7. Speed

3.5K 46 2
                                    

...

Pagi ini lagi lagi Doni bangun lebih awal. Abi masih tertidur. Celana mereka sudah terpasang masing masing. Doni tidak langsung bangun dari tidur nya. Masih memproses semua nya, semua yang baru terjadi tadi malam.

Tidak lama Pak Hendri juga bangun.

Mereka masih diam sambil menatap langit langit kamar itu.

"Maaf yang tadi malam ya Don." Ucap pak Hendri membuka pembicaraan

Doni tidak menjawab

"Harus nya itu gak terjadi. Aku benar benar gila sekarang"

Doni masih terdiam.

Yang ada dipikiran Doni hanya satu, dia belum tuntas tadi malam. Bagaimana bisa ditinggal begitu saja.

Dibangunkan nya badan nya. Dan pak Hendri kaget melihat Doni yang tidak berkata apapun tapi malah mendekat ke dia sekarang.

Doni menarik paksa tubuh celana pak Hendri. Penis nya masih lemas disana. Di genggam nya sambil menaiki tubuh itu. Dia berdiri sebentar melepas celana nya. Pak Hendri sekarang bingung. Setelah lepas, kembali didudukkan nya pantat nya di perut pak Hendri, dan sekarang mendekatkan wajah nya ke wajah pria paruh baya itu.

Di lumat bibir itu. Terus dilumat sambil tangan nya satu mengocok pelan penis pak Hendri. Pak Hendri kaget tapi akhirnya tahu apa yang diinginkan pria yang menimpa nya ini.

Dibalasnya ciuman Doni, mereka berciuman saling melumat. Perlahan lahan penis itu bangun dari tidur nya. Hingga dirasa cukup, diludahi tangan nya lalu menggosokkan ke penis Pak Hendri.

Di posisikan pantat nya tepat diatas penis pak Hendri yang tegak meskipun belum sempurna itu. Di tekan nya kedalam.

"Ssshhhh aaakhhhhh" Doni meringis kesakitan. Tapi dia tahu, ujung nya akan mendapatkan nikmat seperti malam tadi.

Terus di tekan nya hingga dalam. Penis Doni tegak sekeras mungkin menerima sensasi sodokan pak milik pak Hendri hingga titik terdalam nya. Penis nya masuk seluruh nya sekarang.

"Sssshhh aarrrrghh"

Di genjot nya perlahan naik turun hingga penis pak Hendri benar benar keras sekarang didalam lubang Hendri. Benar saja, rasa mengganjal dan sakit berubah menjadi nikmat sekarang.

"Sshh akhh ssshh"

"Sssshh AARGhhh RRGHHH"

"MMPPHHhh... mmpphh ssgghhh smmhh"

Hanya suara itu yang keluar dari mulut mereka, tubuh Doni naik turun juga pak Hendri yang mulai memegang pinggang nya mencoba mengatur ritme pria diatas nya ini.

Semakin cepat

Semakin kencang.

"Aaaaaa AAAARRGGHHH AKHHHH"

Crot crot crot crot crot crot

Banyak sekali sperma Doni muncrat bahkan mengenai wajah pak Hendri disana. Dia orgasme untuk pertama kali nya hanya dengan di anal seperti itu. Badan nya mengejang hebat. Pak Hendri merasakan nikmat bukan main dari jepitan lubang Doni. Sekarang dia yang belum orgasme.

Puas Doni mengeluarkan sperma nya, dia mencoba melepas penis itu, tetapi sekarang terjadi lagi,

Pak Hendri menahan tubuh Doni dan membalikkan tubuh mereka, sekarang pak Hendri yang diatas. Baju nya dibuka, begitu juga baju doni yang ditarik nya.

Semua nya sudah telanjang. Digoyang perlahan penis itu keluar masuk sambil pak Hendri memegang kaki Doni.

"Ssshhh ngghhh aarrhghh" erang doni

Perlahan lahan semakin cepat goyangan pak Hendri. Tubuh nya dibungkukkan mencium kasar Doni. Doni yang sudah orgasme mendapatkan nafsu kembali. Sekarang mereka berpagut sangat hebat sambil pantat pak Hendri terus menggenjot kuat di bawah sana.

"Mmmhh mmhh mhh"

"Mmhhh aku mau keluar"

"Ssshh ahh aku juga pak"

Di tegakkan kembali tubuh pak Hendri, lalu menggejot doni tanpa ampun sambil memegang puting nya.

"Aaarrgghh aaggggghhh"

Tangan doni mengocok penis nya agar bisa sampai disaat yang bersamaan.

"Ssshh aaarrgghh aku keluar aaagghh AAKHHHHH" erang pak Hendri sambil memeluk Hendri. Begitu pun Hendri yang membalas pelukannya mencakar punggung itu dengan jari jari nya.

"Aargghhh AAAKHHH"

Crot crot

Crot

Crot crot crot

Crot crot

Crot

Crot

Mereka orgasme hebat didalam pelukan.

Terengah engah. Menikmati orgasme nya.

5 menit kemudian pak Hendri bangun, mencabut penis itu.

"Ssshh" desis Doni.

Doni melihat bekas bercak sperma kemarin bercampur sedikit merah di kasur mereka. Apa boleh buat. Sudah terjadi.

Pak Hendri pergi kekamar mandi.

Mereka bergantian. Setelah itu sarapan.

...

Mereka bekerja masing masing didepan laptop seperti biasa nya hingga sore. Lalu malam dan tidur kembali.

Mereka sadar apa yang sudah terjadi sejak tadi malam hingga pagi tadi. Tapi tidak perlu membahas nya. Sama sama menginginkan pikirnya.

...

Cerita ini sudah bisa dinikmati di karyakarsa secara GRATIS. Hanya perlu follow akun Clementid.

Tidak perlu download aplikasi. Hanya buka dari browser ya. Simple

Author cuma minta FOLLOW dan LIKE cerita nya sebagai dukungan untuk karya ini ^^

cara akses karyakarsa sangat mudah :
1. Klik link di bio atau ketik karyakarsa.com di browser bawaan kamu
2. Daftar atau login menggunakan email
3. Cari : clementid
4. Pilih karya : Karantina dengan Pak Hendri
5. Baca deskripsi karna password diletakkan disana.

6. Scroll kebawah untuk download file nya.

Kamu akan mendapat file PDF lengkap full chapter lengkap dengan visual dan bonusan di akhir halaman.

Terimakasih. 

Buku 6 -  KARANTINA DENGAN PAK HENDRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang