"Ini kamarmu mulai sekarang."Altair menatap pintu kayu dengan ukiran nama Alastair A itu dengan takjub. Karel tersenyum tipis.
Cklek
Karel membuka pintu perlahan dan berjalan masuk, diikuti Altair yang matanya langsung berbinar cerah kala melihat desain kamar itu yang sesuai seleranya. Bertema monochrome namun bagian atapnya diberi gradasi galaksi yang penuh bintang dan planet.
"Suka?" tanya Karel. Altair mengangguk cepat.
Kerel terkekeh. Kemudian, ia menuntun Altair mengelilingi kamar barunya. Memberitahunya letak kamar mandi, walk in closet, dan balkon luas dengan perpustakaan kecil yang terletak di sana.
Altair tak berhenti berdecak kagum. Kamar ini memang tidak sama dengan kamar miliknya dulu, tapi Altair cukup puas karena seleranya terpenuhi. Terutama perpustakaan mininya.
"Sekarang istirahatlah. Kakak akan memanggilmu untuk makan malam nanti, oke?" Karel mengusap puncak kepala Altair lembut. Altair mengangguk kecil, sedikit terkejut merasakan tangan Karel yang entah kenapa terasa lebih besar dari terakhir kali.
Karel pun keluar dari kamar Altair, tak lupa menutup pintu kembali.
Altair tanpa sungkan langsung menerjang kasur, meringkuk seperti bayi di ranjang king size itu dengan nyaman.
Altair mengendus bantal, keningnya mengernyit menghirup aroma tak menyenangkan menempel di sana. Dengan begitu, Altair melepas scent blocker di tengkuknya dan mulai mengeluarkan aroma feromon nya sendiri. Wangi manis seketika menguar memenuhi kamar luas itu dengan cepat.
Sebenarnya, Altair masih belum sepenuhnya menerima dirinya menjadi omega seperti sekarang. Namun, entah bagaimana ia sangat menyukai aroma manis milik Alastair ini. Bagaimana ya menjelaskan wanginya? Wangi itu berubah-ubah. Terkadang feromonnya wangi Vanila, buah-buahan, mint, teh, atau bahkan wangi kopi. Ketika Altair merasa senang, wangi itu berkombinasi sehingga tercipta wangi baru yang sedikit memabukkan dan membuat pusing.
Aroma feromon Karel juga Altair suka. Aroma pemuda itu seperti pethrichor, wangi tanah setelah terkena air hujan. Menenangkan.
Altair menggesekkan hidungnya pada bantal. Mendadak rindu aroma milik Karel jika mengingatnya. Altair juga rindu aroma milik Brigas dan Galleo.
_____
"Kerja bagus. Asta menyukainya," puji Karel. Ekspresinya datar, namun nada bicaranya menunjukkan bahwa ia puas.
"Senang mendengarnya, Tuan muda." Frans, Alpha yang menjabat sebagai kepala pelayan itu membungkukkan badan dengan sebelah tangan di dada sebagai respon hormat.
"Setelah ini, perhatikan terus kebutuhan Asta dengan baik. Penuhi selama itu tidak merujuk pada hal yang negatif," ucap Karel.
Frans mengangguk mengerti. "Baik, Tuan muda."
"Bagus. Kamu boleh pergi."
"Saya pamit undur diri."
"Kamu mengurusnya dengan baik kali ini, huh?"
Karel menoleh. Mendapati sang kakak sulung yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGAVERSE; Altair Savero A.
Teen Fiction•Brothership Series 3 [Not BL] •Transmigrasi Series 2 •Fantasy, ABOverse ───── Ketika seorang pemuda alpha dominan, bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja omega. Membuat Altair merasa frustasi, dan nyaris gila. Ditambah tingkah keluarga si pemilik...