Jangan lupa vote and comentnya guis, bantu ramekeun cetita gabut gw hwhwhwhw
~
~
~
~
~
~Saat ini seorang pemilik THE JUNG'S CORP dan juga penerusnya yang duduk pada baby seat car dan seorang supir yang sedang mengemudikan mobilnya dengan pelan.
Ya Jungg Jisung namanya dan anaknya yang manis Jung Yejun.
"Dad...Yejun ingin cucu" jisung menengok pada putranya yang berumur dua tahun
"Kau akan mendapatkannya nanti di rumah, bersabar okey?"ucap jisung lembut sembari mengelus surai yejun, sang anak hanya mengangguk lucu
Yejun adalah anak yang pintar ia tidak ingin merepotkan ayahnya, ia mengerti jika ayahnya itu adalah orang yang sibuk karena itu yejun selalu menurut pada ayahnya.
"Dad...menulut dad ada hantu ndaa di jayanan sepi taya jini"yejun menunjuk jalanan yang sepi pada pukul dini hari dengan tangan mungilnya
"Nggak ada yang namanya hantu baby"jawab jisung
"Tapi buna bilang hantu itu cuka di tempat cepi sama mandi mayem-mayem dad, tapi dad juga cuka mandi mayem-mayem.."yejun menatap ayahnya lekat lekat dengan mata sipitnya
"Baby nggak usah aneh-aneh deh"jisung menggapit kedua pipi putranya lalu mencium seluruh permukaan wajah berbau khas bayi milik yejun, membuat sang balita tartawa cekikikan
Brak..
Mobil berhenti mendadak membuat orang di dalamnya terkejut, begitu juga jisung yang 'hampir' saja menimpa babynya sendiri.
Yejun yang terkejut menangis "hiks...yejun ndaa nangis kok dad" ujar bocah manis tersebut padahal air matanya sudah membasahi pipi gembulnya
"Apa yang terjadi!?"ujar jisung pada pak supir di depan sembari mengusap pipi yejun yang sepertinya shock dengan kejadian barusan
"Sirr...sepertinya kita menabrak seseorang, saya tidak tau dia muncul dari mana" ujar sang supir
"Baby tunggu bentar yaa, dad mau cek keluar dulu" ujar jisung yang di angguki yejun lalu pria bermarga jung tersebut lekas keluar dari mobil di ikuti oleh sang supir
Dan benar saja saat jisung pergi melihat sisi depan mobil mewahnya seorang pemuda sudah terbaring tidak berdaya dengan darah yang keluar dari dahi dan hidungnya.
Ya..chenle.
"Apa masih hidup sirr?"takut-takut sang supir bertanya
Jisung tidak menjawab dan segera mengecek nadi milik chenle, ketika sadar masih berdenyut ia segera menggendong chenle ala bridal style dan masuk kedalam mobil di ikuti oleh sang supir
"Ubah tujuan kerumah sakit terdekat!!"
Saat ini mobil melaju kencang menuju rumah sakit.
Setelah sampai rumah sakit jisung segera turun dan menggendong chenle ala bridal style, beberapa orang perawat segera berlari menghampiri jisung untuk menangani chenle.
***
Saat ini jisung sedang berada di depan ruangan di rumah sakit tersebut, ia baru selesai mengurus administrasi.
"Dad!"baru saja jisung masuk ke alam mimpi jiwanya sudah tertarik lagi kedunia oleh iblis kecilnya eh ralat malaikat kecilnya
Yejun yang berada di gendongan supir itupun turun dan berlari dengan membawa dua batang coklat besar di tangan mungilnya lalu anak kesayangan keluarga jung tersebut memeluk kaki ayahnya, jisung mengangkat yejun hingga bocah tersebut sekarang berada di pangkuannya.
"Apa baby butuh sesuatu?"ujar jisung dengan suara seraknya, sepertinya pemuda itu sudah benar-benar lelah
"Yejun marahh cama dad, tadi di mobil dad tinggayin yejun cendilian..untung pa supil mau nemenin yejun"tutur anak manis tersebut sembari mengembungkan pipinya
Ya, terkadang jisung lupa jika ia yang sekarang memiliki sebuntal beban---maksudnya seorang anak kelewat manis.
"maaf baby boy...tadi dad takut kakak di dalem kenapa-napa" pemilik THE JUNG'S CORP tersebut memberi pemahaman pada anaknya sembari menunjuk ruangan yang pintunya tertutup
Sang anak hanya mengangguk-angguk paham.
"Dad, kangen bunaa"
"Tunggu sebentar lagi buna akan datang"jisung mengelus surai milik yejun lembut
Belum lima menit di bicarakan jaemin sudah berlarian di sepanjang koridor dengan tampang panik, setelah menemukan keberadaan anak dan cucunya ia segera menghampirinya.
"Sayang kamu nggak papakan?, ada yang sakit? Sini buna gendong"jaemin mengambil alih yejun dari gendongan ayahnya, sementara anak kandungnya sendiri hanya sebuah debu tidak terlihat
"Bunaa janan takut, yejun ndapapa"yejun memeluk bunanya erat
"Ekhem"yap itu adalah jisung, mendengar ada suara lain jaemin segera berbalik
"Lah.. masih idup ternyata" ujar jaemin tanpa beban
"WHAT THE HELL!?" Teriak jisung dalam hati, untung itu adalah buna tercintanya
"Bunaaa...kok tega si sama jisung" ucap jisung matanya sudah berkaca-kaca
"Enggak buna kaget aja liat kamu ternyata masi mulus ngak ada lecetnya" jisung hanya menghela nafas mendengar penuturan sang buna tercinta
"Jadi anak mana yang di tabrak?, keluarganya mana?" Lanjut jaemin sembari melirik supir di belakang jisung tipis-tipis
"Ntah lah, jisung tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup darah, tapi jisung akan bertanggung jawab seratus persen sampai dia benar-benar sehat"jaemin mengangguk-angguk mendengar penuturan putra semata wayangnya
Tak lama kemudian seorang dokter dan suster keluar dari ruangan menarik perhatian anggota keluarga jung itu.
"Em...apa keluarga korban sudah mengetahuinya?, ada hal yang harus saya beritahukan"ujar dokter tersebut
"Beritahukan saja pada kami" dokter itu tampak melirik jisung menimbang nimbang, tapi setelah itu dia menyetujuinya
"Ekhem...jadi begini, korban mengalami lumpuh pada bagian kaki kanan sementara...dan korban sekarang sedang tertidur nyenyak ia sudah di pindahkan keruangan yang anda pesan VVIP...itu saja, saya permisi"ujar dokter itu lalu di angguki oleh anggota jung tersebut
***
Saat ini kedua anggota jung tersebut sedang menuju ruangan VVIP, yejun di titipkan di tempat bermain anak anak dan di awasi oleh sang supir.
Kan beban ga boleh masuk, eh maksudnya anak anak hehe.
Jisung membuka pintu ruangan itu dengan tangan kanan yang memegang coklat titipan dari yejun untuk kakak yang tertabrak katanya.
Jisung memilih untuk duduk di sofa dan memejamkan matanya, jaemin yang penasaran melihat wajah orang yang tidak sengaja anaknya tabrak ralat supirnya tabrak.
"Jisung lihat pria manis ini, kasihan sekali jika bukan tertabrak mungkin dia tidak akan tidur di sini" jaemin mengelus pipi tirus chenle
"Apa lagi sih bunaa, jisung kan ga jadi melayang je alam mimpi gara-gara buna" jisung mengembungkan pipinya, sedari tadi ada saja oknum-oknum yang ingin mengganggu tidurnya
"Sini makanya liat" jisung yang di liputi penasaranpun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pria yang terbaring di brankar tersebut
Nafasnya tercekat saat mengetahui siapa yang sedang tidur di atas brankar rumah sakit.
"Che-chenle?"
![](https://img.wattpad.com/cover/339320182-288-k589660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS HAPPINESS? [JICHEN CHENJI] END.
Fanfic[COMPLETED] zhong chenle yang selalu menimpa kesialan dalam hidupnya, selalu mendapat cacian bahkan hinaan dari orang-orang sekitarnya "Aku juga seorang manusia biasa yang dapat merasakan lelahnya kehidupan" -Chenle "Aku tidak akan pernah menyesali...