manis banget kalau senyum, saat dia menangis aja kedua anak ayah mencari tau siapa yang membuat dia menangis kedua anak ayah itu tau bagaimana cara menjaga dia, namun saat dia duduk di bangku kelas 6 SD ayahnya bertugas di Malaysia di karenakan ada masalah di kantornya dia mau tak mau harus mengikuti ayahnya dan bundanya, kedua anak ayah tau bahwa dia pergi mereka terus menerus meminta ayah untuk menjemput dia, namun ayahnya tidak mau ayah pergi kesana, ayah tau bahwa disana dia bisa hidup mandiri tanpa kedua anak ayah, kedua anak ayah memberontak dan pergi ke bandara sendiri tapi mereka kan masih kecil jadi mereka tidak tau cara membeli tiket pesawat" jelas tian dan menghela nafas panjang
Tiara mendengar hal itu hanya tersenyum tipis
" Terus gimana yah " tanya Tiara ke Tian
" Mereka berdua pulang ke sini lagi, setelah satu tahun di saat anak ayah yang kecil duduk di bangku kelas 1 SMP ia mengikuti pergaulan bebas dan membuat kakaknya bertanggung jawab atas perilaku adeknya itu ia sampai rela di keluarkan dari sekolahan nya untung saja ia mendapatkan sekolahan baru, tahun sudah berlalu saat ia menduduki kelas 9 ia kecelakaan dan di rawat di rumah sakit hingga sekarang " ucap tian yang menahan tangisannya bisa
Tiara mendengar hal itu ia ikutan sedih
" Yah anak tertau ayah namanya siapa" tanya Tiara ke tian
" Angkasa " jawab Tian
Tiara mendengar hal itu langsung paham
Lion menuruni anak tangga dan menatap papanya dan Tiara sedang mengobrol
Lion duduk di sebelah Tiara membuat Tian menggelengkan kepalanya saja
Tian tersenyum tipis
" Lion tepati janji mu jika kamu masih suka sama dia " ucap tian dan di angguki oleh lion
Dan sekarang hanya tersisa lion dan Tiara saja
Tiara menatap wajah lion yang seperti orang ingin menangis saja, Tiara menghela nafas dan menepuk pundak lion
" Kalau sedih cerita aja" ucap Tiara yang membuat lion menatap wajahnya
"Semua orang itu enggak kuat semua" sambung Tiara dan di angguki oleh lion
Lion menghela nafasnya
" Kak kahsa" ucap lion Pela
" Kamu kalau belum siap cinta ke aku enggak pa-pa kok " ucap Tiara dan di gelengi oleh lion
" Kapan ya kak kahsa sembuh ya" ucap lion
" Kenapa bukan gue aja" sambung lion dan membuat Tiara sedikit ingin marah namun ia urungkan
" Jangan kamu dan jangan kak kahsa kamu harusnya orang yang ninggalin kalian dari kamu kelas 6 SD " ucap Tiara yang mendapatkan gelengan di lion
" Jangan dia juga kak kahsa sama gue sayang dia kalau dia sakit siapa yang mau urusin dia" ucap lion
Tiara mendengar hal itu hanya tersenyum tipis dan memeluk tubuh lion
" Maaf " ucap Tiara pelan
" Buat " tanya lion
" Maaf, aku kembali " jawab Tiara sambil melepaskan pelukan itu
Lion mendengar itu menatap Tiara bingung
" Jadi lu itu lestari " tanya lion
" Ya gue kan lestari lu dan kak kahsa" jawab Tiara
Lion memeluk tubuh Tiara dengan erat

Malam pun tiba..

Di lain tempat..
Di masion keluarga aden
Dirga dan lainnya merasa ada yang aneh dengan kondisi Tiara ia tidak menelfon salah satu dari mereka semua..
" Bang Tiara telefon Abang gak bang" tanya Kuntoro
" Enggak" jawab devano
" Coba tanya yang lain atau tegar bisa" sambung devano ke Kuntoro
Kuntoro berjalan mendekati tegar yang sedang berbicara dengan Yaya
" Gar lu dapat telefon dari Tiara enggak " tanya Kuntoro
" Kagak tuh " jawab tegar
" Yak lu dapat gak" tanya Kuntoro ke Yaya
" Enggak tuh gue juga bingung biasanya Tiara enggak ada kita telfon mulu tapi sekarang kagak" jawab yaya
" Semua juga enggak di telfon" ucap Farizal
Alana mendekati mereka semua dan membawa buku novel
" Al lu dapet gak" tanya Yaya
" Ha dapet apa "bingung Alana
" Kalau telepon dari Tiara enggak " sambung Alana
Semua menghela nafas mereka
" Gini aja kita tanya ke Nara sama ray aja gimana" ucap Alana
" Sama" jawab yaya

Di lain tempat
Di masion keluarga Wilson..
Tiara sedang makan malam bersama keluarga Wilson
Tiara sedikit rasa canggung kepada mamy
" Lion jika dia kembali dan lihat Kamu bawa pulang cewek dia marah gak " tanya mamy
" Dia siapa my" jawab lion
" Dia temen masah kecil mu lion" ucap mamy
Lion menatap mamy nya dan tersenyum tipis dan tak lupa menatap wajah Tiara yang sedang makan
"Mamy apa mamy enggak rasa sesuatu " tanya lion
" Ya rasanya melihat dia seperti melihat teman mu" jawab mamy
" Ya itu tau dia ada di sebelah ku" ucap lion
Mamy dan Tian menatap wajah Tiara yang tidak asing bagi mereka
Mamy dan Tian menatap satu sama lain
" Dia terlihat seperti Aden " jawab Tian
" iya yah dia adalah Tiara lestari putri temen masah kecil ku ya " ucap lion





~~
Maaf jika ceritanya tidak bagus

Cinta Itu Menyakitkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang