"Aku tidak mau pergi." Jungkook menatap Taehyung lama lalu ia menjatuhkan pandangannya pada sepasang sepatu miliknya. "Aku tidak cukup kuat."
Taehyung tertawa kecil ia berbalik untuk memetik bunga yang ada di sekitarnya kemudian memberikannya kepada Jungkook.
"Lihat."Laki-laki di hadapannya tampak bingung.
"Ini Dandelions." Wajah Jungkook masih murung tak berubah. "Ini bunga liar Jungkook."
"Aku serius Kim." Jungkook menarik tangannya dari genggaman Taehyung, ia berbalik memungut pedangnya yang berada di tepi Danau.
Melihat Jungkook yang hendak pergi lantas Taehyung berlari kecil lalu melompat bergelantungan di punggung Jungkook.
Jungkook menghiraukan Taehyung dan tetap berjalan meninggalkan Danau kerajaan.
"Kau sebegitu takutnya?"
Kaki Jungkook berhenti melangkah.
"Bagaimana jika aku terbunuh?"
Taehyung merengut, menyandarkan dagunya pada bahu Jungkook."Kau kuat Jungkook." Ujar Taehyung pelan.
Tangan Jungkook memperbaiki posisi Taehyung yang berada di punggungnya dan menggendong pemuda tersebut.
Alih-alih menjawab Jungkook melanjutkan langkahnya, dari samping Taehyung dapat melihat wajah Jungkook yang belum membaik.
"Kau seorang penerus Duke Jeon's, tidak ada yang bisa mengalahkanmu."
"Aku akan berada di medan perang Taehyung." Ucap Jungkook gusar, "Tempat orang membunuh atau terbunuh."
"Lalu kenapa?" Taehyung mengeratkan pelukannya pada leher Jungkook. "Kau akan tetap menang disana."
Semilir angin musim panas menggoyangkan rambut keduanya, Taehyung menahan rambut Jungkook agar tidak kusut walaupun itu berakhir sia-sia.
Entah mengapa langkah kaki Jungkook terasa sangat berat, padahal ia sudah terbiasa menggendong Taehyung di punggungnya.
Ia merasa tidak sanggup lagi melangkah menuju Istana, entah itu karena wajah ayahnya atau parlemen pemerintahan yang menuntutnya untuk segera pergi ke medan perang.
"Jungkook, ingat saat kau terjatuh dari kuda?" Jungkook tak menjawab namun Taehyung yakin laki-laki itu sedang mendengarkannya, "Kau mengalami luka yang cukup hebat di bahu, kata Tabib mungkin butuh 4 sampai 6 bulan untuk kembali seperti semula. Tapi kau membuat semua orang terkejut karena bisa mengangkat tanganmu saat bulan kedua."
"Kau tidak ingat?"
Jungkook mendengus kecil, "Bagaimana mungkin aku lupa, aku yang terluka tapi kau yang menangis setiap hari maka dari itu aku memaksakan diriku agar cepat sembuh supaya kau berhenti menangis."
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSUASION [KOOKV]
FanfictionJungkook bukanlah orang bodoh yang tidak mengerti kebencian milik Taehyung yang begitu besar terhadap nya. Dia juga tidak peduli dengan hal itu karena sejak awal mereka menikah secara politik untuk menjaga perdamaian. Taehyung tetaplah seorang Ratu...