Keesokkan paginya untuk pertama kalinya terlihat ruang meja makan diisi dengan manusia dan suara yang lumayan membuat seseorang menutup telinga.
Bagaimana tidak, terlihat maknae line tengah memperebutkan sepotong paha ayam.
"Itu punya gue ya jeo!!"
"Gaada ya hartanto!! siapa cepat dia dapat"
"Ngalah ngalah dong sama mantan bungsu!! Bang jewu kan udah dapet paha tadi!!"
"Gaada ya!! Pokoknya ini punya gue"
Tak lama setelahnya suara sepatu turun dari tangga. Sontak ke 14 belas orang disana serentak melihat kearah sumber suara.
Jihan yang menjadi objek penglihatan mereka hanya memandang datar.
Jihan duduk diantara bunda jisoo dan Asahi.
"Mau makan apa nak?"tanya bunda jisoo
"Nasi goreng aja"balas Jihan
Setelahnya Asahi yang berada disampingnya memberikan sepotong paha ayam yang sudah iya ambil sejak tadi. Sengaja buat Jihan katanya.
Jihan yang melihat perilaku Asahi agaknya mulai merasakan hal aneh. Gak tau apa. Tapi ia merasa hangat. Tanpa memperdulikan perasaan nya ia memilih abai dan memulai sarapannya.
"Jihan nanti berangkat bareng sama mereka ya?" Tanya sang papa
"Gak usah, aku bisa sendiri pa"
"Dek mending kamu sama Abang aja ya?"hyunsuk
"Gausah, sama gue aja ya han?"junkyu
"Gaada², Jihan bareng kita ya kan jeo?" Haruto
"Gue bisa sendiri"Jihan
"Hmm yaudah, kamu hati hati nanti ya nak"bunda jisoo
"Iya Tante"
Jisoo yang mendengar panggilan Jihan hanya tersenyum maklum. Tak apa jika Jihan tidak memanggilnya bunda kayak anak anaknya. Toh lama lama nanti siapa tau Jihan bisa manggil dia dengan sebutan bunda. Hanya menunggu waktu, semoga saja.
"Pah aku pergi duluan, terima kasih makanannya"Jihan
Lantas Jihan langsung berjalan kearah pintu keluar. Sontak itu membuat para Abang tirinya juga ikutan selesai makan.
"Papa, bunda jihoon udah selesai. Makasih makanannya"
"Aku juga ya pah bund. Makasih makanannya" junkyu
"Kita duluan ya pah, bun" ucap mereka
Mereka lantas langsung menyusul Jihan keluar. Rencananya mereka pengen bareng gitu sama si Jihan. Gatau deh jihannya mau apa kaga.
"Han bareng kita ajalah yokkk biar di supirin sama bang jihoon" haruto
"Hooh biar ga capek lu bawa tuh kuda" jeongwoo
"Ha kuda?? Mana bang???" Junghwan
"Bukan kuda beneran Wawan"Yoshi
"Lah trus apa?"
"Motor" mashiho
"Oohhh"
Jihan hanya menghela nafas melihat percakapan yang unfaedah didepan matanya
"Bisa minggir ga? Gue mau jalan ini"Jihan
"Ehh jangan berangkat dulu, bareng kita aja yukk" kekeh jeongwo
"Iya han ya? Ya? Ya??" Mohon haruto
"Tcik! Yaudah iyaiya! Ribet banget elah"
Merasa Jihan bakalan bareng sama doyoung, haruto, jeongwoo dan junghwan, lantas jihoon memandang saudara tertuanya dengan senyum kemenangan.
Bagaimana tidak, hari ini adalah jadwal dia yang mengantarkan 4 maknae line dan sekarang Jihan bakalan bareng mereka.
Hyunsuk, junkyu, Yoshi udah asem banget mukanya. Kali ini Meraka kalah telak buat dapet perhatian Jihan. Tapi liat aja kedepannya mereka bakalan gerak lebih cepat dari yang lain.
Tanpa mereka sadari dari pintu depan terdapat Suho dan jisoo yang sedang melihat mereka. Suho berharap semoga ini benar benar awal yang baik untuk kehidupannya dan Jihan. Ia sangat berharap kebahagian, dan ia berjanji akan mengganti semua kesedihan yang Jihan alami dengan kebahagiaan nanti. Apapun untuk putra dan putrinya.
Haaayyyyyy gaesss!!!! Maaf banget Karna udah bikin kalian nunggu🤧🤧
Tapi sekarang doain yaaa semoga lancar bikin book ini, biar bisa sering update chapter selanjutnya hihi😁😁
Untuk update kali ini, segini dulu yaaa hehehe, nanti aku seringin lagi update chapter nyaa🥰🥰🥰🥰🥰See youuuuuu GAESSSS
Teubayyyy💎💎

KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepbrother (Treasure)
أدب الهواةKim Jihan a.k.a Jian anak dari duda kaya raya. Memiliki sifat yang dingin dan tak tersentuh semenjak kematian mama nya. Dia selalu hidup dengan kesepian, bahkan papanya seperti tidak pernah memperdulikannya. Papanya yang slalu sibuk dengan kerjaan h...