Happy Reading.
Tandai kalo ada typo ygy•••
Semua orang menunduk takut, sesak melanda kerena tak kuat manahan aura intimidasi dan pheromon yang sang Alpha keluarkan, dia murka.
"Sialan! Nggak guna!"
Beberapa orang tumbang, aura itu semakin menekan dan mereka tidak sanggup menghadapinya.
Altair Savero.
Salah satu Alpha yang 'dominan' dari Alpha lainnya. Auranya lebih menekan, feromon nya lebih kuat, dan dominasinya terhadap suatu kelompok begitu luar biasa.Terlahir dari keluarga terpandang, Savero.
Seorang anak tengah yang begitu arogan, dan tegas. Ia baru saja menginjak usia 18 tahun.Savero, terkenal sebagai keluarga dengan keturunan unggul. Setiap keturunan yang terlahir selalu Alpha, dan Alpha dominan.
"Gue mempekerjakan, dan bayar kalian mahal-mahal, supaya kalian kerja yang bener dan beres! Tapi apa ini?!"
Altair murka, ia marah. Para bawahannya itu begitu tidak becus, ia hanya menyuruh mereka agar menangkap seorang omega kecil, namun mereka bahkan tidak bisa!
"Keluar, sekarang! Jangan muncul lagi di hadapan Gue!"
Mendengar itu, segera mereka berlomba-lomba melarikan diri dari ruangan, seraya membawa beberapa orang yang telah tumbang. Mereka juga tidak pernah mau berlama-lama berada di ruangan dengan tekanan kuat dan feromon tidak mengenakkan itu.
Altair menghela napas kasar. Ia menghempaskan diri pada kursi kebesarannya. Feromonnya masih menguar kuat, dan siapapun yang berada di sekitarnya pasti akan merasakan sesak karena tidak kuat. Itu begitu mencekik.
"Tahan dirimu, Alta."
Altair menoleh, mendapati sang kakak sulung yang menatapnya dengan tubuh menyandar di ambang pintu.
Galleo Savero.
Kakak sulung dari Altair. Seorang Alpha dominan yang auranya menyamai sang ayah, lebih mendominasi dari Altair, dan adik bungsunya yang seorang Alpha.Pemuda itu mendekati sang adik, kemudian berjongkok di hadapannya. "Little Alta..." gumamnya dengan tangan yang terulur mengusap pipi Altair. "Kendalikan feromonmu."
Altair menghela napas. Ia menjauhkan wajahnya dari tangan Galleo, ia risih diperlakukan seperti itu. "Kakak ngapain di sini?" tanyanya.
Galleo terkekeh, ia menarik tangannya. Sayang sekali, padahal pipi putih sedikit berisi itu adalah mainan favoritnya. "Hanya ingin memantau apa yang kamu lakukan, maybe? " jawabnya halus.
Altair mengernyit. "Apa maksudnya dengan kata 'maybe' itu?!" tanyanya ngegas.
Galleo kembali terkekeh. Rautnya kemudian berubah serius. "Bagaimana dengan omega itu? " tanyanya.
Altair yang sebelumnya mulai tenang kembali mengeluarkan feromon tidak mengenakkan. Namun Galleo bahkan tidak terpengaruh oleh itu, ia tetap tenang.
"Para bawahan yang udah dibayar mahal itu nggak becus dalam bekerja! Mereka bahkan nggak bisa menangkap seorang omega kecil!" jawabnya emosi.
"Tenanglah sedikit. Fermonmu. Ada si bungsu di luar," ucap Galleo. Pemuda itu berdiri, dan menarik Altair ke dalam pelukannya. "Kakak akan membantumu menangkapnya, jadi tenanglah."
Altair berusaha mengatur feromonnya, walau ucapan sang kakak tidak membuat emosinya membaik walau sedikit.
Galleo diam, dan mengusap tengkuk Altair. Pria itu mengamati scent blocker yang terpasang apik di tengkuk sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGAVERSE; Altair Savero A.
Teen Fiction•Brothership Series 3 [Not BL] •Transmigrasi Series 2 •Fantasy, ABOverse ───── Ketika seorang pemuda alpha dominan, bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja omega. Membuat Altair merasa frustasi, dan nyaris gila. Ditambah tingkah keluarga si pemilik...