49. Makam

2.2K 157 0
                                    

~HAPPY READING~

Jangan lupa vote😉


Typo bertebaran...

Semua yang terjadi kemarin bagaikan mimpi buruk bagi mereka berempat terutama Salsa dan Dila.

Setelah para polisi mengevakuasi mayat Pak Bram dan melakukan penyelidikan, mereka akhirnya berhasil menyatukan semua bukti. Para polisi mengatakan bahwa pelaku pembunuhan para wanita beberapa tahun silam dan yang terjadi baru-baru ini adalah benar di lakukan oleh Pak Bram.

•••

Keesokan harinya setelah berita itu tersebar sekolah menjadi gempar. Banyak orang tua dari para murid yang tidak terima dan ingin menuntut pihak sekolah karna selama ini telah mempekerjakan seorang pembunuh sebagai guru. Untung saja para guru lain dan wakil kepala sekolah beserta para dewan di sana telah memberikan penjelasan dan pertanggung jawaban sehingga para orang tua menarik kembali tuntutan mereka, ya meskipun gara-gara itu sekolah mengalami kerugian besar.

Setelah kejadian semalam, Bian yang notabe nya adalah pelaku utama yang telah membunuh Pak Bram di bawa ke kantor polisi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga meminta kepada mereka berempat untuk datang dan ikut melakukan pemeriksaan.

Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan berdasarkan saksi dari Salsa dan Dila polisi akhirnya menyatakan bahwa Bian terbebas dari tuduhan membunuh Pak Bram.

Polisi menyimpulkan bahwa Bian melakukan itu untuk melindungi diri nya sendiri dan juga temannya.

Sementara Pak kepsek, ia di jatuhi hukuman 20 tahun penjara serta di cabut posisi nya sebagai kepala sekolah karna telah menutupi kasus 5 tahun lalu.

Sebenarnya hukuman yang diterima oleh Pak kepsek adalah hasil negosiasi dari Salsa, Nana dan Dila, sebab saat mengetahui bahwa Pak Bram yang merupakan anak dari Pak kepsek telah menculik keempat gadis itu dan mencoba membunuh mereka, ayah Salsa, Nana dan Dila tentu saja sangat marah dan ingin menjatuhi Pak kepsek beserta keluarga nya hukuman mati.

Apalagi ketiga laki-laki paruh baya itu ingin mengambil alih pemberian hukuman pada pak kepsek dan untung saja di cegah oleh 3 putri mereka jika tidak maka sudah di jamin Pak kepsek akan bernasib tragis. Jika saja Pak Bram tidak mati di tangan Bian (Jesica) mungkin dia akan mati mengenaskan di tangan ketiga ayah yang sangat menyayangi putrinya itu.

•••

"Huftt, syukur deh Bian gak jadi di tahan, padahal kemarin gue takut banget pas Bian bunuh Pak Bram" ujar Dila seraya menghela nafas lega.

Saat ini mereka berempat tengah berada di taman yang tak jauh dari kantor polisi.

"tapi kan emang Bian gak bunuh Pak Bram, sebenarnya setelah Bian nikam Pak Bram, Pak Bram masih hidup, cuma karna waktu itu Jesica tiba-tiba datang dan nyekik Pak Bram makanya Pak Bram mati ya walaupun gak di cekik Jesica Pak Bram bakal mati kehabisan darah sih" ujar Salsa menjelaskan.

"Omaigat, jadi yang bunuh Pak Bram Jesica?" tanya Nurul tak percaya.

"Lebih tepatnya mempercepat kematian Pak Bram" koreksi Salsa.

"Tapi syukur sih, kejadian semalam kita berempat bisa selamat, ya meskipun kena luka sih" sambung gadis itu.

"Iya, ini semua berkat Bian, coba aja tu anak gak muncul, aduh gue gak bisa bayangin kita bakal gimana" ujar Nana menimpali.

"Tapi ngomong-ngomong tentang Bian, tu anak kemana? padahal gue mau minta maaf sekaligus berterima kasih ke dia" sambungnya lagi.

"Oh, Bian, mungkin dia ke makam orang tua sama kakak nya" ujar Salsa.

MISTERI LORONG SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang