chapter 6

88 5 0
                                    

TYPO KOMEN 😡

" ma? Kenapa kalian mengambil keputusan ini? Kalian jodohin qilla? "
Setelah sampai di kamar qilla, langsung saja qilla menanyakan kepada kedua orang tuanya mengenai kedatangan Arya bersama orang tuanya ke rumah qilla.

" Tidak nak, kami tidak menjodohkan kalian "
Jawab papi Raka dengan cepat, karena memang benar mereka tidak menjodohkan raqilla dengan Arya

" Terus apa pi? Qilla gak mau gini, masak qilla dijodohin, lagian qilla masih SMA, masih sekolah. ma... Pi... Kalian mengambil tindakan yang salah, qilla gak setuju pokoknya! "
Qilla menolak mentah - mentah keputusan kedua orang tuanya untuk menikahkan qilla dan Arya

" Nak... Kami tidak menjodohkan kalian, tapi Arya memang menyukai dan mencintai kamu, lagian orang tuanya juga teman mama dan papi, untuk mempererat silaturrahmi kita, kami menyetujui bahwa anak mereka Arya akan menikahi kamu nak "
Jelas mama Zea dengan lembut kepada qilla, mereka yakin anaknya ini pasti akan mengerti dengan keputusan mereka.

" Tapi ma... Gak mungkin Arya suka sama qilla, lagian kami gak pernah berinteraksi di sekolah, gimana bisa Arya suka sama qilla? "
Qilla yang tak percaya seorang Arya wendra radhytia menyukai dan mencintai raqilla

" Iya nak, Arya mencintai kamu, papi mohon terimalah pernikahan ini, demi papi nak, demi mama juga. Insha Allah hidup kalian pasti akan bahagia, toh dia udah punya penghasilan sendiri bahkan membangun perusahaan yang sudah sangat berkembang dan membuat beberapa cabang dimana - mana. Untuk tempat tinggal kalian pun terjamin, papi yakin kamu gak akan kekurangan apapun nak "
Jelas papi Raka membujuk qilla dengan sekuat tenaganya

" Pi, ini bukan soalan harta, tapi qilla masih belum yakin untuk menikah di umur qilla yang masih kelas 3 SMA ini, bahkan umur qilla masih jauh lebih muda ketimbang dengan anak - anak kelas 3 SMA lainnya, mereka telah berumur 18 tahun, tetapi qilla masih 17 tahun, KTP aja belum ada. Lagian Arya aja belum pantas qilla panggil namanya, mestinya qilla panggil Kak arya. Tapi Pi... Qilla takutttt "

" Gak papa nak, percaya sama kamu ya? Terimalah pernikahan ini "
Mama Zea terus saja membujuk anak nya itu, mereka hanya ingin melihat anaknya itu bahagia.

Tetapi qilla masih kelihatan belum bisa menerima pernikahan ini, hingga akhirnya qilla menangis dengan kencang, dirinya memikirkan di satu sisi jika dia menerima pernikahan ini dia takut dengan Arya, disisi lain jika dia tidak menerima pernikahan ini dia kasian dengan orang tuanya. Dirinya serba salah sekarang, pikirannya campur aduk.

" Stttsss jangan nangis nak "
Mama Zea langsung saja memeluk anaknya itu. Qilla lama sekali menangis di dalam pelukan mama Zea, papi Raka dan mama Zea saling memandang mereka takut akan terjadi sesuatu dengan qilla nantinya.

" Hiks yaudah qilla mau "
Saat sedang saling memandang tiba - tiba saja qilla mengantikan setuju dengan keputusan mereka

" Kamu serius nak? "
Tanya papi Raka kembali untuk memastikan

" Iya, demi mama dan papi "
Jawab qilla sambil menghapus air matanya

" Alhamdulillah, kalau gitu ayo kita turun ke bawah "
Mama Zea sangat senang dengan keputusan anaknya itu

Setelah mendengar keputusan dari qilla, mereka langsung turun ke bawah untuk menjumpai Arya dan orang tuanya, mereka dari tadi pasti sudah ingin mendengar jawaban dari qilla.

Disana Arya melihat qilla yang matanya sudah sembab, pasti dirinya menangis di dalam sana bersama kedua orang tuanya tadi. Pikir Arya

" Gimana Raka? "
Tanya papa Alex

" Kita duduk dulu "
Ucap papi Raka, dirinya melihat papa Alex yang sudah sangat excited

" Biarkan qilla yang menjawabnya "
Papi Raka menyuruh qilla agar mengatakan keputusannya kepada Arya dan orang tuanya

A & QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang